Kronologi Penangkapan Gembong Narkoba Meksiko Fernando Tremendo di Filipina
Fernando Tremendo ditemukan di Cebu, Filipina pada Rabu 15 Mei 2024.
Fernando Tremendo ditemukan di Cebu, Filipina pada Rabu 15 Mei 2024.
Kronologi Penangkapan Gembong Narkoba Meksiko Fernando Tremendo di Filipina
Gembong narkoba asal Australia Gregor Johann Hass alias Fernando Tremendo Chimenea dibekuk anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri bekerjasama Kepolisian Nasional Filipina.
Kepala Biro Humas dan Protokol BNN, Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, Fernando Tremendo menjadi buronan BNN setelah terindikasi terlibat kasus peredaran narkoba di Indonesia dan Filipina.
Pudjo mengungkapkan hal itu setelah BNN menelusuri jaringan narkoba yang telah tertangkap sebelumnya.
Proses Penangkapan
Hasil penyelidikan, Fernando Tremendo ternyata berada di luar negeri. Karena itu, BNN meminta bantuan kepada Divhubinter Mabes Polri untuk menerbitkan red notice kepada interpol.
"Saudara Gregor Johann Hass atau JGH seorang laki-laki berkebangsaan Australia laki-laki dan berlamat Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat," kata Pudjo dalam keterangannya, Kamis (16/5).
Pudjo mengatakan, Fernando Tremendo ditemukan di Cebu, Filipina pada Rabu 15 Mei 2024. Fernando Tremendo telah diamankan.
"Dan akan segera jemput untuk mempertanggungjawabkan perbuatan di Indonesia," ujar Pudjo.
Jaringan Indonesia-Filipina
Pudjo mengatakan, BNN akan mengungkap jaringan yang melibatkan Fernando Tremendo baik itu Indonesia maupun di negara lain.
"Karena yang bersangkutan warga negara Australia dan juga banyak bergerak tidak hanya di Indonesia tapi juga kemarin di Filipina dan lain-lain. Kita sangat berhati-hati dalam upaya penegakan ini," ucap Pudjo.
Sepak Terjang
Pudjo menjelaskan, sepak terjang Fernando Tremendo di Indonesia, terkuak usai BNN membongkar peredaran narkoba jenis sabu pada 5 Desember 2023.
Dalam penangkapan jaringan Fernando Tremendo itu, BNN menyita sabu dengan berat 5 kilogram.
"Jadi beberapa jaringannya sudah kita tangkap tapi kita belum bisa ungkap secara umum karena ini masih menyangkut jaringan yang tidak hanya di Indonesia tapi juga di tempat lain seperti negara asal dan tempat ditangkapnya," ucap Pudjo.
Kerap Ubah Identitas
Pudjo mengatakan, BNN penuh kehati-hatian dalam membongkar jaringan Fernando Tremendo. Sebab, tersangka menggunakan nama-nama yang berbeda-beda menjalankan kejahatannya.
Selain itu, tersangka juga menyamarkan penampilan menggunakan wig rambut, menambahkan kumis atau brewok.
"Ini yang betul-betul harus kita cocokan seperti pergerakan beliau di bandara dan lain-lain. Tapi ini capaian yang harus kita syukuri karena melacak orang dengan beragam alias itu enggak gampang," tandas Pudjo.