LPSK dan KPAI pastikan anak pelaku teror bakal diasuh orang yang tepat
Merdeka.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta Komisi Perlindungan Anak mengunjungi anak-anak korban pelaku teror di Surabaya dan Sidoarjo. Mereka kini dirawat di RS Bhayangkara, Jawa Timur. Kedua lembaga ini akan memberikan bantuan fisik maupun psikis kepada anak yang dilibatkan orangtuanya dalam aksi teror bom.
Ketua KPAI Susanto akan memastikan anak-anak ini akan diberikan pengasuhan oleh orang yang tepat. Sehingga tidak lagi terpapar doktrin sesat yang selama ini diberikan orangtua.
"Harus dipastikan yang mengasuh dipastikan tidak memiliki pemikiran radikal, ini harus melibatkan psikolog, jangan sampai anak diasuh yang ngajarin radikalisme lagi, kami imbau agar pastikan anak-anak kita mendapatkan ajaran yang tepat," kata Susanto saat konferensi pers di RS Bhayangkara, Rabu (16/5).
-
Bagaimana anak korban perang mengatasi rasa takutnya? Mereka mungkin merasa takut akan kehilangan orang-orang yang tersisa, takut dengan suara keras atau ledakan, atau takut akan situasi yang mirip dengan kejadian traumatis.
-
Apa saja efek psikologis anak korban perang? Anak-anak yang menjadi korban perang seringkali mengalami berbagai efek psikologis yang serius sebagai akibat dari pengalaman traumatis yang mereka alami.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Mengapa anak korban kekerasan rentan panik? Kekerasan yang dialami anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada aspek psikologis mereka. Trauma ini berpotensi menyebabkan masalah mental, seperti serangan panik dan depresi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak.
-
Siapa yang bisa membantu anak agar gak takut? Banyak orangtua yang suka mengkritik atau menghukum anak secara kasar, baik secara verbal maupun fisik, jika anak melakukan kesalahan atau tidak memenuhi harapan orangtua.
Susanto menyebutkan kondisi empat orang anak yang menjadi korban, telah membaik. Namun mereka masih agak takut melakukan komunikasi dengan anggota KPAI dan LPSK.
"Kami lihat dari ada 4 anak itu relatif enjoy, cukup baik-baik saja, meskipun komunikasi dengan kami-kami harus kita tanya mau komunikasi dengan siapa," kata dia.
LPSK berjanji memfasilitasi para korban tragedi bom jika menuntut ganti rugi kepada negara. Ini bisa diserahkan melalui tuntutan Jaksa saat proses pengadilan. Untuk para korban tewas, LPSK akan memberikan bantuan berupa santunan. Negara juga dapat menanggung kerugian materiil seperti kendaraan yang terimbas ledakan.
"LPSK juga sampaikan kepada para korban, bahwa LPSK bisa fasilitasi ganti rugi kepada negara," kata Ketua LPSK Hasto Atmojo dalam kesempatan sama.
Sebelumnya, tercatat ada empat anak terduga teroris yang masih di bawah umur menjadi korban dalam aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo. Dalam ledakan bom bunuh diri di Rusunawa Wonocolo, dengan pelaku Anton, tiga anaknya AR (15), FH (11), H (11), menjadi korban luka. Sementara dalan aksi serangan di Mapolrestabes Surabaya, AIS (8) yang dibawa orangtuanya, terlempar dan diselamatkan Kasat Narkoba AKBP Rony Faisal.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga korban perundungan siswa senior SMA Binus School Serpong, bersama tim hukum P2TP2A Kota Tangerang Selatan, mendatangi kantor LPSK, Jumat (23/1).
Baca SelengkapnyaP juga ada di rumah tersebut, dengan tangan terluka dan berdarah.
Baca SelengkapnyaDiduga penganiayaan yang dialami kedua korban sudah berulang. Hal itu terlihat dari kondisi luka yang cukup serius pada kedua korban.
Baca SelengkapnyaSekali anak mengalami kekerasan, hal ini akan menempel di otak mereka dan menimbulkan dampak yang tak bisa disepelekan.
Baca SelengkapnyaSaat ini 12 anak penghuni panti asuhan sedang menunggu hasil tes kesehatan dan konseling psikis.
Baca SelengkapnyaMeski pelaku masih kategori anak-anak, KPAI mendorong keberlangsungan proses hukum yang berjalan.
Baca SelengkapnyaProses penelaahan LPSK nantinya akan menilai sejumlah aspek.
Baca SelengkapnyaAnak-anak korban perang menerima dampak psikologis yang memprihatinkan
Baca SelengkapnyaLPSK masih mendalami keterangan saksi dan keluarga korban pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaLPSK memberikan perlindungan kepada 15 permohonan dalam kasus kematian Afif Maulana, remaja SMP yang tewas di Padang.
Baca SelengkapnyaAnak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan juga memberikan pendampingan terhadap pelajar pelaku kekerasan dan perundungan di SMA Binus School Serpong.
Baca Selengkapnya