Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Pertanian Sebut Wabah Flu Babi Afrika Tersebar di 3 Daerah Sumut

Menteri Pertanian Sebut Wabah Flu Babi Afrika Tersebar di 3 Daerah Sumut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. ©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menuturkan penyebaran wabah Flu babi Afrika atau dikenal juga dengan African Swine Fever (ASF) berada di tiga Kabupaten di Sumatera Utara. Sehingga menurutnya, untuk dampak ekspor daging babi ada namun skalanya kecil.

"Iya hanya tiga kabupaten saja, tentu saja ada dampaknya tapi skalanya kecil. Tidak perlu khawatir dan kita sudah tangani dengan baik," kata Syahrul saat kunjungan kerja (Kunker) di Wantilan Kertha Sabha Rumah Jabatan Gubernur Bali, Sabtu (4/1).

Dia menerangkan, wabah virus flu babi Afrika menyerang secara tiba-tiba. Namun yang perlu diingat adalah virus itu tidak mengenai seluruh Indonesia.

Orang lain juga bertanya?

"Dan apa yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah di sana bersama Bapak Gubernur adalah melakukan isolasi full,, dan melakukan pemeriksaan untuk tidak mengeluarkan (daging babi) itu," ujarnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran, pemerintah memusnahkan babi yang terjangkit virus. Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan ketat di daerah yang terkontaminasi.

"Tidak ada jalan (lain), hanya untuk membersihkan. Jangan lupa, hanya tiga kabupaten yang terkontaminasi dan flu babi dari Afrika itu tidak berkaitan dengan manusia," jelasnya.

Dorong Program KUR untuk Petani

Di tempat sama, Syahrul Yasin Limpo mendorong terwujudnya petani mandiri modern dan maju melalui program Kredit Usaha (KUR) Rakyat. Dalam setiap provinsi, akan mendapatkan dana KUR sebesar Rp 1 triliun.

"Kami dorong sekarang adalah pakai kredit usaha rakyat. (Sebenarnya) tidak ada yang berubah dari segi bantuan. Tapi yang diutamakan adalah rakyat membeli sendiri dengan fasilitas kredit usaha rakyat yang memang bunga kreditnya sangat rendah," kata Syahrul.

Ia juga menyebutkan, bahwa bunga kredit KUR ialah 6 persen yang menurutnya sangat rendah bagi para petani atau kelompok petani.

"Itu membuat rakyat sendiri menghitung dengan skala pasar, skala bisnis atau bisnis plan yang benar dituntun oleh seluruh jajaran-jajaran pertanian pemerintah daerah untuk bisa menemukan itu," ujarnya.

Dana KUR diambil dari anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Kami dapat jatah KUR di pertanian itu sekitar Rp 50 triliun. Oleh karena itu, karena Bali sudah terlalu siap dengan langkahnya seperti itu. Iya silakan saja pakai Rp 1 triliun, lebih dari Rp 1 triliun juga boleh, sepanjang bukan bagi-bagi," ungkapnya.

Syahrul menyampaikan, bahwa dana KUR dinilai lebih efektif ketimbang memberikan mesin traktor kepada para petani.

"Begini kalau dia (petani) cuma di bagian traktor, kadang-kadang kalau rusak sedikit karburatornya, macet sedikit, dianggap (rusak) jadi besi tua dan akhirnya dibuang," katanya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya

Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.

Baca Selengkapnya
Mentan SYL Lepas Ekspor Bawang Merah ke Thailand, Senilai Rp3,4 Miliar
Mentan SYL Lepas Ekspor Bawang Merah ke Thailand, Senilai Rp3,4 Miliar

Nilai kontrak ekspor ini secara keseluruhan mencapai 75 kontainer atau setara dengan Rp73,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan

Hingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.

Baca Selengkapnya
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan

Total ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.

Baca Selengkapnya
3.888 Kasus Gigitan Hewan Rabies Terjadi di Sumut, Ini Imbauan Dinas Kesehatan
3.888 Kasus Gigitan Hewan Rabies Terjadi di Sumut, Ini Imbauan Dinas Kesehatan

Sepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan

WHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan

Korban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya

Kemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.

Baca Selengkapnya
Keracunan Massal Gara-Gara Santap Daging Babi Sakit, Satu Tewas
Keracunan Massal Gara-Gara Santap Daging Babi Sakit, Satu Tewas

Babi milik warga bernama Mama Fransina Nesimnasi disembelih keluarga pada Senin (17/7). Padahal sejak Sabtu (15/7) lalu, babi itu sudah kelihatan sakit.

Baca Selengkapnya