Macam-Macam Permintaan Unik 9 Bocah Gembel Sebelum Dieng Culture Festival 2019
Merdeka.com - Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah merupakan permukiman tua. Sisa peradaban kunonya tampak pada candi-candi yang dipercaya sebagai yang tertua di Pulau Jawa. Legenda dan mitologi melingkupi masyarakat dengan kasta budaya yang tinggi ini. Salah satunya keberadaan anak-anak berambut gimbal atau bocah gembel.
Bocah gembel menjadi fenomena yang lazim ditemui di Dieng. Ia dipercaya merupakan anak keturunan para tetua Dieng masa silam. Bocah gembel tak mesti lahir di Dieng atau pegunungan sekitarnya. Terkadang, ia muncul di sebuah tempat, ratusan kilometer dari Dieng. Namun hampir dipastikan ia memiliki garis keturunan dari Dieng.
Tahun ini, sembilan bocah gembel rencananya bakal mengikuti ruwat rambut gembel Dieng Culture Festival 2019. Salah satu bocah gembel ini lahir dan tumbuh di Depok, Jawa Barat.
-
Apa yang membuat Dieng terkenal? Dieng terkenal karena keindahan alamnya yang memukau.
-
Dimana Dieng berada? Pada 22 April lalu, dataran tinggi Dieng dipilih menjadi tempat peringatan Hari Bumi tingkat Provinsi Jawa Tengah.
-
Dimana desa kuno berada? Danau Terbesar di Dunia Danau Van atau Van Gölü dalam bahasa Turki memiliki luas 3.712 kilometer persegi dan menjadi danau terbesar di Turki dan terbesar kedua di Timur Tengah.
-
Dimana desa kuno ditemukan? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City.
-
Di mana letak Dieng? Kawasan ini terletak di dataran tinggi yang menjadikannya sebagai tempat yang sempurna untuk menikmati pemandangan pegunungan yang menakjubkan dan udara segar yang menyegarkan.
-
Apa yang ditemukan di desa kuno itu? Para ahli arkeologi menggambarkan penemuan ini sebagai potongan akhir dari teka-teki sejarah kuno.
Seperti biasanya, Dieng Culture Festival 2019 yang bakal digelar antara 2-4 Agustus 2019 nanti berpuncak pada pemotongan rambut gimbal. Namun jumlah bocah gembel yang mengikuti ruwatan itu masih mungkin berubah seiring dekatnya waktu gelaran.
"Update hari ini sudah sembilan," kata Khoerul Anam, Koordinator Lapangan DCF 2019, Kamis (4/7).
Bocah-bocah gembel adalah individu-individu yang spesial. Budaya dan kepercayaan lokal masyarakat Dieng membuatnya diperlakukan lebih istimewa dibanding anak-anak lainnya.
Bocah-bocah gembel atau anak gimbal ini dipercaya merupakan titipan sosok legenda Dieng, Kiai Kaladete atau Kolodete. Kemudian, ada sosok lain yang pula berpengaruh dan hidup dalam mitologi masyarakat Dieng, Nyai Roro Ronce.
Perlakuan berbeda itu membuat anak-anak ini lebih ekspresif, eksploratif, dan tentu saja, lebih manja lantaran terbiasa dengan perlakuan istimewa.
Lazimnya, menjelang ruwat atau pemotongan rambut, bocah gembel selalu memiliki permintaan istimewa. Namun pada helatan Dieng Culture Festival 2019 ini, panitia belum menanyakan kepada mereka daftar keinginan istimewanya.
Khoerul beralasan, bisa saja permintaan itu bakal berubah mendekati ruwat. Sebab itu, permintaan baru akan ditanyakan saat ritual pemotongan rambut gimbal sudah dekat.
"Permintaanya belum kita tanyakan karena bisa berubah. Biasanya kita datangi ke rumah ke sembilan anak itu kalau memang hanya sembilan," dia mengungkapkan.
