Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lama Tak Tersentuh Fasilitas Kesehatan, Masyarakat NTT Kini Punya RSUP di Kupang

Lama Tak Tersentuh Fasilitas Kesehatan, Masyarakat NTT Kini Punya RSUP di Kupang RSUP Kupang. Ananias Petrus

Merdeka.com - Karakteristik wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdiri dari daerah kepulauan menyebabkan penanganan masalah kesehatan cukup memprihatinkan. Untuk bisa sampai di fasilitas kesehatan, warga harus bersusah payah.

Ada yang terpaksa harus menempuh perjalanan berpuluh-puluh kilometer, ada juga yang nekat menyeberangi arus sungai berarus deras.

Akibatnya ada warga NTT yang terpaksa menggunakan jasa dukun di kampung-kampung. Bahkan ada yang mati sia-sia karena tak mampu dan tersentuh fasilitas kesehatan yang memadai.

Orang lain juga bertanya?

Namun kondisi saat ini mulai sedikit berubah dengan hadirnya dua wakil rakyat asal NTT di Senayan yang berada di Komisi IX DPR RI, dan salah satu mitra kerjanya adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kedua wakil rakyat ini adalah Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua Komisi IX dan Ratu Wula Tallu, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem.

Sejak dua Anggota DPR RI ini berada di senayan, telah banyak program-program kesehatan yang diperjuangkan untuk warga NTT, salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Pratama (RSUP) Kupang, yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian.

Emanuel Melkiades Laka Lena pun menceritakan kisah dia memperjuangkan hadirnya RSUP di wilayah perbatasan Timor Leste tersebut.

Melki menceritakan, dalam satu kesempatan dia bersama Menteri Kesehatan (Menkes) saat itu Terawan Agus Putranto, mengunjugi Maumere Kabupaten Sikka, karena sedang KLB penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Waktu itu kami tidak jadi pulang ke Jakarta tapi singgah di Kupang. Dalam kesempatan itu saya minta ke Pak Menteri untuk bangun RSUP di NTT, tapi jawaban dari Pak Menteri waktu itu bahwa bangun RSUP di NTT agak sedikit rumit, bikin sakit kepala, lebih baik kita bangun rumah sakit yang ada. Kita maksimalkan peralatan dan fasilitasnya saja," kata Melki di hadapan ratusan warga Fatukoa, Senin (12/12) petang.

Dikisahkan karena situasinya mendadak saat tiba di Kupang, rombongan Menkes hanya disambut Pak Zet Soni Libing yang saat itu menjabat Kepala Badan dan Pendapatan Aset Daerah Setda provinsi NTT.

"Kami lalu ke lokasi milik Pemprov di Manulai II. Sesampainya di sana setelah melihat lokasi, Pak Menteri bertanya dimana letak sumber air. Syukur karena di situ ada pabrik air kemasan. Setelah tahu bahwa di situ ada sumber air, pak Menkes langsung mengiyakan membangun RSUP di situ," ujar Melki.

Menurut Melki, semua yang diperjuangkannya itu hanya modal nekat tanpa mengeluarkan biaya apapun.

"Biaya pembangunan RSUP itu berkisar Rp600 miliar. Dia punya fisik Rp300 miliar ditambah alkesnya Rp300 miliar. Ini dapat cuman lobi karena nekat saja. Tidak ada uang sepeser pun yang saya keluarkan untuk lobi pak Terawan, agar bangun RSUP di situ," ujar dia.

Dia menambahkan, saat Budi Gunadi Sadikin menjabat Menkes menggantikan Terawan, RSUP ditata menjadi semakin bagus dan akan siap diresmikan dalam waktu dekat.

"Rumah sakit ini adalah salah satu kebanggan. Jadi tempat di mana kita bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang bagus, standar nasional bahkan internasional. Anak-anak kita juga bisa mendapatkan pekerjaan, dokter-dokter ahli di Undana juga bisa melakukan praktek di sana," kata Ketua DPD I partai Golkar NTT ini.

Menurut Melki, saat ini tengah dibangun koordinasi antara menteri kesehatan RI bersama Gubernur NTT, tentang rencana peresmian RSUP Ben Mboy. "Usulan sementara itu tanggal 22 Desember 2022. Sementara masih disesuaikan waktu Pak Menkes dan Pak Gubernur," ungkapnya.

