Kronologi Pelemparan Bus Persis Solo Versi Panitia Pelaksana

Merdeka.com - Bus milik pemain Persis Solo dilempari dengan batu. Peristiwa itu menyebabkan satu orang dari pihak official terluka.

Peristiwa itu terjadi saat bus akan meninggakan Stadion Indomilk Arena, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (27/1). Di hari itu, Persis Solo bertandang melawan Persita Tangerang.

Sebanyak tujuh orang sudah ditangkap. Panitia Pelaksana Stadion Indomilk Arena, Tomy Kurniawan menceritakan awal mula kejadian pelemparan batu.

Ketujuh orang itu kedapatan melakukan pelemparan batu ke kaca bus yang ditumpangi pemain dan official Persis Solo. Mereka adalah simpatisan (suporter) yang ingin memamerkan eksistensinya.

"Ini rata-rata semua simpatisan untuk memberikan semacam penekanan ke pihak Persis Solo, sebenernya yang mereka incar itu hanya pendukung Persis Solo, tapi karena yang lewat bus pemain Persis Solo, (tetap) mereka melakukan pelemparan," cerita Tomy.

Dia menduga, motif pelemparan batu karena balas dendam atas kejadian di Piala Menpora tahun 2022 lalu di Solo. Kala itu, berembus isu suporter Persita mendapat intimidasi dan akan disweeping.

"Tapi saya juga saat itu ikut ke Solo dan saya rasa tidak terjadi (sweepong), hanya semacam intimidasi saja , kalau sweeping tidak ada. Kalau dikatakan balas dendam mungkin semacam itu lah," jelas Tommy.

Tommy menambahkan, dari tujuh orang, dua tersangka berinisial HK dan GR lebih dulu ditangkap setelah lebih dulu diamankan permain Persis Solo. Sedangkan lima orang lainnya hasil pengembangan.

"Setelah dua pelaku diamankan oleh pemain Persis Solo, dua pelaku itu kemudian dibawa ke PJR Bitung, kemudian dikembangkan oleh pihak polres Tangsel, bahwa terjadi penangkapan 5 orang lagi jadi total ada 7 orang, itu yang terjadi kronologi pada malam hari itu," kata dia.