Mayat bayi yang dibuang di Kuta divisum di RS Sanglah
Merdeka.com - Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah melakukan pemeriksaan luar atau visum jenazah bayi perempuan yang dibuang oleh orang tuanya di Jalan Setia Budi, Kuta, Bali.
"Jenazah kami terima pukul 09.40 Wita yang diantar langsung menggunakan ambulans puskesmas Kuta dan langsung dilakukan pemeriksaan luar pada pukul 09.45 Wita," kata Kepala Bagian Staf Medik Fungsional (SMF) RSUP Sanglah Denpasar, dr Ida Bagus Putu Alit di Denpasar, seperti dikutip Antara, Rabu (20/8).
Ia menuturkan bayi malang tersebut memiliki berat 1,5 kilogram dengan panjang badan 39 centimeter yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
"Saat kami melakukan pemeriksaan terhadap bayi tersebut ari-ari dan tali pusar bayi masih utuh," ujarnya.
Putu Alit mengatakan kemungkinan bayi malang tersebut dibuang sesaat setelah dilahirkan oleh orang tuanya. Namun, alasan kenapa bayi itu dibuang belum diketahui.
Dari hasil pemeriksaan luar diketahui umur kandungan sekitar 40 minggu atau 8 bulan dengan usia bayi sudah dapat hidup di luar kandungan.
"Usia kandungan memang sudah memungkinkan bayi dapat hidup di luar rahim," katanya.
Untuk mengungkapkan kasus tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian guna melakukan otopsi terhadap jenazah bayi malang itu.
"Rencananya pada Kamis (21/8) akan dilakukan otopsi karena sudah ada permintaan dari pihak kepolisian untuk dilakukan autopsi," ujar Putu Alit. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di lihat dari kondisinya, bayi itu baru dibuang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan. Sebab, belum ada tanda-tanda bau busuk.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaDiduga bayi tersebut hasil dari hubungan terlarang dan sengaja dibuang.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaBeruntung bayi malang itu masih bisa diselamatkan dan sekarang sedang dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rumah sakit telah melakukan mediasi namun gagal.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca Selengkapnya