Lama Tak Tersentuh Fasilitas Kesehatan, Masyarakat NTT Kini Punya RSUP di Kupang
Merdeka.com - Karakteristik wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdiri dari daerah kepulauan menyebabkan penanganan masalah kesehatan cukup memprihatinkan. Untuk bisa sampai di fasilitas kesehatan, warga harus bersusah payah.
Ada yang terpaksa harus menempuh perjalanan berpuluh-puluh kilometer, ada juga yang nekat menyeberangi arus sungai berarus deras.
Akibatnya ada warga NTT yang terpaksa menggunakan jasa dukun di kampung-kampung. Bahkan ada yang mati sia-sia karena tak mampu dan tersentuh fasilitas kesehatan yang memadai.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Kenapa warga Kampung Manggal merantau? Kondisi seperti ini membuat banyak warga Kampung Manggal merantau ke luar daerah. Mereka akan kembali lagi ke kampung tersebut saat musim tanam telah tiba.
-
Apa yang membuat penumpang jalan jauh? Banyaknya Pesawat Besar yang Menjadikan Bandara Memiliki Lahan Luas Pesawat yang lebih besar kini mulai dioperasikan untuk mengangkut lebih banyak penumpang karena maskapai penerbangan telah berhenti menggunakan beberapa pesawat kecil.'Ada alasan bisnis yang kuat untuk menggunakan pesawat yang lebih besar, yang mendorong maskapai penerbangan untuk memperbesar ukuran armada mereka,' kata Wilson Rayfield, wakil presiden eksekutif penerbangan di Gresham Smith.'Ketika Anda memarkir 10 pesawat dengan jarak 75 kaki di antara mereka, secara alami akan memakan waktu lebih lama untuk berjalan,' tambah Wilson.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Mengapa warga lebih suka menyeberangi sungai dengan perahu? 'Sebenarnya di sana sudah dibangun jembatan. Tapi tampaknya warga lebih suka menyeberangkan motor dengan perahu,' kata pemilik kanal YouTube Vista Holic.
-
Bagaimana jalan menuju kampung itu? Jalan menuju Dusun Jurang Sempu berkelok dan sangat ekstrem. Bahkan jalannya melintas di tepi jurang yang amat dalam.
Namun kondisi saat ini mulai sedikit berubah dengan hadirnya dua wakil rakyat asal NTT di Senayan yang berada di Komisi IX DPR RI, dan salah satu mitra kerjanya adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kedua wakil rakyat ini adalah Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua Komisi IX dan Ratu Wula Tallu, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem.
Sejak dua Anggota DPR RI ini berada di senayan, telah banyak program-program kesehatan yang diperjuangkan untuk warga NTT, salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Pratama (RSUP) Kupang, yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian.
Emanuel Melkiades Laka Lena pun menceritakan kisah dia memperjuangkan hadirnya RSUP di wilayah perbatasan Timor Leste tersebut.
Melki menceritakan, dalam satu kesempatan dia bersama Menteri Kesehatan (Menkes) saat itu Terawan Agus Putranto, mengunjugi Maumere Kabupaten Sikka, karena sedang KLB penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Waktu itu kami tidak jadi pulang ke Jakarta tapi singgah di Kupang. Dalam kesempatan itu saya minta ke Pak Menteri untuk bangun RSUP di NTT, tapi jawaban dari Pak Menteri waktu itu bahwa bangun RSUP di NTT agak sedikit rumit, bikin sakit kepala, lebih baik kita bangun rumah sakit yang ada. Kita maksimalkan peralatan dan fasilitasnya saja," kata Melki di hadapan ratusan warga Fatukoa, Senin (12/12) petang.
Dikisahkan karena situasinya mendadak saat tiba di Kupang, rombongan Menkes hanya disambut Pak Zet Soni Libing yang saat itu menjabat Kepala Badan dan Pendapatan Aset Daerah Setda provinsi NTT.
