Penayangan Film Dilan di Makassar Diwarnai Aksi Penolakan Mahasiswa
Merdeka.com - Pemutaran film Dilan 1991 di Makassar menuai protes karena dinilai melecehkan profesi guru. Protes ini datang dari mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Pendidikan Nasional, dengan menggelar aksi di depan Mal Panakkukang, Jalan Boulevard, Kamis (28/2).
Aksi serupa dari mahasiswa yang hanya berjumlah kurang lebih 10 orang itu tidak berlangsung lama, karena serta merta diterima pihak produser film.
"Kami memprotes film Dilan 1991 ini karena belajar dari film sebelumnya yakni Dilan 1990. Di film itu jelas sekali ada adegan yang kesannya melecehkan guru. Tokoh utamanya, Dilan melecehkan guru yang menurut kami tidak pantas dipertontonkan karena akan memancing generasi muda melakukan hal yang sama, meniru idolanya. Kita menduga film Dilan 1991 ini juga akan seperti itu," kata Mika, koordinator aksi.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
Pelecehan terhadap profesi guru yang dimaksud, kata Mika adalah saat tokoh Dilan melawan dan memukul gurunya.
"Mungkin melawan guru itu diterima saja sama warga Bandung, tapi itu jangan disamakan kalau dibawa ke Makassar. Budaya di Indonesia itu berbeda-beda," tandas Mika.
Aksi ini kemudian setelah mereka diterima oleh Irfan, dari pihak produser film yang menjelaskan film Dilan 1991 tidak sama dengan film Dilan 1990. Di film yang baru ini tidak ada bagian yang melecehkan guru.
"Katanya gambaran pelecehan guru tidak ada di film Dilan 1991, makanya kami terima dan pulang untuk mengkaji lagi kebenarannya," ujar Mika.
Aksi serupa juga digelar kelompok mahasiswa ini, Rabu kemarin, (27/2). Berlangsung di kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi menentang praktik politik dinasti dan menolak pelanggaran HAM ini juga diikuti dosen, budayawan, seniman dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaSalah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah mahasiswa baru wajib membeli jas almamater.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg
Baca SelengkapnyaSejumlah mahasiswa UIN Alauddin Makassar melakukan unjuk rasa di depan kampus menolak surat edaran nomor 2591 tahun 2024 tentang Ketentuan Penyampaian Aspirasi.
Baca SelengkapnyaAksi bertajuk 'Mimbar Bebas Selamatkan Demokrasi' ini digelar untuk menentang praktik politik dinasti di tanah air.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumbar diusir saat hendak memberikan pengarahan ke mahasiswa baru.
Baca Selengkapnya