Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Macam-Macam Permintaan Unik 9 Bocah Gembel Sebelum Dieng Culture Festival 2019

Macam-Macam Permintaan Unik 9 Bocah Gembel Sebelum Dieng Culture Festival 2019 Ruwat anak gimbal dieng. ©2013 Merdeka.com/Candra

Merdeka.com - Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah merupakan permukiman tua. Sisa peradaban kunonya tampak pada candi-candi yang dipercaya sebagai yang tertua di Pulau Jawa. Legenda dan mitologi melingkupi masyarakat dengan kasta budaya yang tinggi ini. Salah satunya keberadaan anak-anak berambut gimbal atau bocah gembel.

Bocah gembel menjadi fenomena yang lazim ditemui di Dieng. Ia dipercaya merupakan anak keturunan para tetua Dieng masa silam. Bocah gembel tak mesti lahir di Dieng atau pegunungan sekitarnya. Terkadang, ia muncul di sebuah tempat, ratusan kilometer dari Dieng. Namun hampir dipastikan ia memiliki garis keturunan dari Dieng.

Tahun ini, sembilan bocah gembel rencananya bakal mengikuti ruwat rambut gembel Dieng Culture Festival 2019. Salah satu bocah gembel ini lahir dan tumbuh di Depok, Jawa Barat.

Seperti biasanya, Dieng Culture Festival 2019 yang bakal digelar antara 2-4 Agustus 2019 nanti berpuncak pada pemotongan rambut gimbal. Namun jumlah bocah gembel yang mengikuti ruwatan itu masih mungkin berubah seiring dekatnya waktu gelaran.

"Update hari ini sudah sembilan," kata Khoerul Anam, Koordinator Lapangan DCF 2019, Kamis (4/7).

Bocah-bocah gembel adalah individu-individu yang spesial. Budaya dan kepercayaan lokal masyarakat Dieng membuatnya diperlakukan lebih istimewa dibanding anak-anak lainnya.

Bocah-bocah gembel atau anak gimbal ini dipercaya merupakan titipan sosok legenda Dieng, Kiai Kaladete atau Kolodete. Kemudian, ada sosok lain yang pula berpengaruh dan hidup dalam mitologi masyarakat Dieng, Nyai Roro Ronce.

Perlakuan berbeda itu membuat anak-anak ini lebih ekspresif, eksploratif, dan tentu saja, lebih manja lantaran terbiasa dengan perlakuan istimewa.

Lazimnya, menjelang ruwat atau pemotongan rambut, bocah gembel selalu memiliki permintaan istimewa. Namun pada helatan Dieng Culture Festival 2019 ini, panitia belum menanyakan kepada mereka daftar keinginan istimewanya.

Khoerul beralasan, bisa saja permintaan itu bakal berubah mendekati ruwat. Sebab itu, permintaan baru akan ditanyakan saat ritual pemotongan rambut gimbal sudah dekat.

"Permintaanya belum kita tanyakan karena bisa berubah. Biasanya kita datangi ke rumah ke sembilan anak itu kalau memang hanya sembilan," dia mengungkapkan.

Dia menyatakan, ruwat rambut gembel dalam Dieng Culture Festival diprioritaskan untuk kalangan yang betul-betul tidak mampu. Pasalnya, sering kali permintaan anak-anak gimbal ini bernilai tinggi. Atau jika tidak, permintaan tersebut aneh atau unik sehingga sulit dipenuhi orangtuanya.

"Maksudnya (orang tuanya) tidak mampu memenuhi permintaan si anak," ujarnya.

Betapa uniknya permintaan-permintaan bocah gembel sebelum ruwat bisa terlihat ketika gelaran serupa tahun lalu. Sebanyak 12 bocah gembel mengikuti upacara ruwat dalam Dieng Culture Festival 2018.

Saat itu, sejumlah anak ada yang meminta barang bernilai tinggi, misalnya iPhone. Tetapi, ada juga permintaan yang unik dan aneh, entok dan kambing jantan.

Permintaan yang terasa aneh lainnya dilontarkan Anindita Purbaningrum (6) sebelum diruwat. Bocah perempuan anak Pak Ngahatno asal Tlogowero, Tlogojati ini meminta sate telur puyuh tiga tusuk dan sate ayam dua tusuk.

"Tapi belinya di depan rumah sakit," ucap kepala UPT Dieng Aryadi Darwanto, 30 Juli 2018.

Laela Handayani (6) misalnya, meminta tablet yang ada gambar apelnya. Setelah ditelusuri, yang dimaksud Laela adalah iPhone.

Sebaliknya, ada pula yang permintaannya sangat mudah dipenuhi, Nadhira Thafana Pramarsetyo (4). Anak Dwi Prasetyo ini juga memiliki permintaan sederhana, yakni ikan goreng.

