Pasokan Pangan Nasional Melimpah, Stabilitas Harga di Lapangan Meningkat
Merdeka.com - Pakar Pangan dari Universitas Andalas Padang, Muhammad Makky mengapresiasi upaya pemerintah dalam menyediakan ketersediaan pangan nasional. Menurutnya, pasokan pangan dalam beberapa bulan terakhir cukup melimpah sehingga berdampak pada stabilitas harga di lapangan.
"Saya kira sudah benar apa yang dikerjakan Kementan (meningkatkan produktivitas) sehingga pangan tersedia berlimpah dan harga juga stabil," ujar Makky, Rabu (10/5).
Menurut Makky, pasokan beras sebagai komoditas utama masyarakat Indonesia sejauh ini terus tersedia secara merata. Kondisi ini didukung dengan panen raya yang terjadi di sejumlah sentra sejak Januari hingga Bulan April lalu. Belum lagi stok cadangan beras yang tersebar di rumah tangga hingga penggilingan padi seluruh Indonesia.
-
Bagaimana cara Dinas Pertanian di Banyumas memastikan ketersediaan pangan? Ia optimistis ketersediaan pangan di Banyumas masih mencukupi kebutuhan karena produksi padi di kabupaten pada tahun 2022 mencapai 374 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 240 ribu ton beras atau masih surplus sekitar 40 ribu ton beras.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Bagaimana Jokowi menjaga pasokan pangan jangka pendek? Kalau fokusnya menjaga inflasi di sisi konsumen, maka impor adalah solusinya.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Bagaimana Kementan mendorong produksi pangan? Sebagai langkah nyata, Mentan langsung terjun ke lapangan dengan mendatangi daerah sentra di 10 hari pertama kerja. Hal ini memberi sinyal positif bagi produksi masa tanam (MT) 1 karena petani semakin bersemangat melakukan produksi.
-
Bagaimana Kementan menjaga ketersediaan beras? Sebagai contoh, bulan Agustus ini masih memiliki lahan panen sekitar 850 ribu hektare. Bahkan lahan tersebut masih akan bertambah pada Bulan September selanjutnya.
"Dan bulan hanya beras, saya melihat ketersediaan pangan lainnya seperti gula, telur, daging, tepung, kedelai, bawang, cabai dan buah-buahan juga tersedia dengan cukup baik. Di sisi lain daya beli masyarakat juga semakin meningkat," katanya.
Seperti juga Muhammad Makky, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional (KTNA), Yadi Sofyan Noor juga mengapresiasi kinerja jajaran kementan dalam menjaga produksi nasional. Dengan ketersediaan itu, kata Yadi, pasokan pangan di beberapa daerah melimpah dan daya beli masyarakat terus menguat.
"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, pangan kita memang melimpah. Itu artinya produksi dalam negeri dalam kondisi cukup. Tidak heran harga juga stabil dan daya beli masyarakat menguat," katanya.
Yadi menilai, selama ini kolaborasi petani dan pemerintah menjadi kunci naiknya produktivitas dari waktu ke waktu. Indonesia bahkan tercatat menjadi negara swasembada disaat dunia menghadapi krisis global yang berkepanjangan.
"Produksi kita meningkat, ekspor kita melesat dan kesejahteraan petani menguat. Artinya apa? Kolaborasi yang selama ini dibangun pemerintah dan petani semakin menunjukkan hasil yang maksimal," katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pasokan dan harga pangan usai lebaran 2023 dalam kondisi melimpah. Juga kondisi harganya yang saat ini dalam kondisi stabil. Menurut Presiden, stabilitas harga tersebut sangat bagus karena bisa menjaga inflasi agar tetap terkendali.
"Yang paling penting sekarang ini adalah yang berkaitan dengan inflasi. Harga barang barang yang utamanya bahan pangan yang dijual di Pasar ini (Lampung Selatan) saya cek telur harganya sangat bagus sekali. Cabai Rp 20.000, bawang merah dan putih juga baik. Jadi saya kira kalau harga ini bisa kita turunkan terus maka inflasi juga akan semakin menurun," ujar Presiden usai mengunjungi Pasar di Lampung Selatan, Jumat kemarin.
Presiden mengatakan, stabilitas pangan yang terjadi saat ini harus dijaga bersama agar daya beli masyarakat bisa meningkat. Apalagi pasokan komoditas di tingkat petani juga dalam kondisi melimpah.
"Inilah yang kita harapkan pasokan banyak, harga bisa dikendalikan dan daya beli rakyat meningkat. Contohnya pasokan telur melimpah dan harga pasti turun cabai produksinya melimpah harganya juga pasti turun," katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan ketersediaan bahan pokok pangan dalam kondisi aman. Dia menjamin produksi dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan masyarakat seiring panen raya petani yang terus berlangsung di sejumlah sentra.
"Kita pastikan ketersediaan aman. Kita sudah menerima laporan dari daerah dan dari hasil pemantauan di lapangan 13 komoditas kita aman. Walaupun ada 4 komoditas yang didatangkan dari luar negeri seperti kedelai, gula, daging dan bawang putih. Tapi saya pastikan semuanya aman," jelasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo itu setiap berkunjung ke daerah, pasti selalu cek situasi pangan.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung target tersebut, Arief meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal PSP dan BPPSDMP untuk saling bersinergi
Baca SelengkapnyaTak hanya di Indonesia, Erick klaim kenaikan harga beras juga terjadi di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data KSA BPS ketersediaan beras periode Januari-Oktober 2023 ini mencapai 27,88 juta ton.
Baca SelengkapnyaSepanjang melakukan rangkaian peninjauan harga di sejumlah pasar berada di kondisi stabil.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ada beberapa harga komoditas yang turun.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Baca Selengkapnya