Megawati Sebut Penguasa Saat Ini Bertindak Seperti Orde Baru, Begini Respons Istana
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru
Indonesia merupakan negara demokrasi sehingga siapapun berhak menyampaikan pendapatnya di ruang publik.
Megawati Sebut Penguasa Saat Ini Bertindak Seperti Orde Baru, Begini Respons Istana
Megawati Sebut Penguasa Saat Ini Bertindak Seperti Orde Baru, Begini Respons Istana
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjawab sindiran Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri yang menyebut pemerintahan saat ini mirip rezim Orde Baru (orba).
Ari mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi sehingga siapapun berhak menyampaikan pendapatnya di ruang publik.
"Ya itu negara demokrasi ya. Semua orang bisa berpendapat, membuat penilaian. Saya kira itu cermin negara demokrasi," kata Ari Dwipayana kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).
Dia tak mau berkomentar banyak soal sindiran Megawati tersebut. Ari menyebut hal itu hak Megawati sebagai Ketua Umum partai politik untuk menyampaikan pandangannya.
"Saya tidak komentari itu lah. Itu domainnya Ibu Mega, partai politik," ujarnya.
"Aku enggak memberi komentar, negara demokrasi itu aja," sambung Ari.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru. Sebab kemerdekaan Indonesia penuh dengan perjuangan.
Hal tersebut, dia sampaikan dalam acara Rakornas organisasi sukarelawan dan simpatisan pendukung capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Hall B3-C3 JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).
"Mustinya ibu enggak boleh ngomong gitu, tapi sudah jengkel tahu enggak. Kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman orde baru?" kata Megawati.
Mega pun menyerukan agar seluruh relawan Ganjar-Mahfud untuk melawan dan memenangkan pasangan nomor urut 3 itu di Pilpres 2024 dengan satu putaran.
"Benari tidak? merdeka, menang kitaaa Ganjar-Mahfud satu putaran," ucap Mega, disambut riuh tepuk tangan dari seluruh relawan yang hadir.
Lebih lanjut, dia mengaku merasa tak dihargai. Padahal, dirinya juga pernah memimpin Indonesia. Namun, Mega menegaskan sebagai partai dengan logo banteng tidak akan pernah keok dengan siapa pun.
"Ndak, kadang-kadang ya, kadang-kadang apa ya, saya manusia juga dong. Tetapi ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 republik Indonesia lho," ujar dia.
"Saya tentu tidak, apa, nurani saya ya terbuka dong, lho ini gimana sih? Maunya apa sih? Mari kalau mau bersaing, kita, saya kalau suka di PDI Perjuangan, Biar ibu ini perempuan tapi ibu petarung, kita aja lambangnya banteng, mana ada banteng itu keok,"
imbuh Megawati.
merdeka.com