Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri PUPR Datangi Gedung Sate Kenang Perjuangan Pemuda yang Gugur

Menteri PUPR Datangi Gedung Sate Kenang Perjuangan Pemuda yang Gugur Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Ridwan Kamil. ©2018 Merdeka.com/Aksara Bebey

Merdeka.com - Menjelang Hari Kebangkitan Pekerjaan Umum yang diperingati pada 3 Desember, Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), Basuki Hadimuljono mendatangi Gedung Sate. Ia meminta para pemuda mengenal sejarah dan perjuangan mempertahankan bangunan yang pada masa kemerdekaan berfungsi sebagai markas Departemen PU.

Basuki mengatakan, di balik kemegahan Gedung Sate yang saat ini berfungsi sebagai Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat ada perjuangan hingga menyebabkan tujuh orang meninggal dunia.

"Ini kita pertama kali memperingati hari kebaktian Pekerjaan Umum di pusatnya, yang tadi sampaikan ini gedung sate dulu namanya gedung pengairan, zaman belanda yang juga menjadi gedung PU. Di sinilah yang tujuh orang sapta taruna itu gugur mempertahankan ini karena diserang oleh belanda," katanya saat ditemui di Bandung, Minggu (2/12).

Ia mengimbau kepada semua karyawan PU yang masih muda harus mengetahui sejarah perjuangan yang dilakukan pendahulu. Dengan begitu, diharapkan peringatan ini tak hanya jadi seremonial saja, tapi bisa membentuk mentak kerja yang baik.

"Besok upacaranya, kita ke Cikutra (taman makam pahlawan di Bandung). Kalau tadi pakai semboyan kerja itu. Sekarang ini jangan lihat kerjaku, tapi jadi saksikan karyaku. Dikerjakan dengan diam kompak," katanya.

"Saya kira militansi sapta taruna yang ingin saya teruskan ke generasi muda PU, dan sekaligus juga ingin memberikan informasi kepada masyarakat Jawa Barat," lanjutnya.

Dari informasi yang dihimpun, Pada tanggal 24 November 1945, di bagian utara kota, meletus suatu pertempuran yang hebat. Penduduk sekitarnya banyak yang mengungsi ke kota lain yang keadaannya masih aman.

Waktu itu Gedung Sate dipertahankan oleh Gerakan Pemuda PU yang diperkuat oleh satu Pasukan Badan Perjoangan yang terdiri lebih kurang 40 orang dengan persenjataan yang agak lengkap.

Tetapi, bantuan yang diberikan itu tidak lama, karena pada tanggal 29 Nopember 1945, pasukan tersebut lalu ditarik dari Markas Pertahanan Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum.

Tanggal 3 Desember 1945, kantor Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum yang saat ini dikenal dengan Gedung Sate itu hanya dipertahankan oleh 21 orang. Tiba-tiba datang menyerbukan sepasukan tentara Sekutu/Belanda dengan persenjataan yang berat dan modern.

Walaupun demikian petugas yang mempertahankan Gedung Sate ini tak mau menyerah begitu saja. Mereka mengadakan perlawanan mati-matian dengan segala kekuatan yang dimiliki tetap mempertahankan kantor yang akan direbutnya itu.

Mereka dikepung rapat dan diserang dari segala penjuru. Pertempuran yang dahsyat itu memang tidak seimbang. Pertempuran ini baru berakhir pada pukul 14.00 WIB. Dalam pertempuran tersebut diketahui dari 21 orang pemuda 7 diantaranya hilang. Satu orang luka-luka berat dan beberapa orang lainnya luka-luka ringan. Setelah dilakukan penelitian ternyata para pemuda yang hilang itu diketahui bernama: Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebengat, Ranu dan Soerjono.

Semula memang belum diketahui dengan pasti, dimana jenazah dari ketujuh orang pemuda ini berada. Baru pada bulan Agustus 1952 oleh beberapa bekas kawan seperjuangan mereka dicarinya di sekitar Gedung Sate, dan hasilnya hanya ditemukan empat jenazah yang sudah berupa kerangka. Keempat kerangka para suhada ini kemudian dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.

Sebagai penghargaan atas jasa-jasa dari tiga orang lainnya yang kerangkanya belum ditemukan telah dibuatkan 2 tanda peringatan. Satu dipasang di dalam Gedung Sate dan lainnya berwujud sebuah Batu Alam yang besar ditandai dengan tulisan nama-nama ketujuh orang pahlawan tersebut yang ditempatkan di belakang halaman Gedung Sate.

