Lava Pijar Meluncur dari Puncak Gunung Karangetang, Terdengar Dentuman

Merdeka.com - Gunung Karangetang di Kota Manado, Sulawesi Utara mengalami erupsi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat adanya penumpukan material lava Karangetang pada periode evaluasi 31 Maret 2023.

"Material lava tampak adanya penumpukan di lembah yang mengarah ke Kali Batang sekitar 1.750 meter dari puncak, dan dari ujung penumpukan tersebut terjadi guguran sejauh sekitar 150 meter," kata Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto, Rabu (5/4). Dikutip dari Antara.

Erupsi efusif pada kawah utama (selatan) masih terjadi berupa leleran atau luncuran lava pijar ke arah barat daya dan tenggara, diperkirakan masuk ke Kali Beha barat dan Kali Timbelang maksimum sejauh sekitar 1.750 meter dari puncak.

Selanjutnya, Kali Batang maksimum sejauh 1.800 meter dari puncak serta ke Kali Batuawang dan Kali Kahetang sekitar 2.000 meter dari puncak.

"Suara dentuman atau gemuruh akibat luncuran lava pijar terdengar di Pos Pengamatan Gunung Api. Luncuran lava pijar masih berlanjut terus," sebut Sugeng.

Visual Gunung Karangetang (1.784 mdpl) umumnya cuaca cerah hingga hujan, gunung api kadang tertutup kabut, pada saat cerah teramati asap kawah putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal.

Sementara tinggi kolom asap maksimum mencapai 400 meter di atas puncak, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur, tenggara, barat dan barat laut.

Kondisi kawah utara teramati pada malam hari masih tampak adanya api diam di tubuh kubah lava, dan guguran selama periode ini tidak teramati.

Gunung Karangetang di Pulau Siau erupsi efusif pada 8 Februari 2023 setelah terjadi peningkatan aktivitas, PVMBG kemudian meningkatkan status menjadi siaga level III.