Menhub sebut kapasitas KM Sinar Bangun hanya sekitar 43 penumpang
Merdeka.com - Ratusan orang menjadi korban tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara. Kapal yang ditumpangi hampir mencapai 200 orang itu tenggelam pada Senin (18/6) lalu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tenggelamnya kapal tersebut diduga karena melebihi kapasitas yang semestinya. Menurut informasi yang diterima pihaknya, kapal tersebut hanya bisa mengangkut atau menampung penumpang sebanyak 43 orang saja.
"Kapasitas dari kapal itu kurang lebih 43 orang," kata Budi saat konferensi pers di Gedung Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (20/6).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Pihaknya menegaskan akan melakukan pencarian terhadap para korban KM Sinar Bangun selama tujuh hari ke depan. Setelah itu, ditetapkan waktu tambahan selama tiga hari.
"Penanganan akan dilakukan selama tujuh hari, apabila diperlukan akan ditambah 3 hari," tegasnya.
Pemerintah memiliki komitmen dengan menentukan beberapa sikap. Mulai dari pencarian korban hingga melakukan investigasi.
"Kami sekuat tenaga akan mencari korban-korban yang hilang. Kedua berniat untuk melakukan suatu kebaikan mengenai informasi dengan peraturan yang berlaku. Ketiga melakukan investigasi terhadap pihak-pihak apabila satu pelanggaran terhadap aturan yang ada," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKebakaran kemungkinan besar bermula dari dek kendaraan di dalam kapal.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan melakukan pencarian ke wilayah perairan Distrik Pulau Tiga. Tim tersebut terdiri atas unsur-unsur TNI Angkatan Laut, Polairud, dan tim SAR.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca Selengkapnya