Pendaki Bukit Besak disambar petir, 3 tewas dan 4 luka bakar
Merdeka.com - Tiga pendaki Bukit Besak di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi Selatan, Lahat, Sumsel, tewas tersambar petir. Sementara empat lainnya selamat meski mengalami luka bakar cukup serius.
Ketiga korban tewas adalah M Ramadhan (16), Almahesa (16), dan Sangkut (16). Mereka adalah pelajar SMK Negeri 1 Penukal Abab Lematang Ilir. Sedangkan korban selamat yakni, Ayu (14), Reni (15), Wawan (16), dan Rudi (16), yang juga berasal dari sekolah yang sama.
Peristiwa itu terjadi saat para korban piknik dan berkemah di atas bukit, Sabtu (11/3) sekitar pukul 18.30 WIB. Cuaca ekstrem melanda, hujan deras disertai petir merusak tenda.
-
Bagaimana pendaki bisa selamat? Begitu erupsi terjadi pada Minggu (4/12), sejumlah pendaki berusaha menyelamatkan diri.
-
Bagaimana proses evakuasi pendaki di Gunung Lawu? “Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi survivor. Sekitar pukul 13.00, tim TRC mengabarkan kalau kondisi pendaki sudah tidak tertolong dan kami langsung melakukan evakuasi,“ kata Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto, dikutip dari ANTARA pada Senin (26/6).
-
Kenapa pendaki lari menyelamatkan diri saat erupsi? Mereka hanya memikirkan bagaimana cara selamat dari abu erupsi.
-
Apa yang terjadi pada tubuh orang yang tersambar petir? Petir menghantarkan tegangan listrik yang sangat besar. Sambaran petir itu bisa menyebabkan ritme jantung yang berubah, gendang telinga pecah, pernapasan tak stabil, dan luka bakar sebelum akhirnya tewas.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
-
Siapa yang disambar petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
Saat membenahi tenda yang rusak akibat diterjang angin kencang, tiba-tiba petir kembali menggelegar dan menghantam para korban. Akibatnya, tiga korban tewas di tempat dan empat lainnya terbakar.
Kapolres Lahat AKBP Rantau Isnur Eka melalui Kanit Reskrim Polsek Merapi, Ipda Pimalau mengungkapkan, sulitnya medan membuat proses evakuasi terhambat. Anggota TNI/polri dibantu warga setempat baru berhasil mengevakuasi para korban enam jam setelah kejadian selanjutnya membawa ke rumah sakit.
"Ya, kejadiannya tadi malam habis Maghrib. Tiga orang meninggal dan empat terluka akibat disambar petir," ungkap Pimalau, Minggu (12/3).
Dilihat dari kondisi fisik korban tewas, kata dia, hampir seluruhnya dipenuhi luka bakar. Dari keterangan korban selamat, korban tewas berada di luar karena memperbaiki tenda yang rusak.
"Tiga korban tewas di luar, empat korban selamat kebetulan di dalam tenda. Kondisinya dipenuhi luka bakar," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah korban ini dilaporkan setelah dua korban lain yang sempat dievakuasi petugas meninggal.
Baca SelengkapnyaSesuai informasi yang diterima posko pengaduan, masih ada tiga korban yang belum ditemukan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim gabungan tengah mencari para korban yang hilang.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan dalam posisi terlentang di bebatuan tepi pantai.
Baca SelengkapnyaFiki akhirnya dibebaskan setelah dalam serangkaian penyidikan diketahui perbuatan yang dilakukannya untuk melindungi diri.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaPelaku melepaskan tembakan saat warga berusaha menyelamatkan korban.
Baca SelengkapnyaDensus 88 turun tangan mendalami insiden ledakan di Klapanunggal
Baca Selengkapnya