Pelajar di Surabaya rentan terkena narkoba
Merdeka.com - Pemkot Surabaya, Jawa Timur, terus menjalin kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan deteksi dini. Ini dilakukan terutama untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan pelajar. Sebab, pelajar di Kota Pahlawan ini dianggap rentan terkena narkoba.
Berdasarkan keterangan BNN Kota Surabaya, pada periode Januari hingga November 2016, terungkap ada 200 pelajar di Kota Surabaya positif narkoba. Jumlah pelajar pengguna narkoba itu kemudian bertambah di awal Desember 2016 lalu. Itu diketahui saat Pemkot Surabaya dan BNN melakukan tes urine di SMP Kartini dan SMK Siang di kawasan Simo Gunung Barat Tol I. Dari sekitar 108 siswa SMP dan SMK yang disasar test urine, ditemukan ada empat pelajar SMK dan satu siswa SMP positif narkoba.
Selanjutnya, saat test urine digelar pada 13 Desember kepada 730 orang, terdiri dari siswa, guru dan pegawai sekolah di SMP Negeri 52 di Jalan Medokan Semampir, juga ditemukan lima siswa positif narkoba.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Kenapa penyalahgunaan narkoba jadi ancaman besar buat remaja? Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana, meminta dinas pendidikan berkoordinasi dengan kepala sekolah agar mewajibkan setiap Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) menempatkan gerakan kampanye perang terhadap narkoba sebagai salah satu kegiatan utama.
Menurut Wisnu, bentuk kegiatan OSIS bisa bervariasi, mulai lomba kampanye perangi narkoba antar pelajar, lomba karya tulis tentang bahaya narkoba dan lain sebagainya. "Seperti mengintegrasikan dengan kegiatan kesenian seperti lomba ludruk atau teater pelajar antar sekolah yang temanya narkoba adalah musuh Bangsa Indonesia," terang Wisnu, Jumat (16/12).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengakui, generasi muda adalah aset masa depan bangsa. Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba.
Sebab, berdasarkan data di Tahun 2015 lalu, prosentase kenaikan pengguna narkoba di Indonesia sudah mencapai 40 persen. "Narkoba merupakan salah satu bentuk kejahatan lintas negara, dan sasaran paling potensial adalah kalangan muda dan pelajar," ungkap Wisnu.
Sehingga, lanjut Wisnu, pemerintah kota menganggap persoalan narkoba adalah masalah serius. Dia menilai, gagasan Wali Kota Tri Rismaharini melakukan kerjasama dengan BNN, tujuannya untuk deteksi dini terhadap pengguna narkoba, khususnya di kalangan pelajar.
"Gagasan Bu Wali (Risma) menjalin kerja sama dengan BNN itu kan untuk deteksi dini. Sehingga peredaran narkoba di kalangan pelajar bisa dicegah," tandas Wisnu.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca SelengkapnyaSebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun jumlah kasus narkoba di provinsi Jawa Timur mencapai angka 5.000-6.000 kasus.
Baca SelengkapnyaData dari BNN, BRIN, NPS di 2021, membuktikan penggunaan narkoba relatif meningkat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTujuh wilayah yang menjadi prioritas pencegahan berupa soft power approach
Baca Selengkapnya"Bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja yang akan berdampak pada segala aspek kehidupan."
Baca SelengkapnyaPemberantasan narkoba di Sumut melibatkan ribuan orang
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaDua dari 140 pelajar terindikasi positif konsumsi narkoba
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca Selengkapnya