Mengenang Pak Raden, si pencipta Unyil dan penyayang kucing

Merdeka.com - Apa yang dilakukan manusia semasa hidupnya, tentu membawa kisah bagi orang yang ditingggalkan. Demikian pula kebiasaan dan Drs Suyadi atau Pak Raden yang tutup usia pada Jumat (30/10) pukul 22.20 WIB kemarin, usai menjalani perawatan infeksi paru-paru di RS Pelni, Jakarta Pusat.

Budi, keponakan Pak Raden mengisahkan bagaimana pamannya itu mempunyai kecintaan pada kucing. Saking cintanya terhadap kucing, pencipta karakter boneka Si Unyil itu kerap menyelamatkan kucing-kucing yang terlantar oleh pemiliknya.

"Dia sukanya bukan pada kucing yang sehat tapi pada kucing yang sakit dan ditelantarkan oleh pemiliknya," ujar Rudi kepada merdeka.com di rumah duka, Jalan Petamburan Nomor 27, Jakarta Pusat, Sabtu (31/10).

Melihat kebiasaan dan kecintaan Pak Raden terhadap kucing, para tetangga pun sering menitipkan kucing-kucing mereka di rumah sang pelukis dan maestro itu. Tak terhitung betapa banyak kucing liar dan tak terawat telah diselamatkan Pak Raden.

"Mereka tahu almarhum suka pelihara kucing yang sakit makanya mereka simpan saja kucing itu di depan rumah," kenang dia.

Karena melihat rumah Pak Raden didiami banyak kucing, para tetangga pun lantas menyebut rumah petak milik Pak Raden sebagai rumah seribu kucing.

Meski mereka sebenarnya tak tahu berapa jumlah kucing yang sebenarnya, sebutan itu tentu melihat jumlah kucing yang telah diselamatkan Pak Raden bertahun-tahun.

"Mungkin karena lihat banyak kucing di sini para tetangga sebut rumah ini sebagai rumah seribu kucing. Tentu jumlah itu tak sampai dengan jumlah kucing yang sebenarnya ada di dalam," tukas dia.

Menurut Seswati Suhario (90), kakak keempat Pak Raden, rasa cinta tokoh yang terkenal dengan kumis tebal nan panjang itu, sudah dimulai sejak kecil. Kerap Pak Raden menyelamatkan kucing hutan yang sakit dan dirawatnya penuh cinta.

"Dia suka kucing dari kecil. Tapi dulu dia suka kucing hutan yang terlantar dan sakit. Dia rawat lalu dia lepas kembali," cerita Seswati.