Misteri Dua Tembakan Tak Bertuan di Tubuh Brigadir J
Merdeka.com - Ada tujuh luka tembak yang masuk ke tubuh Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. Serta, enam luka tembak keluar. Artinya, ada satu luka tembak yang proyektilnya bersarang di dalam tubuh ajudan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo tersebut.
Jumlah tersebut merupakan temuan tim ahli forensik yang pertama kali 'membedah' tubuh Brigadir J. Seperti diketahui, ia meregang nyawa usai dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo, bosnya sendiri.
Bharada E alias Richard Eliezer, orang yang mengeksekusi Brigadir J memperkirakan ia meletuskan senjata api ke arah Brigadir J sekitar 5 kali.
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
Lantas, dua luka tembak lainnya di tubuh Brigadir J milik siapa?
Dalam persidangan, setengah mati Ferdy Sambo bersikeras tidak ikut menembak Brigadir J. Bahkan, ia berdalih hanya memerintahkan Bharada E untuk menghajar Brigadir J, bukan menembak.
"Saya perintahkan hajar bukan nembak. Makanya pas dia (Bharada E) menembak, saya kaget," demikian dalih Sambo di depan Majelis Hakim PN Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Namun, keterangan berbeda 180 derajat dilontarkan Bharada E. Pria asal Manado yang telah menjadi justice collaborator ini mengungkap perintah Ferdy Sambo kala itu.
"Woy...! kau tembak...! kau tembak cepaaat!! Cepat woy kau tembak!!!," ungkap Bharada E menirukan perintah Ferdy Sambo.
Hakim Konfirmasi Ferdy Sambo
Setelah mendengarkan kesaksian ahli Forensik Farah P Karow yang menemukan ada tujuh luka tembak masuk ke tubuh Brigadir J, Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso lantas mengonfirmasi ke Ferdy Sambo.
Sambo mengatakan Bharada E menembak Brigadir J sebanyak lima kali.
"Kalau memang saudara memang pengen jujur, saya pengen nanya ini, pertanyaan terakhir dari saya berapa kali Richard menembak?" tanya hakim.
"Setelah kejadian baru saya tahu lima kali," jawab Sambo.
"Lima kali?" tanya hakim lagi.
"Iya," jawab Sambo.
Sambo menyatakan dirinya baru mengetahui jumlah tembakan yang dilesatkan Bharada E setelah peristiwa penembakan. Padahal, saat itu Sambo berada di samping Bharada E.
"Setelah kejadian, menurut saudara lihat kan saudara di depan ya, di sebelahnya ya?" tanya hakim.
"Saya sudah sampaikan Yang Mulia, jadi, kejadiannya begitu cepat," jawab Sambo.
Selain itu, Sambo juga menegaskan bahwa dirinya tidak ikut menembak Brigadir J.
"Saudara ikut nembak enggak?" tanya hakim.
"Saya sudah jawab di awal, saya tidak ikut nembak," jawab Sambo.
Dua Luka Tembak Mematikan
Sebelumnya, Ahli Forensik Farah P Karow menjabarkan, tujuh luka tembak terdiri di bagian kepala, bibir, bahu dan dada kanan Brigadir J.
"Yang pertama dari atas ke bawah kami menemukan satu luka tembak masuk di kepala bagian belakang sisi kiri. Kemudian, di bibir bawah sisi kiri, kemudian di puncak bahu kanan, kemudian di dada sisi kanan, di pergelangan tangan kiri sisi belakang serta di kelopak bawah mata kanan dan terakhir di jari manis tangan kiri untuk luka tembak masuk," sebutnya.
"Dari belakang kepala, bibir, dada?" tanya jaksa.
"Dada sisi kanan, puncak bahu kanan, pergelangan tangan kiri, dan jari manis tangan kiri," jawab Farah.
Sementara itu, ada dua luka tembak yang mematikan. Yakni, tembakan di bagian dada dan kepala belakang.
"Dari tujuh yang kami temukan, dua bersifat fatal di dada sisi kanan dan kepala belakang sisi kiri," ungkapnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menanggung biaya pengobatan korban selama di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor telah membentuk tim gabungan dengan Polsek Klapanunggal untuk melakukan pengembangan kasus penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaTak hanya anggota polisi, OTK juga menembak seorang warga sipil.
Baca SelengkapnyaSelain bacokan di dada, korban mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dengan persentase mencapai 91%.
Baca SelengkapnyaTemuan itu sejalan dengan kondisi hasil rontgen kepala korban yang tidak ditemukan anak peluru dalam rongga kepala.
Baca SelengkapnyaPara korban juga mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade enam.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit Batalyon Reider 200 Kodam II Sriwijaya, Prada JF (23), tewas usai mengalami kecelakaan.
Baca Selengkapnya