Pendidikan kebangsaan terabaikan membuat radikalisme tumbuh subur
Merdeka.com - Ancaman kebhinekaan belakangan ini mulai marak muncul di Indonesia. Rongrongan dari kelompok intoleran dan radikal tak henti-hentinya mengancam kebhinekaan Indonesia.
Menanggapi adanya ancaman kebhinekaan dan berbagai permasalahan bangsa Indonesia lainnya, sejumlah tokoh nasional lintas agama berkumpul di Yogyakarta untuk membahas berbagai upaya yang harus dilakukan untuk mempertahankan keutuhan Indonesia.
Tokoh nasional lintas agama yang berkumpul di antaranya adalah Buya Ahmad Syafii Maarif, KH Ahmad Mustofa Bisri, Kardinal Julius Dharmaatmadja, Prof M Quraish Shihab, Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Bhikku Nyana Suryanadi, Mohamad Sobary, Pendeta Gomar Gultom, Prof Abdul Munir Mulkan dan KH Imam Azis.
-
Bagaimana cara menjaga keberagaman budaya di Indonesia? Satu di antara cara menjaga keberagaman sosial budaya adalah dengan menerapkan toleransi antarkelompok masyarakat.
-
Bagaimana rakyat Indonesia menjaga persatuan? Dengan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki, masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk kesatuan dalam perbedaan.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa yang dilakukan di Balai Yasa Yogyakarta? Balai Yasa Yogyakarta dibangun pada tahun 1914 oleh Nederland Indische Spoorweg Maatschapij (NIS). Pada awalnya, bengkel kereta api ini bernama Centraal Werkplaats. Bengkel ini berfungsi untuk melaksanakan overhaul lokomotif, gerbong, dan kereta.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Bagaimana cara membangun toleransi antarumat beragama? Meningkatkan ketaatan pada agama masing-masing adalah prinsip penguatan NKRI. Semakin kuat ketaatan pada agama yang diyakininya, maka makin dalam merasakan arti toleransi.
Dari rekomendasi yang dihasilkan untuk memerbaiki kondisi Indonesia ke depannya, para tokoh nasional lintas agama ini menilai bahwa kearifan lokal dan Pancasila menjadi salah satu pondasi untuk memertahankan kebhinekaan Indonesia. Pascareformasi, Pancasila dan kearifan lokal terlupakan dan tak lagi dipelajari.
Menurut Kus Kuswanto, tokoh lintas agama, saat ini ada sekelompok orang yang mengingkari adanya kebhinekaan. Sekelompok orang ini merasa dirinya paling benar.
"Tumbuh suburnya radikalisme ini karena adanya kegamangan demokrasi dan keagamaan. Pendidikan kebangsaan yang terabaikan juga ikut membuat radikalisme tumbuh subur," ujar Kus Kuswanto di UC UGM pada acara Seruan Sesepuh Bangsa, Jumat (26/5).
Kesenjangan perekonomian yang saat ini terjadi di Indonesia, lanjut Kus Kuswanto, juga turut andil menjadi pemicu permasalahan bangsa. Kesenjangan perekonomian ikut melahirkan kecemburuan sosial di masyarakat.
"Indonesia punya sejarah panjang bahkan sebelum merdeka di tahun 1945, ratusan tahun yang lalu permasalahan Kebhinekaan sudah ada. Akhirnya di tahun 1945 bangsa Indonesia menemukan kunci untuk mengatasi permasalahan kebhinekaan yaitu Pancasila," papar Kus Kuswanto.
Melemahnya pemahaman Pancasila saat ini, kata Kus Kuswanto, perlu kembali dikuatkan. Pancasila, UUD 1945 dan kebhinekaan harus kembali ditegakkan.
"Kearifan lokal juga perlu diperhatikan. Jangan sampai diabaikan. Sebab kearifan lokal sudah terbukti mampu mengatasi konflik. Selama ini kearifan lokal banyak diabaikan," ungkap Kus Kuswanto.
Kardinal Julius Dharmaatmadja menyampaikan bahwa persaudaraan sejati penting untuk terus dirawat oleh bangsa Indonesia. Persaudaraan sejati tidak hanya menjadi harapan Tuhan tetapi juga dimaksudkan untuk menyejahterakan satu sama lain.
"Kita harus bersaudara satu sama lainnya. Allah menciptakan perbedaan sebagai salah satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kita semua harus mampu melihat keberagaman sebagai kekayaan yang saling melengkapi. Jika ada orang menzalimi orang yang lainnya, Allah sendiri akan terkena. Sebab manusia adalah ciptaan Allah yang dikasihi," ujar Kardinal Julius Dharmaatmadja.
Kardinal Julius Dharmaatmadja menerangkan bahwa kesalehan hidup tak hanya dinilai dari berdoa saja. Berbuat baik pada orang lain, lanjut Kardinal Julius Dharmaatmaja juga menjadi bentuk kesalehan dalam dalam hidup.
"Landasan kebersamaan satu sama lain bersumber pada iman kita masing-masing. Allah menciptakan kita dalam keberagaman. Keberagaman menjadi wujud kesempurnaan Allah. Kita menghormatinya dalam bentuk persaudaraan. Tumbuh dari bawah dan akhirnya tumbuh di bidang politik. Kita harus saling bersaudara. Apapun yang dilakukan baik berpolitik, berdagang, berupaya apapun dituntun untuk menghormati sesama," ungkap Kardinal Julius Dharmaatmadja.
Sedangkan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid menguraikan bahwa masyarakat harus menjaga dan merawat bangsa dan negara dari rongrongan SARA. Isu SARA yang dimainkan, kata Sinta memiliki tujuan untuk mengobrak-abrik bangsa Indonesia.
"Kita harus bersatu. Kita harus bergandengan tangan dan merapatkan barisan unruk melawan ketidakadilan dan kezaliman di Indonesia," pungkas Sinta.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaMasyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaPemuda Katolik melibatkan para cendekiawan dan akademisi Katolik untuk memproyeksikan hal-hal yang paling dibutuhkan Indonesia sekarang dan yang akan datang.
Baca SelengkapnyaIndonesia adalah negara dengan keragaman yang majemuk.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaGuru besar dan akademi dari berbagai perguruan tinggi berkumpul untuk menghadiri acara temu ilmiah membahas api demokrasi yang mulai redup.
Baca SelengkapnyaSri Yunanto mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa pergerakan kelompok pro-khilafah masih tetap eksis di Indonesia.
Baca Selengkapnya