Menteri Agama Usul Penetapan Biaya Haji Gunakan Kurs Dolar Amerika
Merdeka.com - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengusulkan acuan biaya haji tahun 2019 menggunakan mata uang dolar Amerika (USD). Hal itu, ia katakan dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/11).
"Terkait hal mendasar kami mengusulkan bahwa penetapan biaya haji itu ditetapkan dengan dolar. Jadi pemerintah mengusulkan penetapan besaran biaya perjalanan ibadah haji dalam bentuk USD," kata Lukman di dalam Rapat Komisi VIII, Senin (26/11).
Lukman mematok biaya usulan biaya haji sebesar USD 2.675 per-jamaah. Dia juga mengungkapkan sederet alasan dari patokan harga menggunakan Dolar. Salah satunya adalah karena kebanyakan pembayaran haji menggunakan mata uang dolar dan Riyal serta perubahan nilai dolar.
-
Siapa yang menegaskan tentang penggunaan visa haji? Staf Khusus Kementerian Agama Republik Indonesia Ishfah Abidal Aziz menegaskan hanya mereka pemegang visa haji yang bisa menjalankan ibadah haji di tanah suci.
-
Apa yang disampaikan Menaker kepada PMI di Arab Saudi? Menteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi. Kompetensi itu menjadi salah satu ukuran agar tenaga kerja kita bisa diterima di luar negeri,“ ucap Menaker di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/8) malam.
-
Apa yang dimaksud dengan haji? Haji secara istilah adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah, di Makkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan tertib.
-
Apa artinya 'haji'? Menurut istilahnya, Haji tak lain berasal dari bahasa Arab 'Hagg' yang berarti berziarah. Maka dari itu, makna haji sendiri yakni merupakan ibadah berupa ziarah yang dilakukan ke Kota Suci Mekkah dalam rangka meningkatkan keimanan dan takwa seseorang terhadap Allah SWT.
-
Gimana Atta Halilintar ngomong soal gelar haji? 'Doain yang terbaik, jangan dipanggil pak haji mulu saya. Di mana aja dipanggil pak haji, pak haji,' ujarnya dikutip dari KapanLagi.com.
-
Kenapa Pak Rohmat ingin pergi haji? Menurut Rohmat, butuh niat kuat untuk bisa berangkat haji. Apalagi hal ini terkait melaksanakan perintah Allah untuk menggenapi rukun Islam yang kelima.
"Akan lebih aman bagi semua kita untuk penetapan biaya haji dengan US Dolar sehingga pelunasan yang dilakukan oleh jemaah terkait dengan selisih yang harus dibayarkan dari setoran awal yang sudah mereka bayarkan itu tinggal dikaitkan dengan berapa nilai kurs rupiah pada saat pembayaran dilakukan," ujarnya.
Alasan lainnya, di tahun 2018 pemerintah mengalami kerugian yang disebabkan mata uang rupiah melemah terhadap dolar Amerika. Sehingga pemerintah harus membayar selisih yang cukup besar yakni mencapai Rp 500 miliar.
"Iya jadi konsekuensi kemarin 2018 karena ditetapkan dengan rupiah, pada saat ditetapkan pada saat pelaksanaan ternyata mata uang rupiah melemah terhadap US Dollar sehingga harus membayar selisihnya itu," ungkapnya.
"Dan cukup besar sampai Rp 500 miliar untuk itu, oleh karenanya di 2019 sebaiknya kita tak mengulang peristiwa seperti itu," sambungnya.
Patokan biaya ini, kata dia, juga naik dari dibanding pada tahun-tahun sebelumnya secara keseluruhan sebesar 143 sampai 148 Dolar Amerika. Namun, kenaikan biaya yang akan dirasakan para jemaah haji hanya sebesar USD 43. Alasan kenaikan tersebut adalah ada kenaikan biaya bahan bakar pesawat, biaya transportasi haji di Arab Saudi dan penambahan fasilita.
"Jadi tenda-tenda di Arafah ini di tahun 2019 akan kita lengkapi dengan AC penyejuk udara dan tentu ini menambah biaya 50 Saudi Riyal yang itu lalu kemudian itu menyebabkan," tuturnya.
Meski begitu, Lukman menegaskan para jamaah haji nantinya masih bisa membayar dengan mata uang rupiah. Hanya saya biaya yang dikeluarkan akan berbeda mengikut nilai Dolar Amerika pada saat membayar biaya haji.
"Jadi setiap calon jamaah haji pada sisi US Dolar sama tapi berapa rupiah yang harus dia bayarkan tergantung dari kapan dia melakukan pelunasan sesuai dengan kurs yang ditetapkan pada hari saat dia membayarkan itu mungkin selisihnya tentu tergantung dari kurs perubahan saat itu tapi dari sisi Dolar sama jumlahnya (dengan acuan pemerintah)," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR mengusulkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2024 sebesar Rp105 juta.
Baca Selengkapnya"Jadi inilah angka yang kami anggap cukup proporsional, rasional, terjangkau" kata Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi
Baca SelengkapnyaJemaah bayar Rp56 juta atau 60 persen dari total biaya
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan biaya haji 2024 tersebut akan membebankan para calon jamaah haji.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengusulkan biaya haji di 2024 naik menjadi sekitar Rp105 juta.
Baca SelengkapnyaNasaruddin menuturkan, jika hasil ijtima' ulama itu diterapkan, maka peserta haji membayar biaya haji yang cukup besar.
Baca SelengkapnyaTahun ini selama di Makkah, jemaah sepenuhnya mendapat layanan konsumsi.
Baca SelengkapnyaBiaya haji di Indonesia cenderung mengalami peningkatan, berikut rinciannya
Baca SelengkapnyaSaid menyebut grafik transaksi kurs Indonesia dalam jangka panjang cenderung melemah.
Baca SelengkapnyaSidang ini merupakan lanjutan terkait pembahasan kuota haji
Baca SelengkapnyaAnggota Panja BPIH, John Kenedy Azis menilai kenaikan menjadi Rp105 juta terlalu besar.
Baca SelengkapnyaMenhaj Arab Saudi akan mempertimbangkan hal itu, mengingat pemerintah Arab Saudi menurut informasi akan mengurangi 50 persen dari total kuota petugas.
Baca Selengkapnya