Melintasi embung gunakan batang pisang, Salim diduga tenggelam
Merdeka.com - Nur Salim (55) bin Samsi, seorang petani warga Desa Lodan Kulon RT 7 RW 1 Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, dikabarkan hilang di Embung Lodan Wetan Senin (21/8) sekira pukul 11.30 WIB.
"Informasi tersebut kami peroleh dari Pramujo, Kasi BPBD Rembang pada pukul 21.30 WIB semalam dan telah kami berangkatkan satu tim pagi ini untuk melakukan pencarian" ujar Koordinator Basarnas Pos SAR Jepara Wisnu Yuas, Selasa (22/8).
Dari informasi yang diperoleh, Nur Salim korban menyeberangi embung menuju ke ladangnya. Usai bertani pada pukul 11.00 WIB, korban menawari saksi Jumari (60) untuk menyeberang bersama dirinya dengan menggunakan rakit miliknya. Tapi ternyata rakit korban telah dipakai menyeberang oleh orang lain.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
Karena rakit berada di seberang ladang, korban berinisiatif mengambil rakit dengan menggunakan batang pohon pisang, dan kembali lagi menjemput Jumari.
Kemudian Jumari menunggu di ladang yang berjarak 150 meter. Namun korban tak kunjung muncul kembali untuk mengajaknya pulang. Diduga, korban hilang tenggelam saat menaiki batang pohon untuk menyeberang dan kembali ke ladang.
Sekira pukul 12.00 WIB, Jumari memutuskan pulang melewati jalan lain hingga akhirnya bertemu dengan Sucipto. Kepada Sucipto, Jumari memberitahukan bahwa korban hendak mengambil rakit diseberang namun tak kunjung kembali.
Kemudian barang- barang milik korban berupa rumput, rakit, rantang nasi dan kaosnya korban masih berada di pinggir dermaga penyeberangan embung.
Kejadian tersebut diinformasikan ke warga dan juga Polsek Sarang. Kemudian warga berusaha mencari korban dengan memanggil-manggil nama korban, bahkan telah dilakukan penyelaman hingga pukul 18.00 WIB. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, hingga akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke Basarnas Pos Sar Jepara.
Kemudian, Selasa (22/8) pagi ini upaya pencarian korban kembali dilakukan oleh tim Basarnas Pos Jepara dengan menyisir beberapa titik di tempat kejadian hilangnya korban. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca Selengkapnya