Mengenal Flu Tomat, Gejala dan Cara Mencegahnya
Merdeka.com - Penularan Covid-19 dan cacar monyet belum berakhir. Kini, dunia kembali dikejutkan dengan munculnya penyakit baru bernama demam tomat atau Flu Tomat.
Flu Tomat merupakan penyakit endemik utama di Kerala, India. Laporan terbaru, penyakit ini telah menyebar ke negara bagian lain seperti Odisha dan Tamil Nadu di India.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengungkapkan gejala yang ditimbulkan Flu Tomat. Ketua Satuan Tugas Covid-19 PB IDI Erlina Burhan mengatakan, Flu Tomat menyebabkan ruam di kulit.
-
Apa saja gejala flu? Gejala umum seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh biasanya muncul secara tiba-tiba, mencapai puncaknya dalam 2 hingga 4 hari pertama, dan kemudian secara perlahan mereda.
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
-
Kenapa flu perut bisa menular? Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan penderita atau konsumsi makanan yang terkontaminasi.
-
Apa gejala utama flu perut? Gastroenteritis adalah kondisi medis berupa peradangan pada dinding saluran pencernaan seperti usus dan lambung. Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami diare, nyeri perut, serta mual dan muntah.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
"Flu itu menimbulkan ruam di kulit yang kemudian melepuh," jelasnya kepada merdeka.com, Rabu (31/8).
Ruam ini memicu adanya konfigurasi bewarna merah di kulit, seperti gambaran tomat yang diiris. "Sehingga terlihat konfigurasi berwarna merah seperti gambaran tomat yang diiris," ucapnya.
Pencegahan Flu Tomat
Erlina membeberkan cara mencegah terpapar Flu Tomat. Menurutnya, masyarakat harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kami menganjurkan masyarakat untuk menerapkan PHBS sebagai hal yang rutin dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan PHBS akan membantu pencegahan berbagai penyakit infeksi," ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengaku belum memantau perkembangan Flu Tomat. Sebab, penyakit ini belum masuk pemantauan secara khusus oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
"Tapi setiap ada update informasi atau info outbreak dari WHO, selalu kami pantau," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Widyawati.
Peringatan Waspada Flu Tomat
Diberitakan sebelumnya, kasus Flu Tomat sudah melebihi 100. Ini membuat otoritas kesehatan di India mengeluarkan peringatan waspada.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Lancet Respiratory Journal pekan lalu, dokter mengatakan flu tomat pertama kali diidentifikasi di distrik Kollam, Kerala, India pada 6 Mei dan pada 26 Juli. Menurut data rumah sakit pemerintah daerah, lebih dari 82 anak di bawah usia lima tahun terinfeksi Flu Tomat.
Penyakit virus endemik ini kemudian memicu peringatan di bagian negara lain yaitu Tamil Nadu dan Karnataka. Kemudian 26 anak antara usia satu dan sembilan tahun dilaporkan memiliki penyakit ini di Odisha.
Hingga saat ini, tidak ada wilayah lain di India yang terkena virus tersebut. Virus Flu Tomat yang menyebar melalui kontak dekat, mendapatkan namanya dari ruam merah bulat yang berkembang di tubuh saat seseorang terinfeksi.
“Gejalanya adalah demam, nyeri sendi, dan ruam merah seperti tomat yang biasanya terlihat pada anak di bawah usia lima tahun. Ini juga disertai dengan gejala lain seperti diare, dehidrasi, mual dan muntah, dan kelelahan,” kata Dr. Anuradha Ajesh, spesialis anak di Rumah Sakit Internasional Bareen di MBZ City Abu Dhabi.
Gejala lain termasuk pembengkakan sendi, nyeri tubuh, dan gejala seperti flu biasa. Virus ini terutama menyerang anak-anak prasekolah dan bayi, kata para dokter. Anak-anak paling rentan terhadap penyakit ini karena sangat menular.
“Penyakit ini tidak dianggap mengancam jiwa,” kata Gandhi.
Meskipun para ilmuwan masih berusaha mengidentifikasi akar penyebab virus Flu Tomat, mereka dapat menyimpulkan penyakit ini tidak terkait dengan Covid-19 meskipun menunjukkan gejala yang sama, kata artikel yang diterbitkan oleh jurnal medis Inggris Lancet .
“Tidak ada obat khusus untuk mengobati penyakit ini dan dibutuhkan waktu untuk sembuh. Perawatan yang bisa diberikan serupa dengan protokol yang digunakan untuk infeksi virus lainnya seperti chikungunya, demam berdarah, dan HFMD (penyakit tangan, kaki, dan mulut) yang mencakup parasetamol untuk sakit dan demam, istirahat, hidrasi, dan mandi spons.”
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Infeksi jamur merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.
Baca SelengkapnyaMeskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaSengatan cuaca panas di luar ruangan bisa menjadi penyebab sejumlah masalah kulit. Ketahui cara penanaganannya.
Baca SelengkapnyaFlu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaKulit bayi yang sensitif sangat rentan terhadap ruam.
Baca SelengkapnyaFlu Singapura dikenal juga dengan sebutan Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD).
Baca SelengkapnyaSelulitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar melalui luka atau pecahnya kulit.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan kulit yang dialami oleh bayi dan anak bisa rentan dialami karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaDalam istilah medis, Flu Singapura disebut sebagai hand, food, and mouth disease (HFMD).
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang campak pada anak yang memuat tentang penyebab, gejala, dan cara mengobatinya.
Baca SelengkapnyaPenyakit kulit kurap ini berupa sebuah ruam melingkar yang menyebabkan sensasi rasa gatal.
Baca SelengkapnyaKelembaban tinggi, suhu yang rendah, dan paparan air hujan dapat menjadi faktor pemicu munculnya berbagai masalah kulit selama musim hujan.
Baca Selengkapnya