Dinamakan RSUP Ben Mboy Kupang

Melki Laka Lena menjelaskan, berdasarkan usulan Menkes diminta untuk memilih tokoh kesehatan di NTT yang terbaik. Ada dua nama yang dimiliki namun dipilih Ben Mboy sebagai tokoh senior kesehatan.

"Ada dua nama yang kita miliki di sini yaitu Bapak Ben Mboy dan Hendrik Fernandes. Dan yang lebih senior pak Ben Mboy, kita pilih penggunaan nama Ben Mboy,” katanya.

Nama Ben Mboy sudah digunakan pada Rumah Sakit Umum Daerah di Manggarai, sehingga telah dibangun koordinasi bersama bupati agar melepaskan nama Ben Mboy, agar dipakai pada RSUP.

“Pak bupati, Heri Nabit sudah menandatangani surat persetujuan jadi melepas nama Ben Mboy di Manggarai untuk bisa dipakai di RSUP," ujar Melki Laka Lena.

"Ada 120 tenaga kontrak yang diterima di sana semuanya anak NTT, yang akan didampingi oleh 91 orang dari 31 RSUP se-Indonesia agar cepat bergerak," tambahnya.

Selain itu dibangun juga dua unit rumah duka bagi yang ingin semayamkan jenazah keluarganya. Dua bangunan itu akan didesain seperti Sasando.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penduduk Kampung di Polewali Mandar Tandu Warga Sakit karena Jalan Rusak, Lewati Hutan dan Sungai Tempuh Jarak 9 KM selama 5 Jam
Penduduk Kampung di Polewali Mandar Tandu Warga Sakit karena Jalan Rusak, Lewati Hutan dan Sungai Tempuh Jarak 9 KM selama 5 Jam

Akses jalanan sudah bertahun-tahun rusak dan menyulitkan warga untuk mobilitas terutama saat ada yang sakit.

Baca Selengkapnya
Pecah Ombak dan Terjang Badai, Begini Perjuangan Nakes yang Antar Pasien ke RS dengan Naik Perahu
Pecah Ombak dan Terjang Badai, Begini Perjuangan Nakes yang Antar Pasien ke RS dengan Naik Perahu

Sebuah video memperlihatkan nakes yang berjuang lewati badai dan ombak untuk mengantarkan pasien untuk berobat ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Bupati Banyuwangi Tambah Kendaraan Kesehatan untuk Daerah Sulit Dijangkau
Bupati Banyuwangi Tambah Kendaraan Kesehatan untuk Daerah Sulit Dijangkau

Total terdapat 26 tambahan kendaraan operasional, terdiri atas motor dan dua ambulans.

Baca Selengkapnya
Potret Petugas Pemilu di Kupang, Bawa Logistik Terjang Banjir Demi Warga Mencoblos
Potret Petugas Pemilu di Kupang, Bawa Logistik Terjang Banjir Demi Warga Mencoblos

Petugas penyelenggara pemilu dibantu warga menerobos derasnya aliran sungai banjir, agar logistik pemilu tiba di tempat pemungutan suara tepat waktu.

Baca Selengkapnya
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub

Kapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis

Baca Selengkapnya
Momen Menegangkan Evakuasi Wanita Akan Melahirkan Melewati Banjir di Kabupaten Kupang
Momen Menegangkan Evakuasi Wanita Akan Melahirkan Melewati Banjir di Kabupaten Kupang

Sejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Plabuhan di Batang, Ada Sumur Tepi Laut yang Jadi Sarana Pengobatan
Mengunjungi Desa Plabuhan di Batang, Ada Sumur Tepi Laut yang Jadi Sarana Pengobatan

Sumur itu berada di sebuah bangunan kecil yang letaknya tepat di pinggir laut

Baca Selengkapnya
Cukup Pakai KTP Bisa Berobat Gratis di RSUD Sumenep, Harusnya Gak Bikin Ribet!
Cukup Pakai KTP Bisa Berobat Gratis di RSUD Sumenep, Harusnya Gak Bikin Ribet!

Pemkab Sumenep bikin program seluruh warganya bisa berobat gratis di RSUD setempat hanya dengan KTP. Kenyataannya banyak warga keluhkan pelayanan buruk.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam

Tidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang
Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang

Setiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.

Baca Selengkapnya
Probolinggo Terancam Kekeringan dan Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Minum Air Kubangan Sungai
Probolinggo Terancam Kekeringan dan Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Minum Air Kubangan Sungai

Warga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.

Baca Selengkapnya