Napi Australia di Lapas Kerobokan Bali mau bunuh sipir wanita

Merdeka.com - Renae Lawrence (35) narapidana asal Australia, anggota penyelundup 8,2 kg heroin atau kelompok Bali Nine merencanakan pembunuhan kepada dua petugas sipir Lapas Kerobokan Bali. Petugas menyita dua buah pisau yang kemungkinan akan digunakan untuk kejahatan itu.

"Untung kita berhasil mencegah," kata Kepala Lapas Kerobokan Gusti Ngurah Wiratna, Minggu (27/10).

Rencana itu terungkap dari pembicaraan melalui BBM (blackberry messenger) telepon seluler milik Renae dan Joaninha Maria Sonia Gonzales, napi asal Timor Leste yang divonis 2 tahun 3 bulan atas kejahatan penculikan seorang bayi Prancis.

Dalam BBM itu, Renae memerintahkan kepada Sonia untuk membunuh dua sipir wanita. "Habisi dia, apapun caranya," ujar Wiratna menirukan isi BBM itu.

Atas kejahatan itu, Renae telah dipindahkan ke penjara terpencil di Bali barat, yakni di Rutan Negara di Jembrana. "Soal motifnya, kita masih dalami," kata Wiratna.

Atas rencana kejahatan itu, Renae dipastikan tidak akan mendapat remisi pada Hari Raya Natal mendatang. "Sedangkan untuk proses hukum, untuk sementara tidak kami tempuh," pungkas Wiratna.

Renae divonis 20 tahun penjara atas kejahatan penyelundupan 8,2 kilogram heroin dari Bali ke Australia April 2005 lalu. Kejahatan itu dia lakukan bersama delapan temannya dari Australia atau dikenal sindikat Bali Nine.