Menu Makan Para Tahanan
Belakangan ini viral terkait menu makanan para narapidana di dalam penjara. Merdeka.com berkesempatan menengok proses memasak makanan untuk para napi di Lapas Garut.
Menu makan di dalam penjara ternyata tidak semua sama dengan apa yang hangat dibicarakan. Di Rutan Kelas IIB Garut, tidak ada nasi cadong yang keras bila sudah dingin dan lauk yang dibumbui alakadarnya.
Mengintip Menu Makanan Para Narapidana
Para koki adalah warga binaan yang telah dilatih
Makanan Bergizi
Ruangan daur tempat memasaknya bersih dan rapi, nasi yang dimasak berasal dari beras medium. Untuk lauknya pun mencukupi kebutuhan gizi, dari mulai yang berprotein, sayuran, hingga buah-buahan.
-
Apa saja menu makanan yang disajikan? Tidak lupa, Thariq dan Aaliyah juga menyajikan berbagai hidangan lezat untuk para tamu kesayangan mereka dalam acara ini, yang disajikan dengan mewah di buffet atau prasmanan.
-
Apa yang dilakukan narapidana di Lapas Sijunjung? Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
-
Apa menu andalan Depot Nasi Campur Tambak Bayan? 'Nasi campur terdiri dari soon kecap, tahu bali, usik (sejenis kare), dan tahu semur,' jelas Donny.
-
Apa sumber makanan laron? Sumber makanan laronSelain tertarik dengan cahaya lampu, laron juga menyukai kayu karena itu sumber makanan utama mereka.
-
Dimana warung lansia berada? Lokasi warung itu benar-benar terpencil di atas Pegunungan Ardilawet yang secara administratif masuk wilayah Desa Penusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga.
-
Apa itu Lalapan Sunda? Lalapan akan sangat lezat disantap bersama sambal terasi atau sambal goang yang pedas menggoda. Di restoran atau rumah makan khas Jawa Barat, sayur lalapan biasa tersaji bersama menu ikan bakar, ayam goreng, pepes, sayur asam hingga ikan asin dan tahu tempe.
Menu Kesukaan Para Narapidana
Ada dua menu makan yang menjadi primadona para warga binaan di Rutan Kelas IIB Garut.
Dua menu yang kerap ditunggu-tunggu itu adalah gulai ayam dan nasi goreng.
Rutan Kelas IIB Garut berada di pusat kota Kabupaten Garut, hanya beberapa langkah saja dari Lapangan Otto Iskandardinata (Alun-alun Garut). Dari luar, seyogianya penjara pada umumnya sangat tertutup, dan hanya ada satu akses masuk dan keluar untuk pengunjung.
Area dapur Rutan Kelas IIB Garut ini tidak terlalu luas, namun juga tidak sempit dan cukup untuk aktivitas para koki yang bertugas.
Ada beberapa bagian, mulai tempat untuk menyiapkan bahan, mencuci peralatan, memasak hingga penyajian. Dari penampilan makanan yang dimasak, mulai nasi, gulai ayam, sampai tumis tidak jauh berbeda dengan makanan rumah.
Rasa makanan tersebut seakan membuyarkan apa yang heboh diceritakan. Namun saya tidak tahu, apakah rasa makanan yang sama akan dirasakan di tempat lainnya atau tidak. Salah seorang warga binaan yang menjadi tukang masak di Rutan Kelas IIB Garut, Ahmad (37) mengatakan bahwa sebelum resmi menjadi tukang masak ia mendapat pelatihan khusus dalam memasak. Hal yang sama juga didapatkan warga binaan lainnya yang bertugas di dapur.
Para koki Rutan Kelas IIB Garut disibukkan dengan aktivitas dapur. Mereka memasak makanan dengan varian menu berbeda setiap harinya.
Gulai ayamnya enak, bumbunya terasa, kuahnya gurih. Untuk nasi cukup pulen, tidak kelebihan air sehingga lembek dan tidak juga kurang yang jadinya keras. Tumis kacang panjang tempe bumbunya enak, dimasaknya tidak over cook.