Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nestapa Hotel di Solo, Merugi Miliaran Rupiah Akibat Pandemi Corona

Nestapa Hotel di Solo, Merugi Miliaran Rupiah Akibat Pandemi Corona Ilustrasi. Youtube/Rans Entertainment ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sektor pariwisata khususnya perhotelan menjadi salah satu yang paling terkena imbasnya sejak pandemi Covid-19. Kondisi tersebut dirasakan hotel-hotel di Solo, semenjak status KLB (kejadian luar biasa) diberlakukan 23 Maret lalu.

Hotel-hotel di Solo dan sekitarnya diperkirakan merugi sekitar Rp 800 juta hingga Rp 5 miliar lebih per bulannya. Besaran kerugian tergantung dari level bintang hotel tersebut. Makin tinggi level bintangnya, makin besar jumlah kerugiannya.

Pernyataan tersebut dikemukakan Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sistho A Srestho. Dengan kondisi tersebut, banyak hotel berbintang di Solo yang tutup dan merumahkan para karyawannya.

"Sampai sekarang ini jumlah hotel yang sudah berhenti beroperasi atau tutup sementara masih 10 hotel. Akhir Mei nanti mungkin akan ada perkembangan lagi," ujar Sistho, Kamis (14/5).

Menurut dia, ada sejumlah hotel yang masih bertahan. Mereka memanfaatkan peluang work from home atau karantina mandiri dengan menawarkan paket long stay. Namun, dikatakannya, paket tersebut belum banyak berdampak pada okupansi hotel. Menurut dia, banyak hotel masih bergantung pada walk in guest dan pemesanan tamu melalui online travel agent (OTA).

Sistho menyebut, mayoritas masyarakat saat lebih memilih melakukan karantina mandiri atau bekerja dari rumah masing-masing. Selain itu, mahalnya biaya juga menjadi pertimbangan, apalagi tingkat pendapatan masyarakat menurun.

"Mereka lebih menahan untuk melakukan pengeluaran dan memilih di rumah masing-masing," katanya.

Paket long stay tersebut, dikatakan Sistho, merupakan bentuk inovasi layanan hotel untuk mendongkrak pemasukan hotel dari sisi kamar. Sementara dari sisi food and beverage, hotel membuat paket makan. Di antaranya dengan layanan antar, paket berbuka puasa dan lainnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta mencatat, selama pandemi corona terutama bulan Maret, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Solo sebesar 31,09 persen. Angka tersebut turun 23,05 poin dibanding TPK pada Februari 2020 sebesar 54,14 persen.

"Untuk Rata-rata Lama Menginap (RLM) seluruh tamu hotel bintang pada Maret 2020 tercatat sebesar 1,50 hari. Naik 0,09 poin dibandingkan Februari 2020 sebesar 1,41 hari," Kepala BPS Kota Surakarta, Totok Tavirijanto.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi

Para pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.

Baca Selengkapnya
Jerit Agen Perjalanan di Bali Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Rugi Rp1,7 Miliar
Jerit Agen Perjalanan di Bali Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Rugi Rp1,7 Miliar

Erupsi Gunung Lewotobi mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya
Tarif Hotel Mendadak Mahal Jelang Pertamina Moto-GP
Tarif Hotel Mendadak Mahal Jelang Pertamina Moto-GP

Kenaikan tarif hotel secara mendadak, justru bisa merugikan sektor pariwisata.

Baca Selengkapnya
Gubernur Keluhkan Mahalnya Harga Tiket Pesawat: Pariwisata Sumbar Kembali Tiarap Seperti saat Covid-19
Gubernur Keluhkan Mahalnya Harga Tiket Pesawat: Pariwisata Sumbar Kembali Tiarap Seperti saat Covid-19

Desember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang.

Baca Selengkapnya
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK
Dipicu Aksi Boikot, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan 2.274 Karyawan Terkena PHK

Dalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.

Baca Selengkapnya
Jumlah Wisatawan ke Sumatera Barat Anjlok 22 Persen Akibat Bencana
Jumlah Wisatawan ke Sumatera Barat Anjlok 22 Persen Akibat Bencana

Sementara itu, Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya
Bangkit Pasca Pandemi, ASITA Bali Hadapi Tantangan Digitalisasi
Bangkit Pasca Pandemi, ASITA Bali Hadapi Tantangan Digitalisasi

Tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah adanya digitalisasi dalam pemasaran dengan adanya layanan pembelian tiket secara online.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Pizza Hut Tutup 20 Gerai, 371 Karyawan Terkena PHK
Pizza Hut Tutup 20 Gerai, 371 Karyawan Terkena PHK

Penutupan gerai-gerai ini berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 371 karyawan.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris dan Inul Daratista Protes Pajak Karaoke Hingga Spa Sentuh 75 Persen, Kemenkeu Jawab Begini
Hotman Paris dan Inul Daratista Protes Pajak Karaoke Hingga Spa Sentuh 75 Persen, Kemenkeu Jawab Begini

Pengenaan besaran pajak 40 persen hingga 75 persen tersebut karena penikmat hiburan karaoke hingga spa tersebut berasal dari masyarakat kalangan tertentu.

Baca Selengkapnya
Melihat Gurita Bisnis Sritex, Raksasa Tekstil pada Zamannya yang Terlilit Utang Rp25 Triliun
Melihat Gurita Bisnis Sritex, Raksasa Tekstil pada Zamannya yang Terlilit Utang Rp25 Triliun

Berada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berdiri megah pabrik tekstil dengan belasan ribu karyawan yang menggantungkan hidup dari lini bisnis ini.

Baca Selengkapnya
Megawati Kritik Pariwisata Bali Amburadul, Begini Respons Koster
Megawati Kritik Pariwisata Bali Amburadul, Begini Respons Koster

Megawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.

Baca Selengkapnya