Makan Daging Anjing, 27 Warga Saimalungun Keracunan
Merdeka.com - Keracunan massal terjadi di Desa Panombean Hutahurung, Kecamatan Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumut. Sekurangnya 27 warga sakit perut, mual, muntah, hingga diare usai bersama-sama menyantap daging anjing.
"Sementara warga yang diduga keracunan berjumlah 27 orang. Mereka sakit akibat makan daging anjing," kata Kapolsek Balata, AKP Jagani Sijabat, Jumat (21/2).
Gejala keracunan muncul setelah para warga desa itu bersama-sama menyantap anjing pada Rabu (19/2). Dia mengungkapkan, kegiatan serupa sudah menjadi kebiasaan di sana.
-
Kapan keracunan terjadi? Keracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Bagaimana jika makanan hewan terkontaminasi? Menurut Dana Hunnes, asisten profesor di Fielding School of Public Health di University of California, Los Angeles (UCLA), mengonsumsi pet food bisa berbahaya bagi manusia jika makanan tersebut terkontaminasi.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
Anjing yang dimasak dan dimakan itu biasanya milik warga sendiri. "Mereka patungan membelinya, lalu mengerjakan dan memasaknya bersama-sama," jelasnya.
Anjing yang sudah dimasak pun kemudian disantap bersama. Namun seusai menyantap anjing tersebut, sekurangnya 27 warga mengeluh sakit perut, muntah, hingga diare.
Mereka langsung dilarikan ke Puskesmas Tiga Balata untuk mendapatkan pertolongan. Sebagian dari warga yang keracunan sudah membaik dan diperbolehkan pulang.
"Yang masih dirawat 22 orang. Kasus ini masih kita dalami," tutup Jagani.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaKetiga korban terdiri dari dua pria dewasa dan bocah berusia 10 tahun.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaAnjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaBabi milik warga bernama Mama Fransina Nesimnasi disembelih keluarga pada Senin (17/7). Padahal sejak Sabtu (15/7) lalu, babi itu sudah kelihatan sakit.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca Selengkapnya