KPK pindahkan Bupati Lombok Barat Zaini Arony ke Lapas Kerobokan

Merdeka.com - Bupati Lombok Barat nonaktif Zaini Arony dipindahkan ke rumah tahanan di Bali. Dia dipindahkan dari gedung KPK siang tadi pada pukul 10:00 WIB.

"Terkait kasus Zaini Arony telah dipindahkan ke Lapas Kerobokan untuk menjalani pemeriksaan tahap kedua yaitu penuntutan," ucap Kepala Bidang Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha di kantornya, Selasa (12/5).

Zaini Arony jadi tersangka pemerasan kepada investor agar memberikan sejumlah uang dan barang. Dalam kasus ini dia dijerat pasal 12 huruf e dan pasal 23 Undang-Undang KPK. Dia diduga memeras dalam bentuk mobil Innova, jam tangan Rolex, cincin permata mata kucing, uang senilai Rp 300 juta, Rp 400 juta dan Rp 2 miliar.

"Zaini Arony dijerat pasal 12 huruf e UU KPK dan pasal 23 UU KPK terkait pemerasan dalam bentuk uang dan barang," terangnya.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Bupati Lombok Barat, Zaini Arony, sebagai tersangka memaksa meminta suap. Politikus Partai Golkar itu memeras pengembang Djaja Business Group yang hendak membangun proyek lapangan golf dan ingin membikin tempat peristirahatan The Meang Peninsula Resort.

Zainy yang menjabat bupati sejak 2009 itu diduga sengaja memeras DBG dengan cara menahan penerbitan surat persetujuan pembangunan proyek. Dia meminta imbalan sebesar Rp 2 miliar bila ingin izin itu diteken. Kabarnya dia tidak sendirian menjalankan kejahatannya itu.

Surat perintah dimulainya penyidikan (sprindik) buat Zaini diteken pada 5 Desember 2014. Dia juga sudah dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan.

Zaini disangkakan melanggar pasal 12 huruf e atau pasal 23 UU nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah dibuah dengan UU nomor 20 tahun 2001 junctoo pasal 421 KUHPidana juncto pasal 55 ayat (1) kesatu KUHPidana. (mdk/eko)