Nestapa Hotel di Solo, Merugi Miliaran Rupiah Akibat Pandemi Corona
Merdeka.com - Sektor pariwisata khususnya perhotelan menjadi salah satu yang paling terkena imbasnya sejak pandemi Covid-19. Kondisi tersebut dirasakan hotel-hotel di Solo, semenjak status KLB (kejadian luar biasa) diberlakukan 23 Maret lalu.
Hotel-hotel di Solo dan sekitarnya diperkirakan merugi sekitar Rp 800 juta hingga Rp 5 miliar lebih per bulannya. Besaran kerugian tergantung dari level bintang hotel tersebut. Makin tinggi level bintangnya, makin besar jumlah kerugiannya.
Pernyataan tersebut dikemukakan Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A Srestho. Dengan kondisi tersebut, banyak hotel berbintang di Solo yang tutup dan merumahkan para karyawannya.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang menjadi tujuan wisata di Solo? Solo terkenal dengan nuansa budaya Jawa yang kental. Hal itulah yang menjadikan kota ini sebagai tujuan destinasi wisata favorit wisatawan lokal hingga mancanegara.
-
Kenapa Solo menarik bagi wisatawan? Solo terkenal dengan nuansa budaya Jawa yang kental. Hal itulah yang menjadikan kota ini sebagai tujuan destinasi wisata favorit wisatawan lokal hingga mancanegara.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Kenapa Kota Solo dipilih? Dengan pertimbangan yang sangat luar biasa, seperti kapasitas hotel, transportasi, dan sebagainya Kota Solo layak untuk event nasional,' beber Tri.
"Sampai sekarang ini jumlah hotel yang sudah berhenti beroperasi atau tutup sementara masih 10 hotel. Akhir Mei nanti mungkin akan ada perkembangan lagi," ujar Sistho, Kamis (14/5).
Menurut dia, ada sejumlah hotel yang masih bertahan. Mereka memanfaatkan peluang work from home atau karantina mandiri dengan menawarkan paket long stay. Namun, dikatakannya, paket tersebut belum banyak berdampak pada okupansi hotel. Menurut dia, banyak hotel masih bergantung pada walk in guest dan pemesanan tamu melalui online travel agent (OTA).
Sistho menyebut, mayoritas masyarakat saat lebih memilih melakukan karantina mandiri atau bekerja dari rumah masing-masing. Selain itu, mahalnya biaya juga menjadi pertimbangan, apalagi tingkat pendapatan masyarakat menurun.
"Mereka lebih menahan untuk melakukan pengeluaran dan memilih di rumah masing-masing," katanya.
Paket long stay tersebut, dikatakan Sistho, merupakan bentuk inovasi layanan hotel untuk mendongkrak pemasukan hotel dari sisi kamar. Sementara dari sisi food and beverage, hotel membuat paket makan. Di antaranya dengan layanan antar, paket berbuka puasa dan lainnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta mencatat, selama pandemi corona terutama bulan Maret, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Solo sebesar 31,09 persen. Angka tersebut turun 23,05 poin dibanding TPK pada Februari 2020 sebesar 54,14 persen.
"Untuk Rata-rata Lama Menginap (RLM) seluruh tamu hotel bintang pada Maret 2020 tercatat sebesar 1,50 hari. Naik 0,09 poin dibandingkan Februari 2020 sebesar 1,41 hari," Kepala BPS Kota Surakarta, Totok Tavirijanto.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Lewotobi mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif hotel secara mendadak, justru bisa merugikan sektor pariwisata.
Baca SelengkapnyaDesember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang.
Baca SelengkapnyaDalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaTantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah adanya digitalisasi dalam pemasaran dengan adanya layanan pembelian tiket secara online.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPenutupan gerai-gerai ini berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 371 karyawan.
Baca SelengkapnyaPengenaan besaran pajak 40 persen hingga 75 persen tersebut karena penikmat hiburan karaoke hingga spa tersebut berasal dari masyarakat kalangan tertentu.
Baca SelengkapnyaBerada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berdiri megah pabrik tekstil dengan belasan ribu karyawan yang menggantungkan hidup dari lini bisnis ini.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca Selengkapnya