Mancing bareng istri, kakek Thamrin tenggelam di Sungai Kaltara
Merdeka.com - Thamrin (70), seorang kakek, warga Karang Rejo, kota Tarakan, Kalimantan Utara, dilaporkan tenggelam di perairan Sekatak Buji mengarah ke muara laut, kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, saat memancing bersama istrinya, Naima (65). Thamrin kini dalam pencarian tim gabungan.
Keterangan diperoleh, peristiwa itu terjadi Senin (17/4) pagi kemarin. Sekira pukul 06.00 WITA, Thamrin pergi memancing bersama dengan istrinya menggunakan perahu motor.
Begitu keduanya di atas perahu motor itu, Naima mendengar ada yang tercebur ke sungai. Terkejutnya sang istri, begitu tahu Thamrin yang tercebur ke sungai. Tidak sempat menolong, Thamrin pun tenggelam.
-
Di mana tempat pemancingan Pak Tarno? Namun, yang paling menarik dari rumah ini adalah adanya tempat pemancingan yang dibangun oleh Pak Tarno.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Iya, benar. Kronologi itu sementara yang didapatkan di lapangan, dari Polair Tarakan ya. Jadi informasi itu kita terima sekira pukul 9.30 WITA," kata Kepala Basarnas Kaltim-Kaltara Kantor SAR Balikpapan, sebagaimana disampaikan Kasi Operasi Octavianto saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (18/4).
"Belum diketahui dengan jelas ya penyebab korban terjatuh dari perahunya. Bisa jadi karena sakit, karena dari keterangan istrinya, korban punya riwayat darah tinggi," ujar Octavianto.
Tenggelamnya Thamrin, dengan cepat terdengar ke warga lainnya, hingga akhirnya sampai ke Polair Tarakan. "Sekarang, tim pencarian di lapangan, gabungan dari Basarnas, dari Pos SAR Tarakan, Polair, bersama warga sekitar, sedang menuju ke lokasi, untuk melakukan pencarian," terang Octavianto.
"Jadi, saksinya memang istrinya sendiri, ibu Naima. Tim pencarian yang ke lokasi, menggunakan speedboat dan perahu karet," pungkas Octavianto.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas di aliran kali Mookervart Cengkareng
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dinyatakan tewas di tempat. Saat ini, kedua korban telah dibawa ke RSCM guna autopsi.
Baca SelengkapnyaInsiden terjadi usai sekelompok wisatawan asal Sidoarjo memutuskan bermain air dan menaik banana boat bersama.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaPenyandang tunanetra, Indra Didi dan pemandunya, M Husein (48) tewas setelah sepeda motor yang mereka kendarai ditabrak truk di jembatan Sungai Kampar.
Baca Selengkapnya