Nekat Melaut, Nelayan Belu NTT Hilang Diterjang Gelombang
Merdeka.com - Dedi (36), nelayan asal Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, hilang saat melaut, Senin (1/2) kemarin.
Dedi nekat melaut, padahal cuaca di seluruh perairan Nusa Tenggara Timur sedang tidak bersahabat, akibat hujan dan angin kencang.
Fadia (29), istri Dedi sudah sempat mengingatkan suaminya agar tidak melaut karena cuaca buruk, namun tidak diindahkan. Malah korban meyakinkan istrinya, gelombang normal sehingga langsung mengambil bekal dan peralatan memancing lalu pergi melaut, istri hanya bisa berpesan agar korban berhati-hati.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
Mukhtar (45), nelayan yang juga warga Dusun Fatuluka, RT 11, RW 04, Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu yang pertama kali mengetahui korban hilang, menceritakan bahwa sekitar pukul 04.00 Wita ia juga pergi melaut.
Sekitar pukul 06.00 Wita, Mukhtar selesai memancing dan hendak pulang kembali ke rumah di Atapupu, Kabupaten Belu. Namun saat tiba di lokasi kejadian yang berjarak kurang lebih 3 mil dari darat (Atapupu), ia menemukan perahu korban dengan posisi mesin perahu masih hidup, sedangkan korban tidak ada diatas perahu.
Mukhtar langsung menelepon nelayan yang lain di Atapapu yakni, Arman, La Gacha, Laisa dan La Gano untuk datang membantu mencari atau menolong korban. Para nelayan berusaha mencari korban namun tidak menemukan korban.
"Semua nelayan kemudian mengambil dan membawa perahu korban ke darat (Atapupu). Nelayan yang lain dibantu Tim SAR masih berusaha mencari korban hingga saat ini dan korban belum berhasil ditemukan," kata Mukhtar, Selasa (2/2).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan Kebumen tenggelam karena diterjang gelombang tinggi saat melaut.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca Selengkapnya