Longsor di Solok, 1 warga hilang 2 terluka parah
Merdeka.com - Bencana alam di dua Kecamatan di Kabupaten Solok Sumatera Barat tidak saja menghantam ratusan rumah dan merusak ratusan hektare sawah. Namun seorang korban dilaporkan turut terseret longsor dan hingga kini belum berhasil ditemukan. Dua korban lainnya juga mengalami luka serius.
Musibah yang menelan korban jiwa ini terjadi di Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok. Korban yang dinyatakan hilang bernama Ocan (48). Sedangkan dua korban selamat dan mengalami luka-luka bernama Naini (55) dan Bakhtiar (49).
"Alhamdulillah, dua korban selamat dilarikan ke rumah sakit. Satu di antaranya juga mengalami patah tangan kanan," kata Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin yang turut melakukan pencarian korban hingga sore hari, Minggu (10/12).
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
Dengan alat seadanya, tim BPBD Kabupaten Solok dibantu beberapa petugas SAR terus melakukan pencarian di lokasi kejadian. Namun pukul 16.00 WIB, tim tak kunjung mendapatkan titik terang keberadaan korban sehingga akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pencarian.
"Tim sudah berupaya maksimal. Karena keterbatasan alat, pencairan dihentikan dulu. Dan besok pagi Senin (11/12) kembali dilanjutkan," kata Yulfadri Nurdin.
Yulfadri mengatakan, untuk melakukan pencarian maksimal, diperlukan bantuan alat berat untuk menyingkirkan bekas timbunan tanah longsor. "Mudah-mudahan besok datang bantuan alat berat. Dan juga dari Polda dengan anjing pelacak untuk mencari keberadaan korban," terangnya.
Seperti diketahui, tiga nagari di Kecamatan X Kota Diatas Kabupaten Solok Sumbar diterjang musibah longsor dan banjir bandang. Bahkan seorang dilaporkan hilang dan dua di antaranya mengalami luka-luka.
Informasinya, peristiwa longsor ini terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Longsor yang sekaligus membawa banjir aliran Sungai Katialo ini tidak saja menghantam rumah penduduk di Katialo. Namun juga menyapu rumah dan lahan pertanian masyarakat di Nagari Sibarambang dan Tanjuang Balit.
Camat X Kota Diatas Teta Midra mengatakan, hingga kini tercatat sebanyak 34 unit rumah yang terdampak longsor di Nagari Katialo. Kemudian lima rumah rusak berat di Nagari Sibarambang dan sekitar lima rumah lagi di Nagari Tanjung Balit.
Selain itu, juga dilaporkan kisaran sawah warga yang terendam longsor dan banjir di kawasan tiga nagari itu mencapai 150 hektare. Kemudian lima jembatan rusak, tujuh sapi warga lenyap ditelan longsor.
"Akses transportasi dari Nagari Sibarambang ke Katialo putus total akibat longsor," kata Wabup.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya disampaikan, bahwa data korban yang meninggal dunia berjumlah 15 orang dan masih dalam pencarian 25 orang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca Selengkapnya25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaData BPBD mengungkapkan sebanyak 22 orang tertimbun bencana longsor di lokasi penambangan emas ilegal di Kabupaten Solok. Sementara, 11 orang dinyatakan tewas.
Baca Selengkapnya