Sebelummya, yakni pada tanggal 3 Desember 1951 oleh Menteri Pekerjaan Umum pada waktu itu, Ir. Ukar Bratakusuma memberikan gelar pemuda berjasa kepada tujuh pemuda yang gugur. Lalu, peristiwa ini kemudia dikenang dan diperingati sebagai Hari Kebaktian Pekerjaan Umum. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Museum Pancasila Sakti
FOTO: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Museum Pancasila Sakti

Museum Pancasila Sakti menjadi saksi bisu dari G30S/PKI.

Baca Selengkapnya
Terkenang Momen 50 Tahun Lalu Pak Bas Sampai Nangis Sesenggukan, Ini Momennya
Terkenang Momen 50 Tahun Lalu Pak Bas Sampai Nangis Sesenggukan, Ini Momennya

Pak Bas sampai menangis sesenggukan saat mengenang momen 50 tahun yang lalu. Berikut selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Belasan Orang Teridentifikasi Sebagai Pelaku Perusakan Kantor Gubernur Jambi
Belasan Orang Teridentifikasi Sebagai Pelaku Perusakan Kantor Gubernur Jambi

Demo sopir truk di Jambi berujung pada perusakan kantor gubernur

Baca Selengkapnya
Kisah Menarik Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Dulu Kantor Residen Priangan dan Dikunjungi Tokoh Dunia
Kisah Menarik Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Dulu Kantor Residen Priangan dan Dikunjungi Tokoh Dunia

Meletusnya Gunung Gede Pangrango menandai berdirinya rumah dinas gubernur Jawa Barat ini

Baca Selengkapnya
Jejak Peninggalan Pertempuran Tengaran di Semarang, Melihat Tempat Ibadah Para Pejuang hingga Markas Belanda
Jejak Peninggalan Pertempuran Tengaran di Semarang, Melihat Tempat Ibadah Para Pejuang hingga Markas Belanda

Pertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947

Baca Selengkapnya
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai

Potret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Begini Kondisi Ruko di Mampang yang Ludes Terbakar, 7 Orang Tewas
FOTO: Begini Kondisi Ruko di Mampang yang Ludes Terbakar, 7 Orang Tewas

Kebakaran dahsyat itu menewaskan tujuh orang yang terjebak di dalam ruko tersebut, termasuk seorang balita perempuan.

Baca Selengkapnya
Pemkab Kukar Genjot Kecamatan Sangasanga menjadi Kota Wisata Sejarah
Pemkab Kukar Genjot Kecamatan Sangasanga menjadi Kota Wisata Sejarah

Sangasanga memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi daya tarik wisata.

Baca Selengkapnya
Profil Irjen Imam Sugianto, Mantan Ajudan SBY yang Kini Usut Peristiwa Ledakan di Markas Polisi
Profil Irjen Imam Sugianto, Mantan Ajudan SBY yang Kini Usut Peristiwa Ledakan di Markas Polisi

Usut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim

Baca Selengkapnya
Pemkot Jaksel Siapkan Lima Titik Pengungsian Warga Terdampak Kebakaran Manggarai
Pemkot Jaksel Siapkan Lima Titik Pengungsian Warga Terdampak Kebakaran Manggarai

Kebakaran sudah berhasil dipadamkan dan sedang dalam tahap pendinginan

Baca Selengkapnya
Ikut Tugas Ayahnya, ’Anak Kolong’ Ini SD di Palembang-SMP di Papua, Kini Jadi Orang Kepercayaan Presiden
Ikut Tugas Ayahnya, ’Anak Kolong’ Ini SD di Palembang-SMP di Papua, Kini Jadi Orang Kepercayaan Presiden

Pria yang lahir pada tanggal 5 November 1954 di Surakarta, Jawa Tengah, itu merupakan anak keempat dari delapan bersaudara

Baca Selengkapnya
Kronologi Tiga Buruh di Bali Tewas Tertimbun Longsor Tebing Setinggi 30 Meter
Kronologi Tiga Buruh di Bali Tewas Tertimbun Longsor Tebing Setinggi 30 Meter

Kronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.

Baca Selengkapnya