Pemantauan Hilal 1 Zulhijah Digelar di Atap Mal Makassar, Ini Hasilnya
Merdeka.com - Kantor Kementerian Agama Sulawesi Selatan melakukan Rukyatul Hilal untuk menentukan 1 Zulhijah 1444 H. Berdasarkan pemantauan di Mal GTC Makassar, Minggu (18/6), hilal masih di bawah 1 derajat.
Koordinator Bidang Observasi dan Pemantauan BMKG Makassar, Djamroni mengaku melakukan pemantauan hilal selama lima menit di Rooftop Mal GTC Makassar. Berdasarkan pemantauan tersebut, ketinggian hilal hanya 0,44 derajat.
"Tinggi hilal cuma 0,44 derajat dan itu rendah sekali, kurang dari satu. Pengamatan hanya bisa dilakukan hanya lima menit," kata Dhamroni kepada wartawan.
-
Bagaimana cara menentukan 1 Ramadan di Gorontalo? Pengamatan ala Tonggeyamo sendiri dilakukan terhadap bulan dan bintang pada saat malam hari tiba untuk menentukan kapan awal puasa akan dimulai. Tradisi ini tidak hanya sebatas sampai situ saja, tetapi juga menjadi bagian dari simbol persatuan serta kebersamaan masyarakat Gorontalo.
-
Bagaimana cara menentukan 1 Dzulhijjah? Perhitungan ini sesuai dengan hasil Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
-
Bagaimana cara menentukan awal Zulhijah? Sidang isbat dilakukan dengan merujuk pada hasil rukyatul hilal, di mana pelaksanaannya berada pada titik di seluruh Indonesia.
-
Kapan 1 Muharram 1445 H jatuh? 1 Muharam 1445 Hijriah jatuh pada hari ini, Rabu (19/7).
-
Kenapa 1 Dzulhijjah penting? Dalam Islam, 1 Dzulhijjah ditandai sebagai awal dari bulan haji, yang merupakan bulan ke-12 dalam penanggalan Hijriyah.
-
Kapan 1 Dzulhijjah 2024? Berdasarkan kelender Kemenag, 1 Dzulhijjah jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Djamroni mengaku pemantauan hilal terhalang awan tebal yang berada di barat Kota Makassar. Ia menyebut wilayah barat Makassar jika sudah sore hari muncul awan tebal.
"Ada awan cukup tebal maka di kota Makassar hilal tidak terlihat. Di sini memang polanya Kota Makassar setiap sore itu selalu tebal di sebelah barat," bebernya.
Sementara itu Pelaksana harian (Plh) Kepala Kemenag Sulsel, Ali Yafid menjelaskan pelaksanaan Rukyatul Hilal 1 Zulhijah 1444 H dilakukan dengan bekerja sama dengan sejumlah instansi seperti BMKG Makassar, dan sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Sulsel.
"Hasil pemantauan dari keputusan BMKG dan Badan Hisab Rukyat Sulsel itu menyebutkan bahwa untuk hilal di wilayah timur berada -0,11 derajat, untuk Indonesia Barat berada pada 2,39 derajat dan Sulsel berada pada 0,44 derajat," tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, kata Yafid, hilal masih belum terlihat. Apalagi saat pemantauan hilal terhalang kabut atau awan tebal.
"Sampai saat ini belum terllihat (hilal). para pemantauan terhalang kabut sehingga tidak terlihat (hilal) itu dari perhitungan dari BMKG dan Badan Hisab Rukyatul. Ini kami laporkan ke Kemenag sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat untuk hisab rukyal yang akan dilaksanakan di Kemenag RI," bebernya.
Yafid menjelaskan pelaksanaan pemantauan hilal dilakukan saat ini karena untuk menentukan 1 Zulhijah 1444 H, bukan hari raya Iduladha. Berbeda dengan pemantauan hilal untuk menentukan 1 Ramadan dan Syawal.
"Kalau Idulfitri memang 1 Syawal kita hitung. Ini kan kita hitung 1 Zulhijah, makanya ini bukan penentuan tanggal berapa lebarannya, tidak. Kita ini hari menentukan tanggal berapa 1 Zulhijah," tegasnya.
Dengan belum terlihatnya hilal, Yafid menyebut kemungkinan besar 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada tanggal 20 Juni 2024. Dengan demikian, Iduladha akan jatuh pada tanggal 29 Juni 2023.
"Kalau berdasarkan perhitungan Badan Hisab Rukyat jatuh pada hari selasa tanggal 20 Juni itu sudah 1 Zulhijah 1444 H. Berarti tanggal 29 (Juni), itu sudah 10 Zulhijah 1444 H," sebutnya.
Yafid mengaku kemungkinan adanya perbedaan penentuan 1 Zulhijah antara pemerintah dan Muhammadiyah cukup besar. Meski demikian, ia berharap perbedaan tersebut tidak membuat umat Islam terpecah belah.
"(Perbedaan 1 Zulhijah dengan Muhammadiyah) Ya mungkin saja, namanya juga perhitungan, itu mungkin saja (adanya perbedaan). Yang penting kita saling menghormati perbedaan itu," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rukyatul Hilal di Mal GTC Makassar terganggu cuaca mendung.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama juga menggelar pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 Hijriah di 134 lokasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya mengatakan, tinggi hilal di Indonesia belum memenuhi kriteia MABIMS.
Baca SelengkapnyaPenetapan awal Ramadan 2024 ini berdasarkan hasil pemantauan lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenetapan hari Lebaran ini berdasarkan sidang isbat penentuan awal Syawal 1445 Hijriah yang dipimpin langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Baca SelengkapnyaKemenag Prediksi Lebaran Idulfitri Jatuh pada Rabu 10 April 2024
Baca SelengkapnyaHari Arafah pada 9 Dzulhijjah 1445 H akan bertepatan dengan hari Sabtu, 15 Juni 2024
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaPenetapan tersebut telah melalui proses pemantauan hilal
Baca SelengkapnyaAlur sidang Isbat awal Zulhijah dimulai dengan seminar secara hibrid terkait kriteria penetapan awal bulan Hijriyah.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal 1445 Hijriah di Indonesia jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Baca Selengkapnya