Mendagri sebut program e-KTP di seluruh Indonesia tidak mudah
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah memiliki kewajiban dan tanggung jawab memberikan jaminan data kependudukan yang harus dipertanggungjawabkan oleh masyarakat Indonesia.
"Sebanyak 254 juta orang lebih yang harus punya data, sementara ini yang sudah punya e-KTP sekitar 183 juta jiwa. Dan tahun ini, sudah kami coba anak-anak agar punya KTP anak, sehingga mereka yang belum punya KTP bisa menabung di Bank Mandiri, bisa membuat paspor sendiri, bisa mendapatkan kartu yang mungkin diminati sehingga pemerintah punya keakuratan data semua penduduk Indonesia dari yang dewasa sampai anak-anak," kata Tjahjo di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (20/9).
Meski demikian, Tjahjo mengaku untuk merealisasikan program e-KTP di seluruh Indonesia tidak mudah. Hal ini lantaran sebagian masyarakat belum memiliki kesadaran untuk memiliki kartu tanda penduduk, selain itu keterbatasan tenaga petugas di lapangan.
-
Bagaimana Medan siapkan e-KTP? Hal yang dilakukan, ungkapnya, menghadirkan pelayanan jemput bola di area-area publik. 'Kita hadirkan layanan di sekolah-sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, rumah tahanan, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat publik lainnya. Selain itu, melakukan sosialisasi intensif terhadap masyarakat terkait pentingnya memiliki e-KTP, ' ujarnya seraya memaparkan langkah dan upaya lainnya.
-
Bagaimana Pemprov DKI cek penerima KJMU? Selanjutnya, terhadap sisa 18.271 penerima KJMU juga bakal dilakukan verifikasi langsung di lapangan. 'Terhadap sisa plus minus 18.271 orang akan dilakukan verifikasi lapangan bersama dengan tim gabungan, baik dari Disdik, Dinsos, juga kewilayahan, untuk memastikan ketepatan sasaran. Jadi tadi berdasarkan data, kami akan cek langsung ke lapangan,' terangnya.
-
Kemenkumham melayani berapa pemohon paspor per hari? Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sendiri menyiapkan 25 booth pelayanan paspor, yang mampu melayani 1.000 pemohon paspor per harinya.
-
Bagaimana cara BPJS Ketenagakerjaan memudahkan akses layanan? Kali ini BPJS Ketenagakerjaan bersinergi dengan Bank Mandiri Taspen (Mantap) dalam pemanfaatan layanan e-oten (autentikasi digital) sebagai salah satu kanal bagi peserta maupun ahli warisnya untuk melakukan konfirmasi pembayaran manfaat pensiun berkala.
-
Mengapa Ganjar ingin menerapkan KTP Sakti? Nantinya rakyat yang berhak mendapatkan bantuan bisa ada dalam satu data dan dikelola oleh pemerintah.
-
Bagaimana Pemprov DKI Jakarta melakukan verifikasi data KJMU? Pemprov DKI Jakarta menggunakan tiga parameter dalam melakukan pemadanan data, yaitu padanan dengan data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat, padanan dengan data hasil penataan dan penertiban dokumen kepedudukan sesuai domisili, serta padanan berdasarkan pekerjaan Kepala Keluarga penerima KJMU.
"Pemerintah sadar, melayani, mendata 254 juta jiwa itu tidak mudah, SDM pemerintah belum bisa maksimal, masyarakat banyak yang antre supaya bisa punya KTP. Tidak hanya di pelosok, kesadaran masyarakat harus kita tuntut. Di Jakarta saja ada 200 ribu penduduk yang belum bisa luangkan waktu untuk merekam karena kesibukan, di Jakarta tidak bisa door to door 'jemput bola'," paparnya.
Akan tetapi, kata dia, di daerah sudah bisa digerakan pembuatan e-KTP dengan cara petugas mendatangi rumah penduduk satu persatu dan itu berjalan efektif.
"Kalau di daerah pembuatan e-KTP dengan cara door to door bisa dilakukan. Mudah-mudahan kami minta dirjen dalam negeri paling lambat pertengahan tahun depan, bisa akses data, tinggal tekan tombol maka satu desa dilihat padat penduduk atau tidak, berapa jumlah penduduknya, berapa jumlah anak laki-laki dan perempuan, nantinya semua sudah bisa didata dengan baik," jelasnya.
Lebih jauh Tjahjo menegaskan pembuatan e-KTP secara nasional ini tidak dipungut biaya. Namun masih ada saja uang pungutan untuk mengurus kartu tanda penduduk.
"Kami juga minta maaf, karena sudah kumpulkan petugas pelayanan masyarakat, masih terjadi kendala. Prinsipnya program ini mempermudah masyarakat, tidak ada satu sen pun (uang) pungutan untuk urus hal ini. Tapi juga masih ada yang minta pengantar RT/RW dan tinggali uang, pola budaya ini masih sulit diberantas di sejumlah daerah," keluhnya.
Tjahjo juga berharap kepada kepala daerah yang ada di seluruh Indonesia agar selalu proaktif mendata masyarakatnya agar bisa memiliki e-KTP dan akta kelahiran.
"Jika hari ini belum bisa memberikan pelayanan dengan baik. Namun kami apresiasi kepala daerah yang proaktif mendata masyarakat yang belum punya data kelahiran dan KTP. Sekarang dari 254 penduduk yang sudah punya akta kelahiran sudah 70 persen. Sekarang kita bagi formulirnya begitu orang lahir, langsung isi formulirnya," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendagri terus melakukan pembenahan akan keamanan data untuk mengantisipasi maraknya kejahatan digital.
Baca SelengkapnyaSecara persentase, angka tersebut baru mencapai 3,57 persen dari target Kemendagri.
Baca SelengkapnyaSPBE menjadi faktor penting untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMemastikan bahwa tidak ada kelangkaan blangko pada e-KTP
Baca SelengkapnyaDia mengaku telah menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di seluruh Indonesia untuk memberikan atensi khusus perekaman kepada pemilih pemula.
Baca SelengkapnyaDukcapil mengakui Ketersediaan blangko e-KTP terbatas.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut dianggap langkah kolaboratif yang luar biasa
Baca SelengkapnyaDiduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.
Baca SelengkapnyaNantinya semua bantuan dari pemerintah akan mengacu kepada data KTP Sakti tersebut.
Baca SelengkapnyaProgam jemput bola ini memudahkan pelayanan administrasi kependudukan bagi yang tidak mampu datang ke kantor Dispendukcapil.
Baca Selengkapnya"(Tim penyelenggara pemilu) iya karena rumitnya. Pemilu di Indonesia termasuk yang terumit di dunia," kata JK
Baca SelengkapnyaDi media sosial ada beberapa netizen yang menyebutkan e-materai dapat dibeli di gerai minimarket seperti Indomaret.
Baca Selengkapnya