Lebaran Berbeda dengan Pemerintah, Ini Kata Muhammadiyah Jember
Merdeka.com - Penentuan hari raya Idul Fitri tahun ini di Indonesia, diperkirakan akan kembali mengalami perbedaan. Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, sejak beberapa pekan lalu sudah menetapkan Idul Fitri 1444 Hijriah akan jatuh pada Jumat, 21 April 2023, atau puasa ramadan selama 29 hari.
Sedangkan, NU dan sejumlah ormas Islam lain masih akan mengikuti sidang Isbat yang akan dilakukan pemerintah bersama seluruh ormas Islam pada Jumat (21/4).
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam pernyataan resminya meminta, potensi perbedaan tidak dipermasalahkan. Muhammadiyah juga meminta agar pemerintah bisa bersikap netral dengan mengakomodir dua versi lebaran.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Apa tema Milad Muhammadiyah tahun ini? Tema Milad tahun ini, 'Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua,' menekankan misi Muhammadiyah dalam memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa memandang perbedaan.
-
Kapan Milad Muhammadiyah dirayakan tahun ini? Pada tanggal 18 November 2024, Muhammadiyah akan merayakan Milad ke-112, yang menandai perjalanan panjang sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana Muhammadiyah mengelola tahun politik? Terkait dengan tahun politik, ia menawsirkan Al-Qur'an surah Al-Hasyr ayat 18. Menurutnya, tahun politik itu penting karena kalau umat Islam lari dari politik akan dilindas oleh mereka yang memegang kekuasaan politik dan orang-orangnya tidak memiliki tanggung jawab kecerdasan, kepandaian, serta kejujuran.
-
Bagaimana Muhammadiyah menentukan bacaan sholat nya? Berikut adalah rukun dan bacaan sholat Muhammadiyah menurut Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah:
-
Siapa Tokoh Besar Muhammadiyah dari Minangkabau? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
Sikap senada juga dinyatakan oleh Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember.
"Kami berharap pemerintah bisa netral, bisa mengakomodir perbedaan yang ada. Karena ini bukan karena kepentingan politis atau ego sektoral," ujar Prof Aminullah El Hady, Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember, saat dikonfirmasi merdeka.com pada Kamis (20/4).
Menurut Aminullah, Muhammadiyah tidak sekedar asal beda dalam menetapkan awal bulan Syawal atau hari raya Idul Fitri.
"Kita menggunakan rujukan keilmuan yang bisa dipertanggungjawabkan, yakni ilmu hisab dengan kriteria wujudul hilal. Kriteria yang sama juga digunakan mereka yang menggunakan dasar rukyah," papar pria yang juga guru besar Filsafat Islam di UIN KHAS Jember ini.
"Dasar penetapan idul Fitri yang digunakan Muhammadiyah, adalah berdasarkan keyakinan atas hasil ijtihad. Ini bisa dipertanggungjawabkan dunia dan akhirat," sambung Aminullah.
Aminullah meyakini, warga persyarikatan Muhammadiyah akan menaati ketetapan dari pimpinan organisasi Muhammadiyah yang kebetulan saat ini berbeda dengan versi pemerintah.
"Tetapi warga Muhammadiyah taat berdasarkan rasionalitas. Tidak sekedar taat saja," tegas Aminullah.
Koordinasi dengan Pemerintah
Pengurus Daerah Muhammadiyah Jember telah mempersiapkan pelaksanaan sholat Idul Fitri 64 lapangan yang tersebar di 26 kecamatan se Jember.
"Selain itu juga ada di masjid-masjid lain atau amal usaha Muhammadiyah lainnya," papar Aminullah
Untuk di kawasan kota, sholat id digelar Muhammadiyah antara lain di Stadion Notohadinegoro, lapangan Poltekkes Malang-Jember, lapangan Unmuh Jember, halaman GSG Kaliwates, Lapangan Talangsari, serta halaman Masjid Miftahul Khoir Tegal Besar.
"Kita sudah koordinasi dengan stakeholder. Mulai dari polisi, unsur pemerintah daerah seperti camat dan lurah. Minimal mereka tahu bahwa kita pada Jumat besok menggelar sholat id. Sejauh ini koordinasi berjalan dengan lancar," kata Aminullah.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prediksi ini disebut Haedar berdasarkan beberapa hasil kajian.
Baca SelengkapnyaGelar Salat Idulfitri Hari Ini, Pimpinan An Nadzir Gowa: Junjung Tinggi Toleransi
Baca SelengkapnyaPada perayaan Iduladha Rabu besok, Muhammadiyah Jawa Timur telah menyiapkan ribuan titik lokasi salat Iduladha 1444 Hijriah.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.
Baca SelengkapnyaJemaah Aolia tersebar di berbagai daerah terutama di Jateng dan DIY
Baca Selengkapnyakriteria hilal yang secara resmi diadopsi pemerintah Indonesia dan ormas-ormas Islam adalah tinggi minimal 3 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaPerbedaan hari Lebaran tidak pernah mereka permasalahkan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia menetapkan Hari Raya Idul Adha 1449 Hijriyah atau 10 Dzulhijjah jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaAli Wafa menegaskan, penetapan 1 Syawal memiliki landasan ilmiah berdasarkan dalil hukum Islam yang kuat.
Baca Selengkapnya"Ini sebagai wujud tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia," ujar Yaqut.
Baca SelengkapnyaPersamaan hasil penghitungan penetapan Ramadan tahun ini sangat mungkin terjadi.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama (Kemenag) akan menjadwalkan sidang isbat penentuan 1 Syawal atau hari Lebaran Idulfitri pada Selasa (9/4).
Baca Selengkapnya