MUI Ungkap Alasan Speaker Masjid Harus Diatur
MUI ingin suara dari masjid bisa didengar banyak orang dengan enak dan indah
MUI ingin suara dari masjid bisa didengar banyak orang dengan enak dan indah
MUI Ungkap Alasan Speaker Masjid Harus Diatur
Surat Edaran Menteri Agama soal pengaturan penggunaan pengeras suara di masjid dan musala jangan jadi polemik.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai, tujuan surat edaran tersebut agar suara yang keluar dari rumah ibadah jadi enak didengar.
Anwar mengatakan, mensyiarkan bulan Ramadan itu penting. Salah satu hal yang dibutuhkan oleh jamaah dan kaum Muslimin untuk itu adalah alat pengeras suara yang posisinya ada yang diarahkan ke dalam dan juga keluar masjid.
“Yang dikehendaki oleh surat edaran tersebut bagaimana supaya volumenya diatur tidak hanya keluar, tapi juga ke dalam sehingga tidak memekakkan telinga. Oleh karena itu, desibel atau volumenya harus diatur yang kira-kira enak didengar,” kata Anwar, Jumat (15/3).
Bahkan, menurut Anwar, pengurus masjid tidak hanya sekadar mengatur desibel loudspeaker, tapi juga mengatur masalah siapa yang akan azan, menjadi imam dan yang membaca salawat.
“Jangan sembarang orang, tapi harus orang yang memang (suaranya) indah, bagus, baik, benar bacaan dan tajwidnya. Sehingga sejuk dan enak untuk didengar,” ujar Anwar.
Anwar ingin suara azan, imam dan pembaca salawat tidak hanya dinikmati oleh jamaah di dalam masjid. Tapi juga yang ada di luar, termasuk masyarakat yang tidak beragama Islam, karena ada nilai seninya.
“Kita tahu yang namanya seni itu bersifat universal. Dalam bahasa apapun suara itu, kalau suara yang kita dengar itu indah dan merdu maka siapapun akan senang mendengarnya,” kata Anwar.