Menengok Kampung Jambu di Banyuwangi
Merdeka.com - Seakan tak ada habisnya potensi pertanian di Banyuwangi. Ada banyak hasil pertanian yang tumbuh subur di ujung timur Pulau Jawa ini. Di antaranya adalah komoditas buah jambu. Bahkan, ada satu kampung yang lahan pertaniannya di dominasi oleh jambu dengan aneka varietasnya.
Kampung Jambu tersebut adalah Dusun Sumberagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi. Menurut data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, di kampung ini tak kurang dari 41 hektar tanaman jambu biji maupun jambu air. Ada Jambu Kristal, Jambu Madu Deli, dan Jambu Citra.
Slamet, salah seorang petani, mengaku cocok dengan menanam jambu. Proses panennya cukup cepat dari masa tanam. Sekitar usia 2,5 - 3 tahun, buah jambu sudah siap untuk dipetik. "Setahun bisa berbuah hingga 2 kali musim. Setiap musimnya bisa sampai empat bulan" terangnya.
-
Dimana saja daerah penghasil pertanian terbesar di Jatim? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung.
-
Di mana Desa Alur Jambu berada? Desa tersebut bernama Desa Alur Jambu, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang.
-
Apa potensi utama pertanian di Desa Bumiharjo? Salah satu potensi besar Desa Bumiharjo adalah sektor pertanian.
-
Dimana Kebun Bibit Wonorejo berada? Bagi yang penasaran, Kebun Bibit Wonorejo terletak persis di Jalan Raya Wonorejo, Kecamatan Rungkut, yang tak jauh dari pusat kota.
-
Dimana lokasi kebun durian Joglo AW? Di antara area persawahan di Desa Giling, Kecamatan Gunungwungkal, Pati, ada sebuah kebun durian. Kebun itu bernama Joglo AW.
-
Dimana lokasi Kampung Jawa? Kampong Sri Arjuna, tepatnya berada di Sarawak, Malaysia.
Selain itu, harganya juga cukup stabil di pasaran. Untuk Jambu Kristal berkisar di harga 8.000 - 10.000/ Kg, sedangkan Jambu Madu Deli pada harga 11.000 - 16.000. Adapun Jambu Citra bisa sampai 18.000 - 21.000. "Jika sudah musim, setiap pekan bisa panen," ungkapnya.
Provitas buah jambu ini terhitung cukup tinggi. Untuk jambu biji bisa mencapai 155 kwintal/ hektar, sementara jambu air bisa mencapai 8 kwintal/ hektar. "Dalam hitungan kasar kami, produksi jambu air di sini bisa mencapai 20 ton setiap musimnya. Sedangkan jambu biji bisa mencapai 512 ton," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setyawan.
Kampung Jambu di Banyuwangi©2021 Merdeka.comSementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang mengunjungi kampung jambu saat pelaksanaan Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) pada Jumat lalu (18/6/2021), mengapresiasi langkah para petani tersebut. Semakin beragam jenis komoditas hortikultura yang dikembangkan, maka semakin baik.
"Memang harus diatur. Jangan karena di daerah tertentu sukses tanam buah naga, lalu ikut-ikutan tanam buah naga. Akhirnya, saat masa panen tiba, terjadi penumpukan hasil panen. Harganya rusak," terangnya.
Kampung Jambu di Banyuwangi©2021 Merdeka.comSelain itu, Bupati Ipuk juga mendorong para petani untuk berinovasi mengolah hasil panen. Salah satunya dengan menjadikannya buah beku (frozen). "Ini sekarang sedang diminati sama pasar. Harganya juga relatif lebih mahal," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Ipuk juga bakal memenuhi permintaan para petani untuk membuat sumur bor. Karena selama ini, di kampung tersebut cukup sulit akses airnya. "Pada APBD 2022 kita realisasikan," pungkasnya (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan warga terlibat dalam usaha budi daya jamur ini.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi jadi lumbung jagung Jawa Timur dengan 18,9 persen produksi jagung atau sebanyak 250 ribu ton jagung per tahun dipasok dari Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDesa terluas di Pulau Jawa ini memiliki keindahan alam yang memukau
Baca SelengkapnyaKomoditas pertanian tembakau dan kopi di Lumajang berpotensi jadi sumber cuan besar. Simak selengkapnya
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaPertanian bawang merah di Ngajuk sudah ada sejak 1950-an. Hingga kini, petani Nganjuk tetap pilih menanam bawang merah walau harga di pasar naik turun.
Baca SelengkapnyaDesa ini dikenal sebagai sentra beras organik dan memiliki areal perkebunan kopi yang cukup luas.
Baca SelengkapnyaDurian bawor sendiri terkenal karena rasanya yang khas, daging buahnya yang tebal, dan biji yang tipis.
Baca SelengkapnyaDengan harga pasar bawang merah Rp 11.000 per kilogram, kelompok tani ini mampu menghasilkan Rp3,12 miliar.
Baca SelengkapnyaRibuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca SelengkapnyaTiga tahun berturut-turut Jatim jadi lumbung pangan nasional
Baca SelengkapnyaBupati Wonogiri Joko Sutopo ternyata memiliki satu kediaman yang begitu menarik.
Baca Selengkapnya