Terbongkar! Grup LGBT di Klaten, Anggotanya Ribuan Orang
Orang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Orang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Terbongkar! Grup LGBT di Klaten, Anggotanya Ribuan Orang
Miris, Pemkot menemukan banyak remaja yang memiliki kelainan seksual dan menjadi gay di Kabupaten Klaten. Bahkan ada beberapa grup Facebook penyuka sesama jenis sebagai media saling berkomunikasi.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Klaten, Ronny Roekmito mengatakan, ada ribuan anggota yang tersebar di sejumlah wilayah. Tak hanya grup gay, namun juga grup waria.
"Jika dilihat dari media sosial, grup FB Gay Klaten ada 328 anggota. Grup Gay Cawas, Tugu, Bayat, Gandul, Trucuk, Jimbung, Ngawen, Semin, Weru, terdapat 1.465 anggota. Grup Waria Klaten ada 3.500 anggota," kata Ronny di Pendopo Kabupaten, Rabu (23/8).
Sementara untuk temuan kasus HIV berdasarkan resiko lelaki seks dengan lelaki di Klaten berjumlah 143 kasus. Atau naik 100 persen semenjak pertama kali ditemukan.
Nama grup-grup FB tersebut, kata Ronny, adalah GAY KLATEN, waria klaten, gay cakep klaten, waria klaten by pas dan gay cawas tugu, bayat, trucuk, jimbung, ngawen, semin, weru. Ia meminta orang tua siswa untuk berhati-hati terhadap sejumlah aplikasi di internet.
"Yang menjadi sasaran ini anak-anak sekolah, SMP, kebanyakan SMA. Lihat HP anak-anak, coba dicek aplikasinya apa saja," ujar Ronny.
Sejumlah aplikasi yang patut diwaspadai di antaranya, Hornet, Grindr dan Walla. Ketiga aplikasi tersebut diketahui sebagai aplikasi pencarian jodoh sesama jenis
"Pintu masuknya adalah media sosial, kemudian tv, yang ketiga faktor ekonomi. Jadi mereka menginginkan apa, orang tua tidak bisa memenuhi. Kemudian ia berhubungan dengan temannya, dengan orang lain yang bisa menyediakan. Modus modus itu yang selama ini kita dapati," ungkap Ronny.
"Orang tua harus tahu bahwa ini bahaya betul. Jadi jangan dipandang remeh, HIV. Bagaimanapun caranya mereka harus bisa mengawasi handphone. Jangan sampai ada aplikasi ini. Pintu masuknya dari 3 aplikasi itu," pungkas Ronny.