Kronologi Polisi Meninggal Usai Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang Sukabumi
Ratusan rumah dan warga terdampak akibat bencana alam ini, yang mengakibatkan 8 orang kehilangan nyawa.
Bencana hidrometeorologi yang meliputi banjir, longsor, dan pergerakan tanah telah menghancurkan Kabupaten Sukabumi. Ratusan rumah dan warga terdampak akibat bencana alam ini, yang mengakibatkan 8 orang kehilangan nyawa.
Tim gabungan dari SAR, BPBD, Polri, TNI, serta relawan bekerja keras untuk mengevakuasi warga yang terkena dampak dan menangani bencana ini. Salah satu anggota Polres Sukabumi, Bripka Miftahu Rochman, dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan tugasnya, setelah membantu evakuasi korban di Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, menjelaskan bahwa bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi pada Rabu (4/12) disebabkan oleh cuaca ekstrem, sehingga almarhum bekerja tanpa henti sejak dini hari.
Sebelumnya, pada Selasa (3/12/2024), Bripka Miftahu menjalankan tugas piket rutin di Mako Polsek Lengkong. Namun, pada hari berikutnya, ia langsung terjun ke lapangan untuk membantu proses evakuasi dan penanganan bencana.
Dedikasi tinggi Bripka Miftahu terlihat saat ia tetap melaksanakan tugas meski kondisi fisiknya mulai menurun. Sekitar pukul 13.30 WIB, almarhum mengalami kehilangan kesadaran dan segera dilarikan ke Puskesmas Lengkong untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Meninggal di Rumah Sakit
Namun, keadaan terus memburuk sehingga ia dirujuk ke RSUD Jampang Kulon pada malam hari. Sayangnya, ia dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (6/12/2024) sekitar pukul 07.00 WIB. Kabar duka ini segera disampaikan kepada rekan-rekan sejawat dan keluarganya.
Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian almarhum.
"Bripka Miftahu adalah sosok anggota Polri yang berdedikasi tinggi, rela mengorbankan tenaga dan jiwa demi tugas kemanusiaan. Dedikasi dan pengabdiannya menjadi teladan bagi kita semua," ujar Samian.
Rencananya, jenazah almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Cirebon, sesuai permintaan keluarganya, dengan upacara kedinasan sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanannya.
Bripka Miftahu meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang juga merasakan duka yang mendalam atas kepergiannya. Kepergian Bripka Miftahu Rochman bukan hanya menjadi kehilangan bagi institusi Polri, tetapi juga bagi masyarakat yang merasakan dampak dari pengabdiannya.
"Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan," tutur Samian.