Pemkab Banyuwangi Undang Ratusan Petani Makan di Pendopo
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengundang Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) seluruh Banyuwangi untuk datang ke Pendopo Sabha Swagata, Blambangan untuk silaturahmi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak para petani untuk menyampaikan inovasi terbaru di bidang pertanian maupun peternakan. Hal ini merespon tantangan sektor pertanian ke depan yang dinilai kurang diminati.
"Saya ingin dengar petani yang inspiratif, ke depan jumlah penduduk semakin banyak sementara lahan pertanian tidak banyak bertambah, maka harus inovatif, kreatif, bila tidak ke depan persaingan semakin ketat," kata Anas kepada para petani, Senin (8/7).
-
Kenapa Bupati Ipuk mendorong pengembangan alpukat di Banyuwangi? Melihat potensi tersebut, Bupati Ipuk meminta kepada Dinas Pertanian untuk mendorong pengembangannya. Apalagi alpukat ini merupakan salah satu buah yang digemari masyarakat luas.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Mengapa presiden mengajak pemimpin dunia fokus ke petani? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin dunia untuk memperkuat pemenuhan air bagi kebutuhan 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia.
-
Apa yang dilakukan di Banyuwangi untuk tingkatkan populasi sapi? Program SMS Pisan, kepanjangan dari Sapi Manak Setahun Pisan (sapi beranak setahun sekali) terus digalakkan Pemkab Banyuwangi.
Anas menilai, tantangan pertanian yang dinilai kotor dan berpenghasilan sedikit karena jumlah penduduk yang semakin meningkat sementara luasan lahan tetap. Diprediksi jumlah penduduk di Banyuwangi bakal meningkat ratusan ribu tiap tahunnya. Saat ini jumlah penduduk di Banyuwangi sekitar 1,7 juta dengan luasan lahan 65 ribu hektare.
"Ada masukan, jaman saya kecil pertanian saya maju, jumlah penduduk sedikit. Sementara Gapoktan nambah tanahnya gak nambah. Prediksi di Banyuwangi jumlah penduduk bertambah ratusan ribu per tahunnya," katanya.
Pemkab Banyuwangi sendiri berupaya mengajak generasi muda agar tertarik di bidang pertanian dengan menggelar kompetisi start-up pertanian, siapa yang paling inovatif akan mendapatkan bantuan pendanaan.
"Jangan minder jadi petani, banyak orang datang ke Banyuwangi untuk belajar," katanya.
Sementara itu, Gapoktan Ketapang, Nur Ahmadi saat pertemuan di Pendopo memberanikan diri untuk maju memberikan gagasan baru di bidang peternakan.
Ahmadi ingin membuat wisata edukasi peternakan di desanya Ketapang untuk menambah pemasukan. Ahmadi juga memiliki tim membuat video kreatif untuk diikutkan lomba sekaligus mengenalkan desanya dengan video berjudul "Satu Rumah Satu Kandang"
"Kami baru dapat bantuan kambing, dan kami ikuti video kreatif satu rumah satu kandang. Ingin bangun wisata edukasi peternakan, menurut kami belum ada," jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Arief Setiawan menambahkan pertemuan para petani ini sudah direncanakan jauh jauh hari untuk saling berkomunikasi dan membahas persoalan pertanian.
"Pak Anas sudah merencanakan jauh jauh hari ingin ketemu petani. Secara umum ingin menyampaikan capaian capain di bidang pertanian. Semua Gapoktan kita undang hari ini jumlah jumlahnya 199 dengan 1700 anggota," katanya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, jumlah petani di Banyuwangi terus berkurang. Pemkab Banyuwangi janji beri modal bisnis pertanian anak muda.
Baca SelengkapnyaMas Adi mengimbau masyarakat untuk melakukan budidaya cabai, terong di pekarangan rumah.
Baca SelengkapnyaProgram "Jagoan Tani" yang rutin digelar Pemkab Banyuwangi terus mendapatkan animo yang baik dari generasi muda Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan para petani pun berdampak pada kemampuan modernisasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1000 petani berdialog dengan Ganjar Pranowo di Desa Cangkrep Lor, Kabupaten Purworejo.
Baca SelengkapnyaDengan harga pasar bawang merah Rp 11.000 per kilogram, kelompok tani ini mampu menghasilkan Rp3,12 miliar.
Baca SelengkapnyaMentan mengajak para petani untuk merevolusi sektor pertanian Indonesia menuju pertanian modern.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian membagikan berbagai jenis benih dan perlengkapan pertanian.
Baca Selengkapnya"Kita ingin petani lebih sejahtera, keluarganya tercukupi kebutuhan pangannya, bisa menabung, sehingga taraf hidupnya meningkat," kata Anies
Baca SelengkapnyaAnies ingin menjadikan Indonesia lumbung padi di Asia lewat sejumlah program memperbaiki tata niaga pertanian.
Baca SelengkapnyaMeskipun bukan sektor primadona di Medan, Wali Kota mengharapkan pertanian dapat terus berkembang.
Baca Selengkapnya