Nekat Seberangi Sungai karena Jembatan Putus, Pemuda di Kupang Tewas Terseret Arus
Merdeka.com - Putusnya jembatan di Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memaksa warga nekat menyeberangi Sungai Kapsali. Kenekatan ini harus dibayar mahal dengan tewasnya seorang warga yang terseret arus.
Korban bernama Merkis Fomeni (23), merupakan kondektur bus antarkota dalam provinsi Romantis tujuan Kupang-Amfoang Barat Daya. Dia tewas terseret arus Sungai Kapsali yang debitnya sedang tinggi, Senin (6/3).
Jasad Merkis ditemukan di pinggir laut dekat muara setelah dua jam pencarian. Rekan korban, Ronal Fr Poel (24) memaparkan, Senin (6/3) siang, dia bersama korban hendak menyebrangi Sungai Kapsali. Saat itu kondisi sungai sedang banjir. Namun mereka harus menyeberang untuk melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Amfoang Barat Laut. Ronal sempat meminta korban untuk menunggu di tepi sungai, karena dia akan menyeberang.
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan jembatan? Kasus ini memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab berbagai pihak, termasuk pengelola jembatan dan platform navigasi digital seperti Google Maps.
-
Kenapa warga Desa Kalinusu terbantu dengan Jembatan Merah Putih? 'Ini sudah bertahun-tahun, baru kali ini ada jembatan. Sebelum ada jembatan ini kalau ke Bumiayu harus lewat jalan utama,' kata Doyo, salah seorang warga Kalinusu dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (3/6).
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Siapa yang menghancurkan Jembatan Tengaran? Dahulu saat pertempuran, pasukan Indonesia dibantu rakyat menghancurkan jembatan penghubung itu, sehingga perjalanan pasukan Belanda untuk melancarkan Agresi Militer menuju ke Kota Solo terhambat.
-
Siapa yang takut lewat jembatan rusak itu? 'Setiap hari harus lewat sini,' kata salah seorang warga Nangklak, Rumsah, mengutip Youtube SCTV Banten, Rabu (10/7).
Ronal mengaku sempat berpesan agar Merkis menyeberang setelah ia berhasil sampai ke seberang. Dia nanti akan memberi isyarat. Pemuda ini pun mengaku beberapa kali mengingatkan Merkis untuk tidak menyeberangi Sungai Kapsali jika merasa ragu.
Saat Ronal menyeberang dan hampir tiba di tepi Sungai Kapsali, Merkis pun nekat masuk ke sungai mengikutinya. Dia langsung terbawa arus.
Ronal berusaha menolong, namun sia-sia. Dia pun memanggil Ayub Maboi untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Pospol Manubelon.
Bhabinkamtibmas Desa Manubelon kemudian melaporkan ke Polsek Amfoang Selatan untuk mendatangi lokasi kejadian.
Polisi bersama masyarakat mencari Merkis. Pada pukul 16.40 Wita, pemuda ditemukan tak bernyawa sehingga jasadnya langsung dibawa ke Puskesmas Manubelon untuk pemeriksaan.
"Tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban diduga tewas terseret arus banjir saat menyeberangi sungai," ujar Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto, Selasa (7/3).
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luka pada tubuh Afif bukan karena tindakan penganiayaan oleh anggotanya.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaKeberanian pengendara tersebut sekaligus menyoroti pentingnya perhatian terhadap infrastruktur dan keselamatan di jalan raya.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaDari video detik-detik jembatan roboh, terlihat tali seling pada jembatan mendadak putus.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menyebabkan lima orang tewas, tujuh luka ringan, dan satu berat.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaDia memastikan CCTV tersebut tidak rusak, namun kapasitas penyimpanan DVR CCTV hanya 1 TB
Baca SelengkapnyaKondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar buka suara soal tewasnya siswa SMP diduga dianiaya polisi
Baca Selengkapnya