Menkominfo Ajak Media Bantu Lindungi Data Pribadi Pasien Virus Corona
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate mengajak media massa untuk bersama-sama menjaga kerahasiaan data pribadi pasien virus corona di Indonesia. Dia khawatir pemberitaan yang berlebihan dapat mengganggu kondisi psikologis korban virus mematikan itu.
"Kami mohon media lindungi data korban Covid-19 kemarin," kata Johnny di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3).
Selain itu, dia juga meminta kerja sama awak media untuk bersama menangkal hoaks terkait informasi virus Corona. Karena, menurutnya, pemberitaan yang beredar di masyarakat tidak terbukti kebenarannya.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Siapa yang membocorkan data orang Indonesia? Dalam tangkapan layarnya, akun X bernama @Fusion Intelligence Center @S memberitahukan bahwa data pribadi masyarakat Indonesia telah dibocorkan oleh sebuah channel Telegram di China.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
"Hoaks itu ada 667 kasus. Platform hampir semua di gunakan bahkan website, WhatsApp, banyak termonitor tim cyber kami," imbuh Johnny.
Untuk itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan sosial media untuk mencegah dan menghentikan berita hoaks yang sudah beredar di masyarakat terkait corona.
"Facebook sudah menindak lanjuti, tapi masih banyak (hoax). Karena kan platform ada prosedur sebelum melakukan pemblokiran" kerasnya.
Selain itu, Kemenkominfo sendiri menyebutkan telah bekerja sama dengan Polri untuk siap memproses hukum bagi oknum yang terbukti menyebarluaskan pemberitaan palsu terkait Corona virus.
"Tapi kami tidak bisa campuri kewenangan polri," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua data nasional memiliki cadangan atau backup.
Baca SelengkapnyaInsiden peretasan Pusat Data Nasional (PDN) 2 di Surabaya harus dijadikan pengalaman. Sehingga, kasus tersebut tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaTerkait serangan ransomware, Jokowi mengatakan yang paling penting dicarikan solusi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya back up atau rekam cadang data nasional
Baca SelengkapnyaBudi Arie telah mengirimkan surat kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait kebocoran data 6 juta NPWP itu.
Baca SelengkapnyaJuli ini Presiden Jokowi meminta layanan publik yang terganggu ransomware normal.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta investigasi terus dilakukan terkait peretasan server Pusat Data Nasional
Baca SelengkapnyaBudi Arie dicecar oleh anggota komisi 1 dengan pertanyaan-pertanyaan seputar peretasan yang terjadi
Baca SelengkapnyaDikarenakan Kementerian ATR/BPN memiliki data tentang sertifikat lahan serta identitas warga
Baca SelengkapnyaHal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaNasabah PNM Mekaar yang belum seluruhnya melek digital berpotensi menjadi korban penyalahgunaan data pribadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi angkat bicara komentari kabar soal kasus dugaan bocornya data NPWP miliknya dan jutaan warga Indonesia.
Baca Selengkapnya