Panglima TNI didemo mahasiswa, tuntut setop kekerasan militer
Merdeka.com - Kehadiran Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo di Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto, Senin (26/9), didemo puluhan mahasiswa. Para mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi menuntut Gatot hentikan kekerasan TNI terhadap rakyat.
Dalam aksinya, mahasiswa memaparkan banyaknya konflik dilakukan aparat TNI dan Polri terhadap rakyat. "Dari catatan akhir tahun 2015, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat lembaga TNI menduduki peringkat ketiga setelah perusahaan dan Polisi sebagai pelaku kekerasan," ujar Koordinator lapangan aksi, Marsha Azka, Senin (26/9).
Dia mencontohkan, kasus di kawasan Urut Sewu, Kebumen, aparat TNI melakukan kekerasan kepada masyarakat karena menolak pemagaran lahan petani digunakan untuk tempat latihan militer. Itu juga terjadi di desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
"Masyarakat berkonflik dengan PT RSA. Namun, aparat TNI berpihak pada perusahaan dan melakukan intimidasi kepada masyarakat yang mempermasalahkan HGU yang dimiliki perusahaan," ucapnya.
Tak hanya itu, jelas Azka, kebebasan berpendapat juga terancam lantaran banyak kasus pembubaran diskusi dan pemutaran film dilakukan aparat.
"Kasus terakhir yaitu pembubaran Komunitas Perpustakaan Jalanan di Bandung oleh aparat TNI. Bahkan, aparat melakukan pemukulan kepada salah satu anggota komunitas," jelasnya.
Dalam aksinya, massa aksi menuntut agar menghentikan kekerasan terhadap rakyat, TNI angkat kaki dari tanah rakyat. Selanjutnya, hentikan intervensi militer dalam kehidupan sipil dan meminta agar jangan ada lagi pelarangan demonstrasi karena merupakan hak konstitusional rakyat.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaDi depan Gedung Rektorat Universitas Pancasila, salah satu koordinator aksi Dio Marcelino menyampaikan orasinya.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaMiliter ada di belakang aksi-aksi mahasiswa pasca G30S/PKI. Ini pengakuan para jenderal saat itu.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKapolda NTT menyayangkan perbuatan oknum ormas tersebut terhadap mahasiswa.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaAksi menentang praktik politik dinasti dan menolak pelanggaran HAM ini juga diikuti dosen, budayawan, seniman dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaUGM meminta Mensesneg Pratikno dan Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana pulang kembali ke jalan demokrasi.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca Selengkapnya