Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mayat Terikat Rantai dan Batu Cor di Sungai Kenten Sumsel Diketahui OGJ

Mayat Terikat Rantai dan Batu Cor di Sungai Kenten Sumsel Diketahui OGJ Ilustrasi mayat. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Identitas mayat yang ditemukan dalam kondisi tangan terikat rantai besi dan batu cor dalam jeriken diketahui bernama Andre Saputra (32). Korban dengan gangguan kejiwaan itu hilang sejak dua hari sebelum ditemukan.

Identitas korban terkuak setelah keluarga mengecek ke kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Rabu (18/11). Ciri-ciri fisik korban menyerupai dengan keterangan keluarga, seperti berjenggot tipis dan yang paling meyakinkan pakaian yang dikenakan korban.

Kerabat korban, Aziz (27) memastikan jenazah itu adalah keluarganya. Dia terakhir terlihat pada Minggu (15/11) kemudian tak lagi pulang ke rumah.

"Kami sangat yakin jenazah itu Andre Saputra, keluarga kami. Pakaiannya persis yang dimilikinya, ciri-ciri badan juga sama," ungkap Aziz, Rabu (18/11).

Dikatakannya, Andre hanya tinggal bersama adik perempuan di Komplek Azhar, Kenten Laut, Banyuasin, setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Korban memiliki gangguan kejiwaan sejak lama dan belakangan sering murung.

"Tapi dia masih ingat keluarga, jalan pulang. Kalau ke rumah kami minta duit, paling dua ribu atau sepuluh ribu langsung pergi, tidak ganggu orang," kata dia.

Saat ini, dokter forensik belum memutuskan identitas mayat karena masih melakukan otopsi.

"Kami berharap dokter nanti mengumumkan identitasnya seperti yang kami yakini. Kami masih menunggu dan membawanya ke kampung untuk dimakamkan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, warga Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan, geger dengan penemuan mayat dengan tangan terikat rantai dan batu cor. Dugaan kuat, korban akibat tindak pidana pembunuhan.

Mayat laki-laki yang belum diketahui identitasnya itu diketahui seorang warga yang sedang memancing di perairan Sungai Kenten, Selasa (17/11). Polisi datang ke TKP dan mengevakuasi ke kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Kasat Polair Banyuasin AKP Basit Usman mengungkapkan, di tangan kiri terikan rantai besi dan batu cor di dalam jeriken. Diduga, barang-barang itu bertujuan untuk menambah beban korban sehingga tetap berada di dalam air.

"Benar, ada penemuan mayat yang terikat rantai besi dan batu coran dalam jerikan," ungkap Basit.

Dari fisik, korban diperkirakan berusia 35 tahun dengan mengenakan kaos kerah pendek bertuliskan merek Polo dengan motif garis hitam putih. Sementara celana mengenakan training. Ciri lain rambut ikal, berjanggut kecil-kecil.

"Tidak ada kartu identitas yang menempel di korban, kita serahkan ke pihak forensik untuk mengungkapnya," ujarnya.

Penyidik juga tengah menyelidiki kasus ini karena diduga kuat korban pembunuhan. Pelaku bermaksud menyembunyikan korban dengan dihanyutkan ke sungai disertai barang-barang dengan bobot berat.

"Mulutnya disumbat plastik, itu menambah dugaan tindak pidana. Kami tunggu masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya melapor untuk mengungkap identitas sekaligus menyelidiki kasus ini," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Geger Mayat Terikat Rantai dan Diberi Pemberat di Sungai Musi, Ditenggelamkan saat Masih Hidup?
Geger Mayat Terikat Rantai dan Diberi Pemberat di Sungai Musi, Ditenggelamkan saat Masih Hidup?

Sebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat

Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Orangtua Kerja, Bocah Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun
Ditinggal Orangtua Kerja, Bocah Tujuh Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun

Pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
4 Orang Tewas di Pelataran Apartemen Penjaringan Jakut Satu Keluarga, Dugaan Kuat Bunuh Diri
4 Orang Tewas di Pelataran Apartemen Penjaringan Jakut Satu Keluarga, Dugaan Kuat Bunuh Diri

Hasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.

Baca Selengkapnya
Tragis! Bermula dari Ketukan Pintu, Warga Kabupaten Pegunungan Bintang Ditembak KKB di Depan Rumahnya
Tragis! Bermula dari Ketukan Pintu, Warga Kabupaten Pegunungan Bintang Ditembak KKB di Depan Rumahnya

Jenazah korban saat ini sedang disemayamkan di rumah korban tepatnya di kampung Calap, Distrik Borme.

Baca Selengkapnya
Cara Pelaku 'Jebak' Adiknya untuk Buang Koper Berisi Mayat di Bekasi
Cara Pelaku 'Jebak' Adiknya untuk Buang Koper Berisi Mayat di Bekasi

Pasca kejadian, AT lantas melarikan diri sementara Arif kabur ke rumah istrinya yang ada di Palembang.

Baca Selengkapnya
7 Jam Mencekam Tukang Kebun Cor Mayat Bosnya di Lantai Karena Upah Tak Dibayar
7 Jam Mencekam Tukang Kebun Cor Mayat Bosnya di Lantai Karena Upah Tak Dibayar

Korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarga sebelum ditemukan tewas di bawah lantai

Baca Selengkapnya
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bertambah Jadi 27 Orang
Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumbar Bertambah Jadi 27 Orang

Dari 27 korban tersebut, 16 orang berasal dari Kabupaten Agam dan 11 dari Tanah Datar.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya