Pencari rumput di Banyuasin tewas diterkam 5 ekor buaya
Merdeka.com - Seorang pencari rumput asal Desa Santan Sari, Kecamatan Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, bernama Ibrahim (26), tewas setelah diterkam lima ekor buaya. Tubuhnya ditemukan terpisah beberapa bagian saat masih dimakan buaya.
Tidak diketahui persis kejadiannya. Hanya saja, korban sempat pamit ke keluarga untuk mencari rumput di pinggir sungai perbatasan Desa Limau dan Desa Pulau Muning, Selasa (6/6) sore.
Lantaran tak kunjung pulang, keluarga meminta bantuan warga untuk mencari korban. Di lokasi, warga menemukan sepeda motor korban, sandal, dan alat pancing. Pencarian pada malam hari tak berhasil dan dilanjutkan keesokan harinya.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
Warga dibantu anggota kepolisian akhirnya menemukan potongan tangan mengambang di sungai yang dikerumuni lima ekor buaya. Tubuh korban yang telah tercabik-cabik ditemukan tak jauh dari lokasi.
Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi mengungkapkan, dari temuan di lapangan, korban diduga tewas karena diterkam buaya. Kemungkinan, kejadiannya saat korban mencari rumput di pinggir sungai.
"Korban pamit cari rumput, ternyata tubuhnya ditemukan tercabik-cabik yang dikerumuni lima ekor buaya," ungkap Andri, Rabu (7/6).
Atas permintaan keluarga, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Pihak kepolisian mengimbau warga lebih waspada saat beraktivitas di pinggiran sungai karena masih banyak buaya berkeliaran.
"Jika terlihat buaya mohon kerjasama untuk melapor ke polisi agar bisa ditindaklanjuti," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaSeekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca Selengkapnyatubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
Baca Selengkapnya