"Kami lalu ke lokasi milik Pemprov di Manulai II. Sesampainya di sana setelah melihat lokasi, Pak Menteri bertanya dimana letak sumber air. Syukur karena di situ ada pabrik air kemasan. Setelah tahu bahwa di situ ada sumber air, pak Menkes langsung mengiyakan membangun RSUP di situ," ujar Melki.
Menurut Melki, semua yang diperjuangkannya itu hanya modal nekat tanpa mengeluarkan biaya apapun.
"Biaya pembangunan RSUP itu berkisar Rp600 miliar. Dia punya fisik Rp300 miliar ditambah alkesnya Rp300 miliar. Ini dapat cuman lobi karena nekat saja. Tidak ada uang sepeser pun yang saya keluarkan untuk lobi pak Terawan, agar bangun RSUP di situ," ujar dia.
Dia menambahkan, saat Budi Gunadi Sadikin menjabat Menkes menggantikan Terawan, RSUP ditata menjadi semakin bagus dan akan siap diresmikan dalam waktu dekat.
"Rumah sakit ini adalah salah satu kebanggan. Jadi tempat di mana kita bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang bagus, standar nasional bahkan internasional. Anak-anak kita juga bisa mendapatkan pekerjaan, dokter-dokter ahli di Undana juga bisa melakukan praktek di sana," kata Ketua DPD I partai Golkar NTT ini.
Menurut Melki, saat ini tengah dibangun koordinasi antara menteri kesehatan RI bersama Gubernur NTT, tentang rencana peresmian RSUP Ben Mboy. "Usulan sementara itu tanggal 22 Desember 2022. Sementara masih disesuaikan waktu Pak Menkes dan Pak Gubernur," ungkapnya.
Dinamakan RSUP Ben Mboy Kupang
Melki Laka Lena menjelaskan, berdasarkan usulan Menkes diminta untuk memilih tokoh kesehatan di NTT yang terbaik. Ada dua nama yang dimiliki namun dipilih Ben Mboy sebagai tokoh senior kesehatan.
"Ada dua nama yang kita miliki di sini yaitu Bapak Ben Mboy dan Hendrik Fernandes. Dan yang lebih senior pak Ben Mboy, kita pilih penggunaan nama Ben Mboy,” katanya.
Nama Ben Mboy sudah digunakan pada Rumah Sakit Umum Daerah di Manggarai, sehingga telah dibangun koordinasi bersama bupati agar melepaskan nama Ben Mboy, agar dipakai pada RSUP.
“Pak bupati, Heri Nabit sudah menandatangani surat persetujuan jadi melepas nama Ben Mboy di Manggarai untuk bisa dipakai di RSUP," ujar Melki Laka Lena.
"Ada 120 tenaga kontrak yang diterima di sana semuanya anak NTT, yang akan didampingi oleh 91 orang dari 31 RSUP se-Indonesia agar cepat bergerak," tambahnya.
Selain itu dibangun juga dua unit rumah duka bagi yang ingin semayamkan jenazah keluarganya. Dua bangunan itu akan didesain seperti Sasando.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akses jalanan sudah bertahun-tahun rusak dan menyulitkan warga untuk mobilitas terutama saat ada yang sakit.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan nakes yang berjuang lewati badai dan ombak untuk mengantarkan pasien untuk berobat ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTotal terdapat 26 tambahan kendaraan operasional, terdiri atas motor dan dua ambulans.
Baca SelengkapnyaPetugas penyelenggara pemilu dibantu warga menerobos derasnya aliran sungai banjir, agar logistik pemilu tiba di tempat pemungutan suara tepat waktu.
Baca SelengkapnyaKapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaSumur itu berada di sebuah bangunan kecil yang letaknya tepat di pinggir laut
Baca SelengkapnyaPemkab Sumenep bikin program seluruh warganya bisa berobat gratis di RSUD setempat hanya dengan KTP. Kenyataannya banyak warga keluhkan pelayanan buruk.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca Selengkapnya