Pemudik Kena Getok Harga Waktu Makan di Rest Area Cipali
Merdeka.com - Rest area menjadi tempat para pemudik untuk melepas penat selama menempuh perjalanan jauh. Umumnya, pengunjung rest area juga akan menyantap makanan sebagai energi melanjutkan perjalanan jauh. Namun, pengalaman kurang menyenangkan dialami oleh Ketua DPP PSI, Sigit Widodo.
Melalui akun twitter @sigitwid, pemilik rumah makan membanderol harga untuk dua porsi nasi dan ayam, beserta dua botol minum sebesar Rp155.000. Kejadian itu ia rasakan di rest area KM86A Cipali.
"Buat yang sedang istirahat di rest area KM 86A Cipali dan ingin ngirit, saya sarankan jangan makan di sini. Dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan harganya Rp155.000 dan penjualnya ngotot dibayar setelah makan. Tapi kalau sedang mau beramal saat lebaran, ya boleh saja," demikian cuitan Sigit yang telah mengizinkan untuk dikutip merdeka.com, Minggu (23/4).
-
Apa yang dilakukan pemilik restoran? 'Kami hanya menerima manusia dan hewan. Meskipun hanya kucing dan anjing sekalipun,' ujar pemilik toko.
-
Kenapa Sidik berjualan cilok? Sidik mengungkapkan bahwa ia menjalani pekerjaan ini karena sepi job di dunia hiburan.
-
Apa yang dibeli penjual cilok di Majalengka? Siang itu, Irfan datang ke sebuah lapak hewan kurban dengan membawa tas hitam lumayan besar. Dia kemudian menemui sang penjual untuk membeli seekor kambing untuk dikurbankan di hari raya Iduladha.
-
Kenapa Sidik jualan cilok? 1 Sidik nekat jualan cilok gara-gara lagi sepi job syuting. Biar bisa ngebiayain keluarga, dia rela jualan cilok di pinggir jalan.
-
Kenapa sopir bus ini mengajak penumpang makan di rumah mertuanya? Video berdurasi beberapa detik ini memperlihatkan curahan hati penumpang bus Borlindo. Penumpang ini membagikan kisahnya masih di jalan saat lebaran. Ia menjadi penumpang bus Borlindo Palu Makassar. Saat perjalanan, penumpang lapar namun warung makan tutup saat lebaran hari pertama. Tak disangka sopir bus mengajak para penumpang ke rumah mertuanya.
-
Bagaimana pendapatan Sidik Eduard dari jualan cilok? 'Kalau ngomongin sinetron lebih gede pasti, ftv pun juga saya akui, tapi kalau jualan ini yang saya seneng ini cash tiap hari biar pun pait-paitnya cuma Rp 30-50 ribu untungnya,' ungkap Sidik Eduard.
Cuitan ini kemudian ramai dengan pendapat netizen. Banyak dari mereka sepakat, di musim perjalanan mudik menjadi aji mumpung bagi beberapa pemilik rumah makan di rest area.
"Pas dateng “ah kasian sepi, makan di sini aja supaya niat bantu umkm”. Habis makan dan bayar “ya Allah kesel, soto 2 mangkok Rp100.000, isinya kebanyakan kuah sama toge," demikian keluh akun @omferiy.
"Pernah ngalamin waktu liburan bareng keluarga, padahal bukan lagi libur anak sekolah atau libur lebaran, harganya harga getok emang warung2 di rest area cipali. Sejak saat itu kapok, mending makan di resto yang pasti pasti aja, pasti harganya pasti rasanya," ujar pemilik akun @rayesha_chico.
Saat dikonfirmasi, Sigit menyampaikan, pengalaman tersebut ia alami saat sedang menjalani perjalanan mudik ke Purwokerto, Jawa Tengah. Perjalanan dimulai pukul 4 sore dari BSD Tangerang bersama sang anak.
Dia menambahkan, saat masuk Cipali, lalu lintas masih sangat padat sehingga masih cukup macet. Ia dan sang anak memutuskan masuk ke rest area untuk istirahat dan makan malam. Kondisi di rest area diakuinya masih padat, bahkan ia baru mendapatkan parkir pukul 8 malam.
Restoran yang ada di rest area juga penuh. Hingga Sigit dan anak makan di sebuah rumah makan bernama RM Hadea.
"Anak saya memilih RM Hadea, modelnya prasmanan mengambil sendiri. Saya mengambil nasi, sepotong ayam, telur dadar, dan tahu. Anak saya nasi, dua potong ayam, telur dadar, dan tempe. Kami sama-sama minum Teh Pucuk botol kecil," ucap Sigit.
Sesaat sudah mengambil lauk, Sigit berniat untuk langsung membayar namun pemilik rumah makan mengatakan bahwa pembayaran baru bisa dilakukan setelah makan. Sigit sudah memiliki firasat tarif makan akam melambung.
"Benar saja, saat bayar kami ditagih Rp155.000 tanpa diberi bon tanda terima," kata Sigit.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita menyebut harga makanan dan minuman di warung ini tak masuk akal.
Baca SelengkapnyaDia ditagih senilai lebih dari Rp500 ribu lantaran memesan sejumlah makanan.
Baca SelengkapnyaPrajurit Kopassus senyum-senyum makan mi ayam mahal di Papua seharga Rp60 ribu.
Baca SelengkapnyaJika biasanya dibanderol murah meriah, siapa sangka jika ada gorengan 'sultan' yang justru memiliki harga fantastis di ibu kota.
Baca SelengkapnyaMenanggapi ini, Dinas Pariwisata dan Satpol PP Kabupaten Buleleng, Bali, sudah mendatangi Air Terjun Sekumpul.
Baca SelengkapnyaMomen haru penjual cilok saat diberi uang lebih oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaBerikut curhatan sopir pribadi yang ditinggal makan majikan di tempat mewah.
Baca SelengkapnyaPenarikan retribusi dilakukan di dua lokasi menuju Pantai Tanjung Kait.
Baca SelengkapnyaKetika harga mi ayam di banyak tempat sudah tembus belasan ribu, Rusdi masih setia di harga Rp3 ribu per porsinya.
Baca SelengkapnyaTernyata harga soto di Papua adalah Rp140 ribu, warganet tidak kaget karena memang bahan pokok di Papua cukup mahal.
Baca SelengkapnyaDalam simulasi tersebut terdapat sejumlah aneka menu makan siang yang disiapkan seharga Rp15.000 per porsi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi di kawasan Tanjung Lengkong Kel. Bidaracina Kec. Jatinegara, Jakarta Timur, Jum'at (26/4) sore
Baca Selengkapnya