Mensos Risma Kampanyekan Metode Long-Acting untuk Obati ODGJ, Ini Penjelasannya
Mensos Risma menggencarkan pengobatan dengan metode long-acting bagi pasien ODGJ.
Risma mengklaim pengobatan metode long-acting tersebut paling sesuai dengan kondisi sosial dan ekonomi mayoritas pasien ODGJ.
Mensos Risma Kampanyekan Metode Long-Acting untuk Obati ODGJ, Ini Penjelasannya
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali menggencarkan pengobatan dengan metode long-acting bagi pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
"Jadi saya sudah mulai sekarang kampanye tentang penggunaan obat yang long acting untuk pasien ODGJ agar tidak memberatkan pasien maupun keluarga yang merawat," kata Mensos Risma dalam kegiatan bakti sosial Kementerian Sosial (Kemensos) di Pendopo Pandeglang, Pandeglang, Banten dilansir Antara, Jumat (14/6).
Ia menerangkan pengobatan dengan metode long-acting tersebut paling sesuai dengan kondisi sosial dan ekonomi mayoritas pasien ODGJ yang hidup terpencil di bawah garis kemiskinan dan tidak jarang terkucil dari lingkungan sekitar.
Bahkan, lanjutnya, tidak jarang anggota keluarga pasien justru sibuk melakukan aktivitas lain, seperti bekerja, hingga lupa memperhatikan jadwal minum obat pasien ODGJ.
“Sebagian besar mereka rata-rata penderita ODGJ itu dari keluarga pendapatan rendah, sehingga keluarganya sibuk untuk mencari makan dan lupa merawat pasien kalau obatnya harus diberikan setiap hari. Jadi kalau obatnya harus diminum tiap hari, ya jelas berat,”
kata Mensos Risma.
merdeka.com
Akibatnya, kondisi kesehatan pasien ODGJ kembali menurun akibat lupa sehari meminum obat hingga kembali merugikan atau membahayakan orang sekitar, termasuk anggota keluarga pasien.
Dengan metode pengobatan long-acting, kata dia, pasien ODGJ tidak perlu lagi minum obat setiap hari sehingga meminimalisir pasien absen minum obat akibat kelupaan atau kehabisan stok, baik di rumah maupun puskesmas.
“Nah, kalau satu bulan kan jadwalnya bisa ditentukan gitu. Bahkan kalau dari puskesmas atau Dinas Kesehatan bisa memprediksi, oh ini waktunya suntik tanggal segini, kan begitu. Jadi bisa dipantau dengan mudah kalau satu bulan gitu,” ujar Mensos Risma.
Sebagai informasi Kemensos melakukan bakti sosial yang meliputi layanan pengobatan dan pengecekan ODGJ, kusta, layanan disabilitas, operasi katarak, Layanan Rumah Sejahtera Terpadu (RST), layanan air bersih, layanan alat bantu dengar, serta kewirausahaan.
Adapun total bantuan yang diberikan oleh Kemensos pada bakti sosial di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, hari ini sebesar Rp336.424.000.