Permintaan sederhana dan mudah dipenuhi dilontarkan bocah gimbal asal Desa Kenteng, Madukara, Banjarnegara. Anak Kukuh Widardo ini hanya meminta es krim dan cokelat mangga jeruk.

Permintaan yang mudah dipenuhi lainnya adalah permintaan dari Nurlela Herawati (12) yang meminta kue bolu Blackforest. Anak perempuan Herman dan Aan Daryati adalah anak keturunan Dieng yang orang tuanya tinggal di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Di luar itu, ada juga permintaan khas anak perempuan. Aulia Malihatunisa (7) yang meminta ponsel, sepeda, baju muslim, dan boneka Hello Kitty.

Di antara permintaan bernilai tinggi atau mudah itu, ada pula permintaan yang sebenarnya biasa-biasa saja, namun agak aneh. Misalnya, permintaan yang diutarakan Elsa Fitriani (9).

Bocah gimbal anak pasangan Nuryanto dan Tutur asal Desa Sidengok, Pejawaran, Banjarnegara ini meminta kambing jantan besar dan Roti Mari dua bungkus besar.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menjelajahi Desa Tertua di Dataran Tinggi Dieng, Banyak Ditemukan Anak Berambut Gimbal dan 'Gembel Tua'
Menjelajahi Desa Tertua di Dataran Tinggi Dieng, Banyak Ditemukan Anak Berambut Gimbal dan 'Gembel Tua'

Walaupun sudah dipotong dan diruwat, beberapa anak rambut gimbalnya tetap tumbuh hingga menginjak dewasa.

Baca Selengkapnya
Bebatuan Unik Peninggalan Zaman Purba di Pandeglang Ini Berbentuk Gamelan, Ini Keunikan Situs Batu Goong
Bebatuan Unik Peninggalan Zaman Purba di Pandeglang Ini Berbentuk Gamelan, Ini Keunikan Situs Batu Goong

Sisi menarik dari tempat ini adalah pada bebatuannya yang memiliki kemiripan dengan salah satu perangkat gamelan.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pertapaan Mandalasari, Situs yang Disakralkan Masyarakat Dieng hingga Jadi Tujuan Ziarah
Mengunjungi Pertapaan Mandalasari, Situs yang Disakralkan Masyarakat Dieng hingga Jadi Tujuan Ziarah

Situs pertapaan itu berada di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon.

Baca Selengkapnya
Melihat Peradaban Kuno Masyarakat Lereng Merapi-Merbabu, Banyak Ditemukan Candi dan Prasasti
Melihat Peradaban Kuno Masyarakat Lereng Merapi-Merbabu, Banyak Ditemukan Candi dan Prasasti

Dulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu

Baca Selengkapnya
Kumpulan Mitos Gunung Sumbing, Mulai dari Hunian Jin hingga Peradaban Purba
Kumpulan Mitos Gunung Sumbing, Mulai dari Hunian Jin hingga Peradaban Purba

Gunung Sumbing ternyata menyimpan berbagai mitos yang belum banyak diketahui orang. Mitos inilah yang membuat gunung ini semakin menarik.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Candi Tertua di Jawa Timur, Ada Raja Gemar Bercanda
Kisah di Balik Candi Tertua di Jawa Timur, Ada Raja Gemar Bercanda

Candi Badut menawarkan pesona wisata sejarah sekaligus alam yang memukau.

Baca Selengkapnya
12 Gunung di Indonesia yang Kerap Dipakai Bertapa
12 Gunung di Indonesia yang Kerap Dipakai Bertapa

Beberapa gunung di Indonesia diliputi kisah-kisah mistis yang berkaitan dengan pertapaan.

Baca Selengkapnya
Potret Candi Gunung Gangsir di Jawa Timur, Paling Elegan Gaya Arsitekturnya Menandingi Candi Prambanan
Potret Candi Gunung Gangsir di Jawa Timur, Paling Elegan Gaya Arsitekturnya Menandingi Candi Prambanan

Candi yang berada di Kabupaten Pasuruan ini diakui sebagai bangunan cagar budaya tingkat provinsi Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Pemkab Trenggalek Ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang
Pemkab Trenggalek Ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang

Pemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.

Baca Selengkapnya
Potret Situs Purba Parigi, Peninggalan Era Megalitik di Lebak 2.500 Tahun Sebelum Masehi
Potret Situs Purba Parigi, Peninggalan Era Megalitik di Lebak 2.500 Tahun Sebelum Masehi

Tempat ini diduga sebagai bekas perkampungan warga bernama Parigi, berdasarkan temuan perkakas rumah tangga yang memperkuat dugaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit

Pesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini

Baca Selengkapnya
Mengenal Syawalan Gunung, Cara Masyarakat Magelang Gali Cerita Sejarah Leluhur
Mengenal Syawalan Gunung, Cara Masyarakat Magelang Gali Cerita Sejarah Leluhur

Syawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu

Baca Selengkapnya