Pemerintah Indonesia Tak Punya Data WNI eks Kombatan ISIS
Merdeka.com - Pengamat Terorisme, Ridlwan Habib mendorong pemerintah memiliki data lengkap terkait eks kombatan ISIS yang berasal dari Indonesia. Sebab, selama ini data yang dikantongi pemerintah Indonesia merupakan data yang diterima dari lembaga intelijen negara lain.
Karena itu, perlu adanya tim yang bertugas mengambil data para eks kombatan ISIS. Mereka bisa saja diterjunkan ke kamp-kamp penampungan yang ada di luar negeri.
"660 itu dari mana? Dari intelijen dari Turki lapor ke Pejaten (Kantor Badan Intelijen Negara), 'Eh ada orang kamu, 600-an'," ungkapnya dalam diskusi bertajuk 'Menimbang Kombatan ISIS Pulang', di Jakarta, Minggu (9/2).
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang melatih intelijen Indonesia? Tak lama kemudian, agen-agen Mossad mulai melatih dinas intelijen Indonesia dan sejumlah personel militer.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Bagaimana Mossad bekerja di Indonesia? Agen-agen Mossad yang datang ke Indonesia disamarkan seolah berasal dari Eropa atau Amerika Serikat.
-
Apa peran Habib Hasan di Indonesia? Beliau dikenal sebagai ulama dan salah satu tokoh besar Islam di Indonesia.
Indonesia perlu memiliki data yang lengkap terkait eks kombatan ISIS yang berasal dari tanah air. Tidak hanya soal data pribadinya, melainkan juga seputar keluarga yang ada di tanah air.
"Sehingga kemudian jelas memang Pemerintah punya database yang real dan keluarga mereka di Indonesia juga terdeteksi," kata Ridlwan.
Menurutnya, jika tidak memiliki data komprehensif soal eks kombatan ISIS, maka pemerintah Indonesia akan cenderung meraba-raba.
"Sekarang ini ada 47 tahanan yang ditahan di sana. 47 ini orang dewasa. Mereka sudah berperang di depan, mereka sudah belajar merakit bom. Ini sedang ditahan. Tapi lagi-lagi, bukan versi KBRI. Ini versi laporan asing, media internasional," tegas dia.
Pendataan memiliki beberapa tujuan. Secara politis, data ini bisa menjadi modal pemerintah ketika berhadapan dengan Parlemen. Sementara dari sisi 'assessment treat', Indonesia bisa memetakan level ancaman dari masing-masing eks kombatan ISIS tersebut.
"Kita tahu, di sana yang sudah bisa belajar bom berapa. Atau jangan-jangan di sana cuma penjaga dapur. Yang pemasak buat kombatan. Level bahayanya. Kalau satu orang bisa merakit bom dibandingkan juru masak tentu lebih berbahaya yang bisa merangkai (bom)," imbuhnya.
Profil eks Kombatan ISIS
Ketua Komnas HAM Ahmad T. Damanik mengatakan pendataan atau profiling terhadap eks kombatan ISIS asal Indonesia memang perlu dilakukan. Hal ini berguna bagi Indonesia untuk memetakan profil eks kombatan yang saat ini tersebar di kamp-kamp di luar negeri.
"Data general dari 10.000 yang ada di kamp-kamp itu, menurut EU, 67 persen itu anak-anak di bawah 12 tahun. Yang kita punya berapa? Indonesia ini," ujar dia.
Berdasarkan data tersebut, tentu akan bermuara terhadap pendekatan yang dilakukan terhadap masing-masing eks kombatan ISIS tersebut. Sebab, perlakuannya harus berbeda.
Dengan demikian, Indonesia bisa merancang jalur mitigasi yang dapat dilakukan terhadap masing-masing eks kombatan berdasarkan profiling yang telah dilakukan.
"Ada yang mungkin dipulangkan kembali. (Tapi) bukan dipulangkan kembali atau tidak. Jalur mitigasi bisa berbeda satu kasus dengan kasus yang lain," urai dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap menteri juga memiliki data intelijen. Namun, laporan tersebut diterimanya setiap satu bulan sekali.
Baca SelengkapnyaPKS berharap, agar data-data yang dimiliki Presiden Jokowi tidak disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan data yang dia terima setiap harinya tersebut lengkap.
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu buntut pernyataan Presiden Jokowi memiliki data intelijen partai politik.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaGerindra yakin data di intelijen yang dipunyai oleh Presiden tidak akan disalahgunakan
Baca SelengkapnyaMeutya Hafid menegaskan kebocoran data tanpa back up adalah sebuah kebodohan.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu mendapatkan data lengkap dari BIN, BAIS, TNI, Polri, dan PPATK.
Baca SelengkapnyaFahmi meminta agar BSSN melakukan evaluasi menyeluruh.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai kembali terjadinya peretasan data negara membuat kebutuhan adanya Angkatan Siber.
Baca SelengkapnyaPemkab Kediri jamin warganya aman dari kasus perdangan orang.
Baca SelengkapnyaBanjirnya impor ilegal di Indonesia menjadi penyebab lesunya produk dalam negeri.
Baca Selengkapnya