Pelarian Nanang Gimbal: Mulai Naik Motor Supra Hingga Sembunyi di Makam
Hasil pemeriksaan, Nanang sempat berpindah-pindah tempat persembunyian sebelum akhirnya tertangkap.
Nanang Gimbal (45), kabur setelah menganiaya dan menikam seorang aktor sekaligus mantan calon legislatif (caleg) dari Partai Hanura, Sandy Permana hingga tewas.
Hasil pemeriksaan, Nanang sempat berpindah-pindah tempat persembunyian sebelum akhirnya tertangkap di Dusun Poris RT. 04/ RW. 09, Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menerangkan, tersangka melarikan diri setelah menganiaya korban.
Saat itu, tersangka kabur menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit warna hitam. Namun, kendaraan itu ditinggalkan begitu saja tepi sawah.
Sembunyi di Makam
Sedangkan tersangka melanjutkan pelariannya dengan menumpang beberapa truk, hingga sampai di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kepada polisi, Nanang mengungkap alasan melarikan diri.
"Apakah tersangka sempat sembunyi di TPU pada saat pelarian, dari hasil pemeriksaan, belum kita temukan indikasi seperti itu. Ketika dia lari di beberapa tempat ini, si tersangka menyampaikan ingin melakukan upaya untuk menenangkan diri," kata Wira kepada wartawan, Kamis (16/1).
Tak Melawan Saat Ditangkap
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Resa Fiardi Marasabessy membenarkan, tersangka melarikan diri tanpa tujuan, intinya untuk menghindari kejaran petugas.
Selama masa pelariannya, tersangka juga memutuskan komunikasi dengan pihak keluarga. Hal itu lah yang mempersulit proses pencarian.
"Jadi dia kabur tidak ada tujuan pasti, dia kabur secara random sekaligus menangkan diri selama melarikan diri, sekaligus untuk komunikasi dengan pihak keluarga, dia sengaja memutus komunikasi sehingga agak sulit mendeteksi tersangka pada awalnya," ujar dia.
Resa mengatakan, tersangka tidak melakukan perlawanan saat ditangkap. Nanang diamankan seorang diri di sebuah warung.
"Dalam penangkapan tersangka, kebetulan sedang makan roti bakar untuk melakukan perlawanan tidak ada," ujar dia.