Nestapa Pedagang Kusen Korban Kebakaran Depo Plumpang, Harta Ratusan Juta Ludes
Merdeka.com - Tatapan mata Muhammad Syairuddin (54) terlihat kosong. Rumahnya hangus. Barang dagangannya ludes. Dia bingung harus berbuat apa.
Minggu (5/3) siang, Syairuddin kembali ke rumahnya. Hanya puing-puing dan abu yang tersisa akibat kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara.
Mengenakan kemeja hijau dan celana pendek yang sudah lusuh dia termenung. Sudah dua hari dia tidak bisa tidur dan makan.
-
Siapa yang terkejut saat rumahnya terbakar? Namun, saat ini pedangdut cantik tersebut telah menyediakan tempat tinggal baru untuk sang ayah tercinta yang sangat terkejut ketika rumahnya terbakar.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Mengapa rumah ini terbengkalai? Setelah lebih dari satu abad berdiri,tampak rumah ini sekarang menjadi terbengkalai,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Apa kondisi rumah keluarga Muhanah? Agar tetap berdiri, rumah ini bahkan sampai harus disangga tiang kayu karena hampir roboh.
"Nongkrong saja di sini siang dan malam. Enggak bisa tidur, enggak bisa makan," tuturnya saat ditemui.
Syairuddin bertiga bersama adik-adiknya tinggal di kawasan itu sejak tahun 1996. Mereka memiliki usaha pembuatan kusen kayu.
Dia menceritakan, kebocoran pipa yang mengakibatkan kebakaran di Depo Pertamina Plumpang pernah terjadi pada 2009 silam. Namun, peristiwa Jumat (3/3) malam lalu terbilang dahsyat bahkan sampai menelan korban jiwa.
"Sekarang banyak korbannya, dulu enggak sampai merembet," ujarnya.
Syairuddin mengingat, usai salat magrib, dia sedang kumpul-kumpul dengan warga di pos RW 08. Hujan turun rintik-rintik disertai petir. Syairuddin berniat pulang saat terdengar suara sirine dari arah depo.
Bunyi sirine peringatan itu dibarengi bau BBM dan gas yang sangat menyengat. Syairuddin bergegas bangun. Dia hendak mencari adiknya dan menyelamatkan barang-barang berharga. Namun langkahnya dihentikan rekannya.
"Saya ditanya mau ke mana Din, 'mau selamatkan barang-barang dan cari adik saya'. Jangan kak, jangan paksakan diri. Saya langsung ditarik," tutur Syairuddin.
Tak lama kemudian, api mulai muncul dan Syairuddin sambil menutup hidung dengan tangan dia lari ke arah Selatan. "Saya sampai mual-mual. Berapa kali rubuh. Bau gas enggak kuat," imbuhnya.
Setibanya di Kelapa Gading, Syairuddin kebigungan. Adiknya tidak diketahui keberadaannya. Ia juga tak membawa alat komunikasi apalagi uang.
"Sepeser pun tidak ada. Habis salat mana tahu ada musibah begini," ujar dia.
Syairuddin memutuskan kembali ke rumah pada pukul 01.00 WIB, Sabtu (4/3). Situasi masih tidak kondusif. Petugas pemadam masih berjibaku menjinakkan amukan si jago merah.
"Masih ada api. Mobil pemadam masih ada. Saya di sini aja berdiri," ujar dia.
Syairuddin syok melihat kondisi rumahnya yang sudah hangus terbakar. Tak ada lagi barang-barang yang bisa terselamatkan. Yang tersisa hanyalah bangkai sepeda motor yang terpakir di dekat rumah.
"Kusen, duit dan perhiasan habis semua. Ini masih bingung, trauma. Mau mengungsi belum tenang. Pakaian pinjam. Duit sepeser enggak pegang," pungkasnya.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedang menjual hasil memulung, dia terkejut mendapati rumah yang telah terbakar habis.
Baca SelengkapnyaApi muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
Baca SelengkapnyaPotret rumah mewah di daerah Jawa Tengah yang terbengkalai dan menyimpan kisah kelam.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan kritis di dapur rumahnya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (3/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaAkibat kebakaran itu, dapur rumah korban hangus. Jasad korban ditemukan tergeletak di meja dapur
Baca SelengkapnyaRatusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaUang yang terbakar didapat dari hasil arisan pedagang Pasar Klewer.
Baca SelengkapnyaApi yang awalnya dinyalakan untuk membakar daun bambu kering, tiba-tiba menyebar dengan cepat dan melahap ranting-ranting di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaDiduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaKebakaran permukiman padat itu telah padam. Beberapa warga kembali ke rumahnya untuk mengais barang-barang yang tersisa dari kebakaran.
Baca SelengkapnyaRumah wartawan di Karo kebakaran hingga menewaskan empat orang
Baca Selengkapnya