Dia menyatakan, ruwat rambut gembel dalam Dieng Culture Festival diprioritaskan untuk kalangan yang betul-betul tidak mampu. Pasalnya, sering kali permintaan anak-anak gimbal ini bernilai tinggi. Atau jika tidak, permintaan tersebut aneh atau unik sehingga sulit dipenuhi orangtuanya.
"Maksudnya (orang tuanya) tidak mampu memenuhi permintaan si anak," ujarnya.
Betapa uniknya permintaan-permintaan bocah gembel sebelum ruwat bisa terlihat ketika gelaran serupa tahun lalu. Sebanyak 12 bocah gembel mengikuti upacara ruwat dalam Dieng Culture Festival 2018.
Saat itu, sejumlah anak ada yang meminta barang bernilai tinggi, misalnya iPhone. Tetapi, ada juga permintaan yang unik dan aneh, entok dan kambing jantan.
Permintaan yang terasa aneh lainnya dilontarkan Anindita Purbaningrum (6) sebelum diruwat. Bocah perempuan anak Pak Ngahatno asal Tlogowero, Tlogojati ini meminta sate telur puyuh tiga tusuk dan sate ayam dua tusuk.
"Tapi belinya di depan rumah sakit," ucap kepala UPT Dieng Aryadi Darwanto, 30 Juli 2018.
Laela Handayani (6) misalnya, meminta tablet yang ada gambar apelnya. Setelah ditelusuri, yang dimaksud Laela adalah iPhone.
Sebaliknya, ada pula yang permintaannya sangat mudah dipenuhi, Nadhira Thafana Pramarsetyo (4). Anak Dwi Prasetyo ini juga memiliki permintaan sederhana, yakni ikan goreng.
Permintaan sederhana dan mudah dipenuhi dilontarkan bocah gimbal asal Desa Kenteng, Madukara, Banjarnegara. Anak Kukuh Widardo ini hanya meminta es krim dan cokelat mangga jeruk.
Permintaan yang mudah dipenuhi lainnya adalah permintaan dari Nurlela Herawati (12) yang meminta kue bolu Blackforest. Anak perempuan Herman dan Aan Daryati adalah anak keturunan Dieng yang orang tuanya tinggal di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Di luar itu, ada juga permintaan khas anak perempuan. Aulia Malihatunisa (7) yang meminta ponsel, sepeda, baju muslim, dan boneka Hello Kitty.
Di antara permintaan bernilai tinggi atau mudah itu, ada pula permintaan yang sebenarnya biasa-biasa saja, namun agak aneh. Misalnya, permintaan yang diutarakan Elsa Fitriani (9).
Bocah gimbal anak pasangan Nuryanto dan Tutur asal Desa Sidengok, Pejawaran, Banjarnegara ini meminta kambing jantan besar dan Roti Mari dua bungkus besar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun sudah dipotong dan diruwat, beberapa anak rambut gimbalnya tetap tumbuh hingga menginjak dewasa.
Baca SelengkapnyaSisi menarik dari tempat ini adalah pada bebatuannya yang memiliki kemiripan dengan salah satu perangkat gamelan.
Baca SelengkapnyaSitus pertapaan itu berada di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon.
Baca SelengkapnyaDulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu
Baca SelengkapnyaGunung Sumbing ternyata menyimpan berbagai mitos yang belum banyak diketahui orang. Mitos inilah yang membuat gunung ini semakin menarik.
Baca SelengkapnyaCandi Badut menawarkan pesona wisata sejarah sekaligus alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaBeberapa gunung di Indonesia diliputi kisah-kisah mistis yang berkaitan dengan pertapaan.
Baca SelengkapnyaCandi yang berada di Kabupaten Pasuruan ini diakui sebagai bangunan cagar budaya tingkat provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.
Baca SelengkapnyaTempat ini diduga sebagai bekas perkampungan warga bernama Parigi, berdasarkan temuan perkakas rumah tangga yang memperkuat dugaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaSyawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu
Baca Selengkapnya