Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mobilitas Tinggi Sejak AKB, Diprediksi ada Ribuan Kasus Baru Covid-19 di Jabar

Mobilitas Tinggi Sejak AKB, Diprediksi ada Ribuan Kasus Baru Covid-19 di Jabar Jalan Braga Bandung. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pelonggaran aktivitas setelah tidak ada lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi berpengaruh pada zona kerawanan di sejumlah daerah di Jawa Barat. Mobilitas masyarakat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang kembali tinggi diprediksi akan ada ribuan kasus positif Covid-19 dalam waktu dekat.

Perwakilan Divisi Perencanaan Riset dan Epidemiologi Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat, dr Bony Wiem Lestari mengatakan untuk periode 27 Juli sampai 2 Agustus itu ada satu zona resiko tinggi yaitu kota Depok.

Kemudian ada 9 daerah berisiko sedang yaitu kabupaten Bandung Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Bekasi Kabupaten Bogor Kabupaten Purwakarta Kabupaten Subang Kota Bandung Kota Bekasi dan Kota Bogor sedangkan sisanya yang lain masih termasuk ke dalam zona kuning atau resiko rendah.

Indikator zona Resiko yang digunakan itu meliputi 3 aspek, aspek epidemiologi, surveilans, kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan. Jika dijabarkan, 14 indikator yang digunakan antara lain laju positif, laju probable, laju kesembuhan, laju kematian, laju yang sembuh daripada yang positif, jumlah tempat tidur tempat isolasi, jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan, jumlah spesimen yang diperiksa PCR, kemudian positivity rate, dan juga laju insidensi dan kematian per 100.000 penduduk

"Jadi angka reproduksi efektif kita gunakan untuk triangulasi. indikator ini kami ukur secara rutin setiap minggu," kata dia saat konferensi pers di GOR Saparua Kota Bandung, Jumat (7/8).

Peningkatan zona risiko ini mulai terjadi saat relaksasi atau tidak ada lagi PSBB tingkat provinsi pada 26 Juni 2020. Pekan sebelumnya, yakni tanggal 20 sampai 26 Juli itu Jabar hanya memiliki 9 zona sedang kemudian tidak ada yang resiko tinggi. Ditarik lebih jauh lagi, dengan periode 16 Juli sampai 19 Juli Jabar hanya punya tiga daerah sedang. Tapi untuk di minggu ini ada yang risiko tinggi.

"Jadi kelihatannya memang ada efek dari pelonggaran ini peningkatan yang kabupaten kota yang menjadi resiko sedang. Jadi kita waspadai bersama peningkatan ini terjadi antara lain dengan ditemukannya kasus klaster terbaru ya," ucap dia.

"Jadi yang ada kasus impor itu terjadi karena ada memang mobilitas penduduk terutama mereka yang berasal dari wilayah transmisi lokal yang masuk ke Jawa Barat, kemudian ada Cluster perkantoran, kemudian kita juga lihat ada klaster keluarga di mana sekarang mulai lebih banyak, juga Cluster tenaga kesehatan," ia melanjutkan.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Barat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, sekaligus bisa menahan diri dari kegiatan kegiatan atau aktivitas yang juga bisa memicu adanya kerumunan.

Terkait pemeriksaan tes PCR, sampai dengan kemarin kita sudah ada di angkat sekitar 171.000, tapi angka positivity rate kita masih cukup tinggi ya update terakhir tanggal 28 Juli itu masih sekitar 7,5 persen artinya masih di atas 5 persen.

"Rata-rata data angka reproduksi efektif periode 26 Juli sampai 2 Agustus itu juga sedikit meningkat di 1,23. Jadi kita memprediksikan dari pemodelan yang di kerjakan itu akan ada penambahan kasus satu bulan kedepan sebanyak sekitar 2.200 sampai 3.000 kasus positif yang baru," kata dia.

Lebih lanjut, ia menambahkan. status kecamatan berwarna hijau di Jawa Barat, pada tanggal 26 Juli kita ada di 247 Kecamatan. Tapi tanggal 5 Agustus itu menurun menjadi 228. Sehingga total persentase kecamatan zona hijau di Jawa Barat itu ada sekitar 36 persen.

Ada 7 kabupaten yang persentase zona Kecamatan hijaunya itu di atas 50 persen yaitu Kabupaten Tasikmalaya Sumedang Garut Ciamis Cianjur Sukabumi dan Majalengka.

"Kami dari divisi pre masih melakukan analisis lebih lanjut di 7 kabupaten kota ini terkait analisis kependudukan, kemudian sarana prasarana, dan juga konektivitas internet, untuk terkait persiapan dari pembukaan sekolah," pungkasnya. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA
Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA

Data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes

Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus DBD Meningkat, 475 Pasien Dilaporkan Meninggal Dunia
FOTO: Kasus DBD Meningkat, 475 Pasien Dilaporkan Meninggal Dunia

Jumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Curah Hujan Tinggi, Empat Provinsi Ini Harus Siaga Potensi Banjir hingga 20 Juni 2024
Curah Hujan Tinggi, Empat Provinsi Ini Harus Siaga Potensi Banjir hingga 20 Juni 2024

Empat provinsi siaga potensi banjir akibat tingginya intensitas curah hujaN

Baca Selengkapnya
BMKG Prediksi Kekeringan Melanda Indonesia Juni-September 2024
BMKG Prediksi Kekeringan Melanda Indonesia Juni-September 2024

Kondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024 diprediksi sampai September

Baca Selengkapnya
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya