Nenek Embun, Jemaah Haji Lansia Tanpa Pendamping: Alhamdulillah Semua Peduli
Merdeka.com - 11 Tahun menunggu antrean ke Tanah Suci, Embun, nenek 75 tahun asal Pondok Labu, Jakarta Selatan akhirnya bisa menunaikan ibadah haji. Tanpa pendamping, Embun mengaku banyak ditolong dalam perjalanan dari Jakarta hingga tiba di Madinah.
Nenek Embun yang lahir tiga tahun setelah Indonesia merdeka itu menuturkan, selama di perjalanan banyak yang menolongnya, baik sesama jemaah maupun petugas.
"Saya berangkat sendiri tanpa pendamping, alhamdulillah semua pada peduli, di pesawat sampai ke sini," ujar dia saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) di Hotel Plaza Badr Al Maqam, Madinah, Rabu (24/5).
-
Kenapa Nenek Ngatemi baru naik haji di usia 99 tahun? Nenek Ngatemi baru bisa menunaikan ibadah haji saat ia menginjak usia 99 tahun.
-
Siapa jemaah haji termuda Bangka Belitung? Salah satu yang membuat haru adalah kisah Inas Syifa yang menjadi calon jemaah haji termuda di Bangka Belitung.
-
Apa yang dilakukan Nenek Ngatemi sebelum naik haji? Wanita yang lahir tahun 1925 itu dulunya bekerja sebagai buruh tani dan berjualan beras. Dari penghasilannya itu Ngatemi menabung sedikit demi sedikit untuk berhaji.
-
Siapa jemaah haji yang tertunda keberangkatannya? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Siapa yang sedang bersiap berangkat haji? Rezky Aditya dan Citra Kirana telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, termasuk melakukan manasik haji sebagai bekal ilmu sebelum mereka tiba di Mekkah dan Madinah.
-
Siapa yang menabung selama 22 tahun untuk haji? Mahruf sampai detik ini masih tidak menyangka bisa berangkat haji sebentar lagi. Sebelumnya ia sudah menabung selama 22 tahun sejak 2002 silam dari penghasilannya sebagai penjual gorden keliling.
Embun tergabung dalam embarkasi JKG-01 (Jakarta-Pondok Gede) dengan jumlah 390 jemaah yang menjadi kloter pertama mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.
Nenek Embun bersyukur bisa berangkat tahun ini. Tanpa ada kerabat yang mendampingi, dia mengaku tak khawatir.
"Yang penting hati, bismillah. Semoga pulang juga selamat," ucap Embun.
Meski usianya termasuk ke dalam jemaah yang butuh layanan khusus, Nenek Embun menuturkan, kondisi fisiknya cukup sehat. Dia masih kuat berjalan jauh tanpa memerlukan bantuan kursi roda.
"Saya kalau pagi jalan 2.000 meter," katanya.
©Media Center Haji 2023Sebanyak hampir 70 ribu jemaah haji Indonesia tahun ini termasuk dalam kategori lansia. Jumlah ini merupakan sepertiga dari kuota jemaah haji Indonesia.
Kementerian Agama membuat kebijakan meniadakan pendamping bagi para lansia mulai tahun ini, setelah selama tiga tahun (2020-2022) jemaah berumur di atas 65 tahun tidak bisa berhaji.
Sebagai pengganti pendamping, Kemenag menyiapkan petugas PPIH layanan khusus yang menangani lansia dan disabilitas. Para jemaah sepuh, akan mendapat perhatian khusus dan pelayanan agar mereka mudah dalam melaksanakan ibadah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji
Baca SelengkapnyaRamelan menjadi jemaah haji tertua di Banyumas setelah penantian selama 11 tahun.
Baca SelengkapnyaBertahun-tahun, tak ada anggota keluarganya yang tahu bahwa nenek Ngatima akan pergi haji
Baca SelengkapnyaTak banyak yang tahu, Mbah Harjo Mislan Jemaah haji tertua se-Indonesia pernah ikut perang melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaSang nenek sempat diinapkan di kantor daker. Sambil menunggu pihak keluarga atau penanggungjawab rombongan.
Baca SelengkapnyaAbu Bakar Mureh dan istri mendaftar haji pada 2018. Keduanya mendapat prioritas lansia, hingga bisa berangkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Mbah Hardjo jamaah Haji tertua asal Indonesia yang masih sehat meski diusia senja.
Baca SelengkapnyaNurasik tahun ini berhaji bersama anak perempuannya.
Baca SelengkapnyaMeski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaIa berangkat haji didampingi anak, menantu, dan besannya.
Baca Selengkapnya"Saya itu sangat bahagia, akhirnya bisa berada di Padang Arafah setelah menunggu 12 tahun."
Baca SelengkapnyaBidan bernama Safaatul Izah itu berhaji lebih cepat 6 tahun.
Baca Selengkapnya