Masih Ada 5 Harimau di Hutan Sosopan, Warga Diimbau Tidak Picu Konflik
Merdeka.com - Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkonflik dengan masyarakat di Padang Lawas, Sumut, telah ditangkap dan dikirim ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) di Padang, Sumbar. Namun warga tetap diingatkan untuk berhati-hati karena diperkirakan terdapat 5 ekor satwa dilindungi itu di hutan sekitarnya.
"Dari survei yang kami lakukan di hutan sekitarnya diperkirakan ada 6 individu harimau sumatera (termasuk yang ditangkap)," kata Pelaksana Harian Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Irzal Azhar Kepada wartawan di kantor BBKSDA Sumut, Kamis (18/7).
Jumlah 6 ekor harimau itu didasarkan pada survei yang dilakukan BBKSDA Sumut di sana beberapa bulan terakhir. Harimau diberi nama Palas, yang terlibat konflik dengan warga dan akhirnya ditangkap, termasuk di antara keenamnya. Si belang ini bahkan sempat masuk frame dalam kamera trap yang dipasang petugas.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Kapan serangan harimau terjadi di Sukabumi? Saat Sukabumi masih bernama Jampang paruh abad ke-19, kondisinya belum semodern sekarang. Masih banyak wilayah tersebut yang merupakan hutan, serta kebun milik warga dengan pepohonan yang rindang.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Siapa yang memperkirakan jumlah Harimau Sumatera? WWF memperkirakan populasinya di alam liar Andalas hanya sekitar 600 ekor.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
Untuk memastikan jumlah habitat harimau di hutan sekitar Sosopan, BBKSDA akan melakukan survei kedua. "Kemungkinan akan dilakukan pada Agustus atau September ini," jelas Irzal.
Karena keberadaan 5 ekor harimau di kawasan hutan itu, warga tetap harus berhati-hati dan diimbau untuk tidak berburu atau memasang jerat di hutan. Masyarakat juga dilarang merusak kawasan hutan, seperti menebang kayu secra ilegal, yang berdampak terhadap rusaknya habitat harimau.
"Untuk mengantisipasi banyaknya jebakan yang disebar di hutan, kita akan melakukan patroli jebakan, sehingga konflik tidak akan terjadi lagi," papar Irzal.
Jebakan yang dipasang di hutan diduga memicu harimau Palas masuk ke perkebunan dan perkampungan. Satwa ini kemudian diduga menyerang dua warga, seorang di antaranya meninggal dunia dan seorang lagi terluka parah. Selain itu, sejumlah ternak warga juga dimangsa.
Palas diduga masuk kampung karena tak mampu bersaing di hutan belantara, karena bagian depan kaki kanannya terluka akibat jebakan. "Ada bekas jeratan pemburu di kakinya. Slingnya masih tertinggal di kakinya," kata Irzal.
Akibat luka di kakinya, harimau Palas diperkirakan mencari mangsa mudah, tanpa harus berlari. "Inilah yang menyebabkan harimau itu kerap masuk ke permukiman warga dalam beberapa bulan terakhir," pungkas Irzal.
Saat ini, Palas telah tiba di PRHSD di Padang, Sumatera Barat. Harimau itu dievakuasi ke sana karena Sanctuary Harimau Sumatera Barumun tidak memungkinkan untuk menerima tambahan 'si belang'.
"Saat ini di sana masih dihuni Monang, harimau jantan dewasa, dan Gadis harimau betina indukan beserta 2 dua anaknya yang berumur sekitar 10 bulan," ungkap Irzal.
Selain itu, fasilitas di PRHSD dinilai cukup lengkap. Dokter hewan di sana diharapkan dapat menyembuhkan luka di kaki Palas.
Setelah Palas sembuh, BBKSDA Sumut berencana melepasliarkannya kembali. "Akan dilepasliarkan di wilayah Sumut. Kita cari lokasinya bersama masyarakat dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk sumber dayanya," tegas Irzal.
Sebelumnya, Palas masuk perangkap BBKSDA Sumut di Desa Hutabargot, Kecamatan Sosopan, Padang Lawas, Selasa (16/7) pagi. Perangkap sengaja dipasang menyusul konflik yang terjadi antara harimau itu dengan warga.
Harimau itu diduga telah menyerang Abu Sali Hasibuan, hingga penduduk Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Padang Lawas, itu tewas mengenaskan pada 16 Mei 2019. Selanjutnya, Faisal Hendri Hasibuan, penduduk Desa Pagaran Bira Jae, Kecamatan Sosopan, Padang Lawas, juga diserang hingga terluka parah pada 26 Mei 2019. Teranyar, pada 10 Juli 2019, Palas diduga memangsa monyet dan ayam peliharaan warga.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaPadahal sebelumnya petugas TNTN telah memberi peringatan lebih dahulu untuk perambah.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaHewan dilindungi yang ditemukan Owa Siamang jantan warna hitam, Kucing Kuwuk, anak Musang ekor putih, dan anak burung Kekep Babi.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaKapolres menerangkan bahwa pengungkapan kasus sindikat pencurian ternak ini merupakan komitmen untuk menjaga Kamtibmas di masa tahapan Pilkada.
Baca Selengkapnya